Not Approved

1K 125 19
                                    

Wanita paruh baya duduk dengan elegan diatas sofa di ruang tengah, memincingkan mata onxynya menatap anak sulungnya yang sedang duduk di sofa yang sama,

Bentuk sofa itu berbentuk 'U', Forth duduk di bagian sisi lainnya.

Suasana disana menegang, berdiri Ming bersandar dibelakang sofa wanita paruh baya tadi, menyimak pembicaraan mereka.

"Aku tidak setuju dengan pilihanmu.'' ada suara penekanan disana.

"Aku hanya ingin menikahi Beam tidak dengan yang lain."

"Bagaimana dengan Wayo, dia anak baik, Ibu sudah lama mengenalnya sejak kecil."

"Tidak!" jawab Forth cepat.

"Katakan alasanmu!!" teriak si Ibu.

Ming memandang prihatin ke arah kakak sulungnya,

Seandainya Ibu tahu mengenai kelebihan kami, mungkin P'Forth tidak perlu susah payah menjelaskannya

Forth membuang wajahnya, dia tidak mau memandang wajah marah sang ibu, apalagi membaca pikirannya.

"Aku mencintai Beam!"

"Cinta, cinta itu saja yang kau pikirkan!!" teriak sang Ibu menggelegar.

Forth beranjak dari kursinya, "Kau mau kemana?!"

"Aku akan membawa kekasihku malam ini, untuk diperkenalkan pada Ibu dan Ayah."

Forth meninggalkan sang Ibu yang masih duduk dengan kekesalannya.

.
.
.
.

-Kediaman Monct Claire-

Duduk disana dua pria tampan dengan wanita paruh baya bersama juga pria paruh baya yang duduk disamping wanita tadi.

Mereka adalah orang tua Forth, Phana dan juga Ming.

Berbeda dengan sang Ibu yang tegas, devils, dan Juga killer.

Ayah mereka anak satu-satunya kandung dari nenek cantik berambut pirang dengan kakek si lugu itu, sama sekali tidak punya kekuatan sebagai pembaca pikiran seperti ketiga anak mereka.

Hanya nenek dan ketiga cucu itu yang mengetahui akan rahasia ini.

Mereka sedang makan malam, hari ini dengan khusus atas pesanan si ratu rumah ini, menu nya adalah, steak salmon, demgan sup ayam jagung, wine putih.

Dimeja makan itu, mereke berempat terlena dengan masakan koki yang lezat, mereka hening tanpa ada tema pembicaraan,

Sebelum,

Dua pria lainnya datang dari pintu ruang meja makan.

Phana dan Ming yang langsung bisa membaca pikiran Beam disana, menaruh pisau dan garpunya. Diam dan menoleh ke arah meraka datang, diikuti ibu dan ayah mereka melihat kediaman kedua anaknya, ikut menoleh ke arah pandang Phana dan Ming.

"Selamat malam Forth anakku
sayang." itu ucapan sang Ayah selalu bertindak jujur, apa adanya malahan suka lupa akan situasi dan bagaimana harus bertindak.

Sang ayah beranjak dari kursinya, memeluk sang anak dan juga memeluk Beam bersamaan. Lalu menyuruh si pelayan untuk menyiapkan dua hidangan makan malam buat si sulung dan tamunya.

Phana menoleh ke arah Ming,

Lihat, ayah benar tidak tahu situasi, si devils sudah mengeluarkan asap di kepalanya.

Ming pun tersenyum, masih mengunyah,

Ayah memang konyol, aku sangat menyayanginya, lihat hati nya saja sudah senang hanya karena baru melihat kekasih P'Forth.

TelepathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang