Si Bungsu Ming

1K 130 5
                                    

[Ming]

Aku duduk di tiang dimana beranda itu berdiri, aku membelai hewan peliharaanku bernama Queen.

Dimana P'Forth sedang membaca koran dengan secangkir kopi hitam didepannya.

Lanjut bahas mengenai Queen.
Dia adalah anjing kecil dan berbulu, aku sangat menyayanginya.

Lihat dia sedang tertidur, disamping bowl khusus untuknya.

Aku adalah Ming, aku bukan seperti P'Forth yang kaku, dingin, diam dan selalu serius.

Dan,

Datang P'Pha dari arah pintu dekat ruang meja makan. Membawa ponselnya,

Mendekati P'Forth, dan mengucapkan,

"Morning Pi." ucap P'Pha menepuk bahu kakak sulung kami, dan duduk disebelahnya, menyeruput segelas susu dan kembali memainkan ponselnya.

Phana, kakak keduaku yang berbeda dengan tampak aslinya, didalam karakter yang terlihat dia itu seorang pemain, dia itu sangat pemalu.

Berbeda dengan aku, aku pria nakal. Aku kembali menoleh ke arah Queen dan membelainya.

.
.
.

-Klinik Hewan-

Sejak pertama kali aku bertemu dengannya, tidak tahu kenapa, aku suka sekali menggoda dan menatapnya.

Dokter Kit, dia adalah salah satu dokter hewan yang bekerja di klinik ini, dia pun teman dekat dari kakak keduaku, P'Phana.

Jadi lebih tepatnya umurku dengan umur dokter Kit beda dua tahun. Seperti perbedaan tahun lahirku dengan kakak keduaku.

Sekarang aku sedang berada di klinik, berada di satu ruangan dengannya,

Dengan stetoskop, dia dihadapanku, mulai beraksi memeriksa Queen, anjing kesayanganku yang sejak tadi pagi setelah memakan makanan yang aku berikan dia muntah-muntah.

"Kalau dia masih saja muntah, kau bisa membawa nya lagi hari ini." kata dokter Kit setelah memeriksa.

"Bukankah kau hari ini tidak bisa? Lagian aku juga tidak bisa hari ini." kataku meliriknya.

Lalu dia memutar tubuhnya, dengan menggendong sayang Queen didalam pelulannya.

"P'Forth akan bertunangan."

"Apa? Bertunangan?"

"Er.."

"Dengan siapa?"

"Seorang pria." jawabku.

Lalu dia bergumam,

Siapa kira-kira, orang macam apa yang bisa menaklukkan pria tampam itu?

Aku mulai risih dengan gumamannya,
"Kenapa terkejut? Apa kau menyukai kakakku?" tebakku.

Dia gelagapan, takut aku salah paham. "Bagaimana aku bisa menyukainya sedangkan aku sudah dekat dengan orang lain." katanya.

"Siapa?."

"Ada namanya Suthee."

"Kataku bilang, siapa yang nanya?!"

Dia merasa kesal karena terjebak dengan kalimatku barusan, aku tidak menyukai nama pria itu disebut.

"Buktikan!" kataku.

"Kenapa aku harus membuktikannya?!" ujarnya, "Memang siapa kau, aku harus repot membuktikannya!" ujarnya lagi.

Lalu aku mendekatinya, dengan wajah yang tersenyum simpul, kutahan emosiku, apalagi rasa tidak sukaku sekarang,

Aku memiringkan wajahku, aku condongkan tubuhku ke arahnya yang dimana tubuhnya lebih rendah dibandingkan diriku.

TelepathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang