KOPI
Rindu adalah candu
Kau ibarat secangkir kopi di atas meja mungilku
Mengandung kafein yang membuat otak terhipno aromamuKita tak perlu ceritakan soal masa laluku dan masa lalumu
Bagiku, itu tak penting
Aku juga tak berharap menjadi kita di masa depan
Karena hari ini, aku hanya sebatas menyapa dan mengajakmu
Menikmati kopi berdua di antara rasa yang saling berperang.Namun..
Ada rindu yang begitu pekat dan mengendap di dalam anganku
Aku mencoba mentransformasi rasa ke dalam pikirku
Dan ternyata..
Aku menemukan jalan buntu, gelap, senyap,sunyi.
Ya..Aku hanya sebatas menyapa
Aku tak perlu menerjemahkan rasaku sebagaimana penyair
Juga aku tak perlu merawat kegelisahanku dengan berdiskusi
Cukup aku mengenalmu dan mencintaimu, karena itu adalah perjuangankuMengenalmu bukan perkara mudah
Aku harus siap membuat diriku terisolasi oleh kemeriahan hedonis
Aku harus siap termarjinalkan ke pinggiran
Mencintaimu juga bukan perkara gampang, aku harus siap...titik.. Hitam adalah warnaku
Putih adalah imajinasiku
Hitam dan putih tak sewarna namun akan seirama
Sebagaimana kita beda namun saling melengkapi
Hingga membuat..
pagi menjadi riang karena kicau
Malam mejadi indah karena bintang
Siang menjadi sejuk karena fatamorgana
Subuh menjadi sunyi karena keberadaanmuDan Aku menjadi Kamu karena keberadaan-Nya

KAMU SEDANG MEMBACA
Lintasan Waktu
PoetryBuku Lintasan Waktu ini, adalah kumpulan puisi-puisi yang saya tulis berdasarkan pengalaman selama saya bertualang mengarungi yang namanya kehidupan. Buku ini bercerita, tentang anak muda yang berusaha semaksimal mungkin untuk meredam kegalauannya...