Chapter 14 - Kode

134 13 26
                                    


Bismillah semoga suka bacanya!❤

***

Perpustakaan Universitas Indonesia menjadi tempat berkumpul anak-anak yang memiliki hobi membaca atau sekedar ingin mengerjakan tugas kuliah. Sama hal nya dengan Ara, saat ini ia berada di perpustakaan bermaksud  mencari banyak referensi buku untuk tugas mata kuliah hukum organisasi perusahaan atau HOP.

Ara seorang diri berada di perpustakaan ini. Ara mengelilingi tiap lorong rak buku, tepat di satu lorong panjang Ara berpapasan dengan Marco.

Kedua mata mereka saling memandang dan melemparkan senyuman. Marco menyapa Ara, dibalas baik oleh Ara.

"Nyari buku apa Ra?" Tanya Marco tersenyum.

"Oh ini, cari referensi buat tugas HOP" Balas Ara ramah.

"Tugas HOPnya pak Samsul kan? Gw udah dapet banyak referensi, mau pake punya gw?" Tawar Marco.

"Boleh? Kebetulan gw juga masih kurang banyak sumber referensinya hehe" Jawab Ara.

"Ya boleh lah ra santai kaya sama sapa aja lo" Ujar Marco terkekeh.

"Hehe iyadeh thanks ya co" Ara tersenyum.

"Sama-sama ra"

Setelah menerima tawaran Marco, saat ini Ara dan Marco sedang duduk di perpustakaan mengerjakan tugas dari pak Samsul. Mereka saling bertukar pikiran, sesekali beradu pendapat. Butuh waktu dua jam untuk menyelesaikan semua tugasnya.

Marco berinisiatif mengajak Ara makan di sebuah cafe. Ara pun menerima ajakan Marco dengan senang hati. Begitu juga dengan Marco yang sangat senang dan bersorak gembira dalam hati saat Ara mau menerima ajakannya. Usaha ya co! Wkwk.

***

Di sebuah cafe yang cukup luas, tempat Marco dan Ara makan saat ini. Mereka berdua duduk di pojok cafe dekat dengan kaca jendela. Mereka memesan menu lunch yang disajikan dengan amat menarik di cafe tersebut. Sesekali Marco bercanda dengan lawakan yang sedikit jayus tapi sangat lucu bagi Ara. Selera humor Ara emang receh guys.

"Ternyata lo gak sekaku yang gw kira co" kekeh Ara sambil menyeruput ice lemon tea nya.

"Jadi menurut lo gw kaku hm?" Tanya Marco.

Ara mengangguk "Lo asik co kocak juga haha" Ara tertawa kecil.

"Kalo kata pepatah nih ra tak kenal maka tak sayang" Ucap Marco memainkan Alisnya dengan menaik turunkan.

Ara yang melihat Marco hanya tertawa, Ara tidak paham jika kata-kata Marco adalah sebuah kode keras "Bukan itu co, tapi jangan nilai orang dari cover-nya"

"Ya itu juga bisa sih ra hehe" Jawab Marco.

Marco juga memikirkan hal yang sama, ternyata Ara selain cantik ia juga orang yang sangat baik, peduli dan juga asik. Marco makin mengagumi Ara dalam hati. Ia merasa nyaman mengajak Ara bersenda gurau karena Ara bukan wanita yang kaku, juga tidak mudah tersinggung.

Sangking keasikan ngobrol dengan Marco, Ara tak menyadari jika saat ini waktu sudah menjelang sore.

"Ra, udah mau sore nih gimana kalo lo gw anterin balik sekarang" Ucap Marco.

"Gapapa nih? Gak ngerepotin lo?"

"Ya gapapa lah ra, yakali lo pulang sendiri"

"Tapi kita kan beda arah, ntar lo balik lagi kejauhan. Udah gw gapapa pulang sendiri aja" Ara merasa gak enak merepotkan Marco.

"Udah ayo, mau sejauh apa juga gw anterin lo biar lo aman" Marco menarik tangan Ara membawanya menuju Mobil yang diparkirkan di depan cafe.

Perjalanan pulang tidak ada obrolan diantara mereka berdua, suasana hening yang diciptakan mereka berdua. Marco melihat Ara yang nampak gelisah dan seperti memikirkan sesuatu.

Rasa Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang