BAB 5

18 3 0
                                    

"Kenapa gue belum bisa ngelepasin lo Tan, dari beberapa tahun gue ninggalin lo kenapa gue belum bisa buat ganti nama lo dengan nama orang lain di hati gue?"kata Marvel di dalam hatinya

"Lo kenapa? Galau? Kids jaman now banget lo"kata Aurelia bercanda

Marvel hanya menjawab Aurelia dengan tatapan dingin

"Ada masalah apa si lo"katanya lagi

"Kepo"jawab Marvel singkat

Aurelia diam dan duduk di samping Marvel di atap belakang sekolahnya.

"Gue bodoh ya? Masih ngarepin orang yang nyatanya ngarepin orang lain?"kata Marvel yang membuat Aurelia bingung

"Lo ngak bodoh, yang bodoh kalau lo tau lo masih sayang sama dia dan lo ngak mau perjuangin cinta lo."jawab Aurelia

"Bukannya gue ngak mau perjuangin cinta gue Lia, tapi karena gue sadar gue hanya sebagian kecil dari masa lalu dia dan masa lalu tidak akan pernah menang karena gue tau masa lalu itu selalu ada di belakang"jelas Marvel

Aurelia masih terdiam, mencerna baik2 apa yang di katakan Marvel. Lia? Hanya Marvel yang memanggilnya dengan sebutan Lia.

"Lo harus buat dia paham sama keadaan lo karena wanita itu butuh kepastian"jawab Aurelia

"Gue sudah sering kasih dia penjelasan sampai kalau hati gue bisa ngomong, dia bakal bilang CAPEK ke gue Lia dia pasti akan bilang berhenti buat nunggu hal yang sia2 dan berhenti buat suka sama dia tapi gue ngak bisa dia terlalu berarti buat di lupakan"jelas Marvel

"Gue paham betul gimana rasanya pendam rasa sayang, suka, care sama orang yang berarti bagi kita" kata Aurelia melihat sekilas ke arah Marvel lalu menatap lurus lagi

"Gue paham rasa sakitnya, gue paham saat lo pengen marah dan ngatur dia tapi lo sadar lo bukan siapa2nya dia. Gue paham Vel karena gue pernah ada di posisi lo."Lanjut Aurelia pelan namun dapat di dengar Marvel

"Pernah sayang bangett care bangett sama orang tapi ngak bisa apa2 yang bisa hanya diam dan berharap dia peka sama perasaan kita"kata Aurelia lagi dengan pandangan lurus kedepan

Marvel hanya diam, setiap kata yang keluar dari Aurelia sangat benar. Baru beberapa jam mereka bersama, mereka seperti 2 orang yang sudah lama saling berkenalan.

"Ngak usah galau. Sometime lo pasti bisa berhenti berharap saat yang lo harapkan ngak bisa lagi menjadi sebuah harapan"kata Aurelia

"yaudah turun yuk, acara pembukaan sudah mau di mulai"lanjut Aurelia sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Marvel yang masih berdiam.

"Lia, kadang gue mikir kenapa gue sayang sama orang yang ngak bisa sayang ke gue"kata Marvel saat melihat Aurelia yang berjalan menuju pintu keluar

"Karena cinta itu ngak harus memiliki tapi cinta itu bagaimana lo bisa bahagia saat lihat dia bahagia dengan orang lain."kata Aurelia sambil kembali ke tempat duduk Marvel

"Gue ngak ngerti apa itu definisi cinta tapi saat gue cinta saam dia hanya 1 yang ingin gue tunjukin ke dia kalau gue senang saat dia senang walau gue sadar senyum dia bukan buat gue dan dia tersenyum karena orang lain bukan karena gue"lanjut Aurelia

"Karena berbuat ngak pernah gampang dengan berbicara"jawab Marvel

"Gue tau berbuat ngak pernah gampang tapi kalau lo ngelakuin itu karena orang yang lo sayang gue yakin lo sanggup"jawab Aurelia tersenyum ramah

"Bilang ke gue cara lo tetap senyum kayak gini di saat hati lo lagi sakit"kata Marvel

"Gue ngak tau caranya gimana. Gue hanya ngelepas orang2 yang ingin pergi dari gue walau gue tau, gue akan sakit dengan perpisahaan itu tapi gue bisa apa? gue ngak mungkin nyuruh mereka tetap stay sama gue."jelas Aurelia

Marvel hanya diam mencerna baik2 apa yang di katakan Aurelia. Ada betulnya terkadang kita harus melepaskan orang yang kita sayang demi melihat dia bahagia.

--------------------------------------
Sorry banyak typo
Vote and komen
Baca juga cerita
Saya penantian berharga
Tadik aku unpublik karena
Sebagian cerita kepotong
Maaf

DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang