20.End

2.8K 221 20
                                    

Saat mendapat kenyataan yang ia takuti menimpahnya, Kyungsoo hanya bisa terdiam Lemas.

Seakan semua ucapan itu adalah sebuah kebohongan semata, dan tak bisa di pungkiri  olehnya ia merasa amat gelisah.

Dengan masih tak fokus, Kyungsoo hanya diam tak memperhatikan ucapan Dokter, Seakan-akan ucapan itu hanya lewat seperti angin baginya.

" Anda pasti sangat terkejut sekali." Ucapnya. " 2 minggu setelah ini, anda datang kemari untuk pemeriksaan lagi. Saya akan mengecek keadaan bayi anda, Jadi tolong datang kemari untuk pemeriksaan selanjutnya."

Kyungsoo yang masih berfikir dan tak mendengar penjelasan Dokter itu, hanya diam tak merespon penjelasannya.

Setelah semua selesai, Kyungsoo yang akhirnya keluar dari ruangan itu pun nampak sangat murung dan tak bernyawa.

Dengan langkah murung, Kyungsoo  hanya menatap lantai dingin itu dengan kosong.

Sampai ada seseorang yang memanggilnya, Kyungsoo pun merespon dan menengok ke arah suara itu.

Lantas rasa terkejutnya, tak bisa ia pungkiri.

Dengan mencoba menyakinkan diri sendiri, Kyungsoo mulai melangkah mendekat dan mencoba memastikannya lebih dekat.

Apakah penglihatanya masih baik-baik saja.

Saat dirinya sudah berdiri di depan wanita itu, tak ada respon pasti yang dapat Kyungsoo ungkapkan.
Hanya rasa terkejut yang membuat hatinya merasa bahagia dengan kenyataan ini.

" Xiumin." Panggil Kyungsoo bahagia.

Dan wanita yang di panggil itu hanya tersenyum lebar.

" Hey, bagaimana kabarmu?" Tanyanya.

Kyungsoo yang masih merasa sedih, Seketika memeluk Xiumin dan menangis di pelukan wanita itu

Dengan merasa panik Xiumin mencoba menenangkannya.
" Hey Ada apa Kyung? jangan menangis di sini." Ucapnya gugub, Dan benar saja semua mata seketika tertuju pada mereka berdua.

Xiumin yang merasa malu, segera menggiring Kyungsoo pergi dari sana.

Dan dengan pasrahnya Kyungsoo mengikuti langkah Xiumin begitu saja. Dia membawa Kyungsoo ketempat yang lebih sepi dan jarang ada yang lewat, karna Xiumin merasa mungkin Kyungsoo membutuhkan tempat seperti ini.

Setelah menemukan tempat duduk untuk di duduki, barulah Xiumin mencoba melepaskan pelukan Kyungsoo secara paksa.

Dan lagi-lagi Kyungsoo hanya menurutinya tanpa penolakan.

" Sekalah air matamu. " Dengan sigap Xiumin memberikan beberapa lembar tissue dari dalam tasnya.

Dengan masih menangis, Kyungsoo meraih pemberian Xiumin dan menghapus jejak air matanya.

Xiumin yang bisa merasakan kesedihan  Kyungsoo, seketika merasa Bersimpati.
" Apa kau ingin bercerita? Mungkin aku bisa membantu melepaskan bebanmu." Ucapnya tulus.

Sontak hal itu membuat Kyungsoo semakin sedih, dan menangis lagi.
Xiumin yang melihat tangisnya pun merasa ikut sedih seketika.
Wanita itu segera memeluk tubuh Kyungsoo.
" Menangislah, aku akan ada di sini menemanimu.".

Dan dengan begitu Kyungsoo akhirnya menangisi keadaanya kepada bahu Xiumin.

.
.
.

2 Minggu kemudian.
Bandara Incheon
09.20

Setelah menyelesaikan tugas dinasnya, Kyungsoo akhirnya pulang ke Seoul dengan selamat.

Stubborn.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang