Teriakku!

1.3K 155 11
                                    

Entah dari kapan hubungan Beam dan Forth semakin dekat, mereka terlihat selalu bersama,

Apalagi di hari sabtu yang cerah ini dimana hari kerja yang melelahkan itu berhenti sejenak.

Disana Forth dan Beam duduk saling berhadapan, dengan meja bundar yang berada di tengah mereka. Beam menyeruput segelar cangkir kopi cappucino panas memandang takjub di balik punggung Forth saat ini, menopang dagunya dengan satu tangan.

Mereka sekarang berada di tempat sederhana, penjual kopi yang terletak di pinggiran taman lapangan luas,

Cuaca sabtu itu cerah, tidak ada tanda mendung sama sekali, apalagi hujan.

Tempat yang sering didatangi penduduk thailand untuk sekedar bermain layangan disana, atau piknik menggelar tikar bersama keluarga kecil mereka, atau hanya duduk-duduk manis sambil membaca buku sendirian.

Ada juga terdengar suara aksi pemusik jalanan disudut taman, beberapa orang disana tak enggan juga mengerubunginya, sekedar hanya mendengarkan musik yang dia mainkan, atau hanya lewat sekedarnya saja sambil melempar uang receh di kotak box hitam gitarnya.

Mata Beam menerobos ke atas langit, gumpalan-gumpalan awan berwarna putih seperti kapas, terlihat sangat indah.

Awan itu layaknya cotton candy, ingin sekali aku mencoba memakannya, bagaimana rasanya?

Mendengar gumaman Beam, Forth pun mengikuti arah pandang Beam saat ini, mata Beam menerjang bebas ke langit atas, dengan pikirannya yang berfantasi tanpa batas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar gumaman Beam, Forth pun mengikuti arah pandang Beam saat ini, mata Beam menerjang bebas ke langit atas, dengan pikirannya yang berfantasi tanpa batas.

Forth memutar kepalanya ke belakang, diikuti tubuhnya yang berbalik,

Oh jadi awan itu bisa dimakan?

Beam menghela nafas, dan tersenyum,

Aku ingin naik ke atas awan, terbang dengan bebas tanpa ada riuh pikuk kemacetan jalan raya

Aku ingin naik ke atas awan, terbang dengan bebas tanpa ada riuh pikuk kemacetan jalan raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Forth tersenyum lagi, lalu kembali menghadap penuh ke sebrang meja,

"Aku juga ingin naik ke atas awan itu." lirih Forth mengikuti jalan pikiran Beam, tersontak Beam kaget, dia canggung dan mencoba meredakan gugupnya, dia mengangkat cangkir kopi itu lagi dan meminumnya.

TelepathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang