X

363 19 0
                                    

Edo pov

"Gue udah gak tahan sama semua perasaan ini mawad".

Dia diam memikirkan maksud dari perkataan gue. Gue memegang tangannya dan dia menatap gue dengan semua kebingungan yang ada.

"Gue gak tau, setiap didekat lo, gue ngerasa ada yang beda".

"Benci yang muncul dihati gue pada setiap perempuan.., tapi di dekat lo semua perasaan benci itu menghilang".

Kemudian gue melanjutkan lagi kata kata gue.

"Ketika gue udah membuka hati gue untuk lo, apa lo mau juga untuk buka hati lo untuk gue".

Kita berdua diam membisu, dia seolah bingung ingin berkata apa.

"Maaf ya do.."

Gue udah tau dia akan mengatakan apa.

"Tapi gue butuh waktu untuk saat ini".

Mengangguk dan mencoba mengerti dengan perkataannya. Kalau boleh jujur, baru kali ini gue ditolak oleh cewek, dan baru kali ini gue merasakan sakit yang lebih dalam dari pada di tinggal oleh kak manja.

Gue mencoba tersenyum di depannya seolah menunjukkan kalau gue baik baik saja.

Lalu Mawadda masuk kedalam rumah dan gue kembali kerumah gue juga.

Syahban pov

Setelah kejadian beberapa hari kemarin, gue Mawaddah dan Edo menjadi lebih dekat. Setiap ada waktu, kita bertiga kekantin bareng.

Bahkan gue gak tau asal mulanya kenapa kita jadi bisa seakrab ini dari sebelumnya.

Dan kali ini, gue gak main main lagi. Gue harus menyatakan apa yang selama ini gue tunda tunda.

Saat Edo sudah kembali kekelas, gue mengantarkan mawaddah kembali kekelasnya.

"Btw, entar malem lo ada acara gak?".

Gue mencoba membuka topik obrolan dengannya.

"Gak, paling cuma ntar gue main hp terus tidur".

Mungkin dengan cara ini, gue bisa mengungkapkan semuanya.

"Ntar malem nonton bareng ya, gue punya film bagus, gue bayarin deh tiketnya".

Gue spontanitas banget mengatakan hal tadi. Dan dia melihat gue dengan wajah anehnya.

"Tumben lo mau ngajak nonton".

"Gak papa sih, cuma.. kita berdua kan gak pernah nonton bareng".

Dia mengangguk mengiyakan permintaan gue. Lalu saat sudah tiba didepan pintu kelas.

"Bener kan lo mau?, gue jemput ya".

"Iya iya, nanti lo yang beliin pop corn ya".

"Iya gue yang bayarin".

Mawaddah masuk kekelasnya, dan gue juga akan balik kekelas gue. Saat berbalik, gue dikejutkan dengan Edo yang sudah ada didepan gue.

"Ngapain lo ajak mawaddah kebioskop".

Gue terkejut bukan main atas pertanyaan dia, berarti dia sudah mendengar pembicaraan gue dengan mawaddah tadi.

"Gue mau nembak mawaddah malem ini".

Usai mengatakan itu, ada raut terkejut yang terpancar diwajah Edo.

"Lo yakin dia bakal nerima lo?".

Gue menggaruk kepala gue yang sebenarnya gak terasa gatal.

"Gue gak yakin juga sih, cuma dadi pada menunda nunda, mending sekarang aja".

Kita berdua diam sejenak, entah kenapa setelah mengatakan itu Edo bergegas masuk kekelas meninggalkan gue.

Manja pov

Hari demi hari pun terlewati, memilih baju, tata rias, bahkan dekorasi ruangan, pun sudah dilakukan.

Pernikahan ku dengan Pieters akan dilaksanakan hari ini. Tubuhku dibalut gaun yang indah, hari ini aku akan dipersunting dengan pria yang bahkan mungkin benci padaku.

Tanpa ada pertunangan kami langsung dinikahkan, mommy Pieters sangat baik dengan ku.

"Manja udah siap ?".

Mama memasuki pintu kamarku dengan menampilkan senyum yang indah.

"Udah ma".

Akhirnya aku dibawa menuju ruang tamu tempat dimana aku dan Pieters akan dinikahkan. Adat jawa menghiasi ruangan ini, disana Julian Pieters calon suamiku dibalut tuxedo hitam lengkap dengan peci dikepalanya, terlihat gagah dan mempesona.

"Calon pengantin perempuan silahkan duduk disebelah pengantin laki laki".

Tuan kali yang akan menikahkan ku memanggilku agar duduk disamping julian.

Acara pun dimulai, setiap kata yang diucapkan oleh penghulu maupun tuan kali seperti musik yang berputar dengan cepat sekali ditelingaku.

Dia tiba tiba menyentak tangan ku dengan sedikit kasar.

"Jangan menghayal".

Lalu dia memasangkan cincin nikah dan mencium keningku. Aku menangis saat itu juga, sedih dan jatuh sejatuh jatuhnya.

Dan tiba tiba semua ingatan tentang Edo berputar dikepala ku. Lalu semuanya gelap.

Hap hap, author kembali, maafkan author yang suka publish lama baat, soalnya lagi ujian. Dan bentar lagi bakal UN. Tapi tetap stay vote n coment ya 😊😊😊

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang