DISKUSI RASA

17 1 0
                                    

Diskusi Rasa

Kala malam tiba
Lentera selalu setia menerangi setiap langkahku
Mencari kerinduan di setiap jejak yang terlupakan
Menemui perpisahan dalam kenang yang meradang

Aku tak pernah meminta untuk dikenang
Mengenang berarti proses mengingat kembali
Juga aku tak pernah menunggu untuk ditemukan
Menunggu berarti pasrah terhadap luka

Namun..
Aku selalu menerjemahkan setiap rindu yang tiba tiba berdiri di hadapanku
Aku selalu mengolah rasa yang sesekali berorasi di alam pikirku
Aku tak ingin semua itu menjadikan diriku rapuh
Aku tak ingin kerinduan, pnyesalan, kenangan dan sakit menjadikanku manusia yang kumuh, lelah, lusuh, dan terkatung katung.

Apalah dayaku hanya seorang anak manusia
Berusaha lari dari rasa yang mendobrak nuraniku
Bertahan dari lelah yang seolah menggerogoti setiap imajiku

Aku tahu..
Semenjak kehadiranmu
Engkau terlalu banyak menyita waktuku
Engkau telah menyita sederet peristiwa penting dalam hidupku
Engkau telah menguasai semestaku

Meski akhirnya..
Aku sadar bahwa lelahku hari ini bukan karena aktivitas keseharian yang ku jalani
Namun aku lelah karena terlalu lama larut dalam rasa yang saling berperang.
Aku lelah memikirkanmu yang tak pernah tahu kapan engkau akan beralih pikir kepdaku
Dan Aku lelah telah mengenalmu

Kala hujan turun
Aku tak pernah meminta pelangi
Karena pelangi ada di langit
Langit sangat jauh.
Aku takut kebahagiaanku hilang karena tak mampu menemukan lokasinya

Kala lelahku tiba,
Aku tak pernah meminta sesorang hadir untuk menghiburku
Aku percaya, setiap lelah pasti ada resah
Di setiap resah pasti ada faedah

Dan aku bahagia telah mngenalmu
Mengenalmu mengajarkanku yang namanya tangguh
Mencintaimu, memperkenalkanmu dengan rasa lelah yang pada akhirnya menjadikanku tangguh dalam rasa dan imaji

Terima kasih sudah pernah hadir
Terima kasih sudah pernah rindu
Dan terima kasih sudah mengajarkanku arti lelah

Lintasan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang