#CERITA INI HANYA KARANGAN SI PENULIS#
🌹
Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.Pagi yang begitu cerah, dengan suasana yang begitu hangat. Yah itulah yang dirasakan oleh warga Bangil setiap harinya. Matahari pun seolah-olah tersenyum menyapa orang-orang yang berlalu lalang di jalanan. Hhh suasana yang begitu menenangkan.
Tampak seorang gadis dengan pakaian Syar'i nya tengah berjalan sambil menenteng kantong belanjaan di tangan kanan dan kirinya. Mulutnya pun komat kamit, dengan menunjukan ekspresi sebalnya.
"Uuh Umi A'isyah tega sekali sih, masak aku di suruh belanja sebanyak ini di pasar! sendirian lagi," kata gadis itu mencebik. "ini semua gara-gara si Umar, karena dia aku jadi di hukum. Tunggu saja pembalasanku," tambah gadis itu dengan berseringai.
"Hufftt, lelah sekali aku, mana masih jauh lagi Ponpes nya," sambungnya sambil mengelap peluh di dahinya dengan punggung tangannya.
Gadis itu bernama Maya Sahara. Gadis berhijab berusia 18 tahun dan sekarang tengah menimba ilmu di Ponpes Darul Islami yang berada di Pasuruan, Jawa Timur.
Setelah lulus dari SMA, Maya merasa di buang oleh orang tua nya di Ponpes ini, padahal inginnya Maya kuliah saja di Universitas yang ada di Jakarta. Tapi apalah daya Maya sebagai anak harus nurut pada Orang Tuanya, kalau menjawab tidak mau juga pastinya Maya bakal di paksa sampai mau.
Sebenarnya Maya berasal dari Jawa Barat, tepatnya di Indramayu. Orang tua nya sengaja mengirimnya ke Ponpes yang jauh, supaya Maya bisa hidup mandiri. Karena Maya Sahara itu gadis yang super duper manja, makan aja masih minta di suapin, kadang juga nangis gara-gara rebutan remote Tv sama Kakak laki-laki nya. Duh, kebayang kayak anak kecilnya nggak tuh?
Okeh, balik ke cerita.
Maya berjalan kaki menyusuri jalanan yang tidak terlalu ramai ini. Ia berjalan sambil menunduk untuk menghindari terik matahari yang menerpa wajahnya.KRIING KRRIINGG KRRIIIINNGGGG
"suara klakson sepeda siapa sih itu?" batin Maya dalam hati.
Karena terganggu dengan klakson sepeda itu, Maya pun mendongakkan wajahnya ke depan. Alangkah terkejutnya dia, ketika melihat sepeda ontel melaju mengarah kepadanya, dan...
"Aaakkkhhh," teriak Maya.
"Aaaaakkkkkkhhhhhh," teriak si penunggang sepeda itu tak kalah kerasnya.
BRUUKKK
Maya pun terjatuh dengan posisi tengkurap yang seakan-akan tengah mencium aspal. Barang belanjaannya pun berhamburan kemana-mana. Dengan segera Ia pun berusaha bangkit dan duduk.
Ketika melihat ke arah belakang tampak seorang Lelaki yang berusaha berdiri dan menggapai sepedanya. Ah rupanya lelaki itu nyungsep di semak-semak. Kasihaan.
"Aaarrrgghh sial," dengus Maya kesal sambil membersihkan kerudungnya dari debu jalanan.
"Uuhh mana telapak tanganku lecet lagi, uuffttt periih," sambungnya sambil meniup-niup telapak tangannya.
"Mbak tidak apa-apa?"
Terdengar suara khas Lelaki muda, siapa lagi kalau bukan orang yang tadi menabraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Cinta
Spiritual"Bahagiamu adalah Bahagiaku" ~*Maya Sahara*~ "Mari kita Berjuang bersama, aku sama sekali tidak masalah, jika kamu atau orang lain berjuang untuk mendapatkan Hatinya* ~*Dewi Setiana*~ "Aku ingin kalian tidak mengganggu ku" ...