19.

2.8K 219 39
                                    

"Sekarang sudah Malam, Aku akan Pulang." Dan seketika itu juga sosok Kyungsoo melangkah keluar.

Rasa terkejut Luhan dan keluarganya tak ayal membuat suasana seketika senyap.

Sampai akhirnya. " Kau antarkan dia pulang dulu." Dan seketika itu juga langkah Oppanya menjauh dari meja.

Luhan dan  ibunya otomatis  diam dan saling berkontak mata satu sama lain.

Mereka hanya diam dan mendengarkan suara  perdebatan kedua orang itu.

Dan anehnya Luhan hanya bisa menelan ludah karena seketika rasa tak enak menggrogoti perasaanya.

Sampai akhirnya  suara pintu tertutup terdengar, barulah Luhan membuka pembicaraan kepada Ibunya.

" Apa Kyungsoo pergi gara-gara aku ma? Kenapa Kyungsoo terlihat tak suka melihatku?" Ucapnya dengan sedih.

Tapi Nyonya Kim hanya menepis ucapan Luhan dengan bijak.

" Hush, jangan berpikir macam-macam. Mereka berdua sedari tadi sudah saling berdebat soal pulang atau menginap! Jadi hal ini bukan kesalahan siapa-siapa. Lagian lihatlah sekarang juga sudah malam, wajar kan Kyungsoo minta pulang akhirnya." Jelas Nyonya Kim dengan logis.

Tapi entah mengapa, Luhan seperti tak setuju dengan gagasan Ibunya itu.

" Tapi Mom, sepertinya"  dengan cepat ucapanya Luhan di potong Nyonya Kim.

" Kamu jangan berfikir buruk  dulu! lagian kamukan belum makan malam. Segera makan dulu sana." Ucapnya.

Otomatis  perut Luhan  berbunyi karna ucapan Ibunya, dan dengan malu Luhan hanya terkikik.

" Aku lupa kalau perutku sudah lapar Mom." Luhan segera berdiri dari tempatnya dan pergi kearah rice cooker untuk mengambil nasi.

Dia yang berencana akan membahas lagi soal tadi, akhinya terhenti karna ucapan Nyonya kim.

"Aku akan menemani Secan tidur."
Dan Ibunya sudah  pergi menjauh dari meja makan.

Sontak hal itu membuat Luhan kesal seketika.

" Mom, jangan tinggal kan anak perempuanmu ini sendiri?" Rengeknya karna tak terima, dan Ibunya hanya tak menggubrisnya malah  lebih memilih pergi ke Cucunya.

.
.
.

3 Hari kemudian.

11.20

Luhan nampak tak nyaman dengan aktivitas berjemurnya kali ini, dia semakin terlihat resah di kursi kayunya.

Dia selalu mendesah dan mendesah sedari tadi.

Fikirannya hanya tertuju akan kejadian malam itu, Luhan fikir mungkinkah Kyungsoo bersikap seperti itu karna dirinya! bukan karna alasan lainnya. Dan entah mengapa ia sangat yakin akan hal ini.

Karna diliputi rasa gundah yang berkepanjangan, Akhirnya Luhan bertindak untuk  menemui  Oppanya dan bertanya langsung padanya.

Mungkin saja Oppanya tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Kyungsoo malam itu.

Luhan yang seketika berhenti dari aktifitasnya, dan pergi meninggalkan kursi kayu panjang  serta peralatan berjemurnya begitu saja di sana  segera melangkah masuk kedalam rumah dan berganti pakaian untuk pergi keluar.

1 jam kemudian.

Setelah berdandan cantik, Luhan mulai keluar dari pintu utama dan berjalan menuju taxi yang sudah ia pesan 15 menit yang lalu.

Stubborn.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang