CHAPTER 12: Perjodohan

505 18 0
                                    

#CERITA INI HANYA KARANGAN SI PENULIS#

🌹
"Tapi bukan May duluan yang mulai, Mi, Abah, Kak!" dengus Maya kesal dengan muka ditekuknya.

"Mulai duluan atau nggak, tidak seharusnya May berkelahi seperti tadi," tutur Umi A'isyah menasehati dengan suara lembutnya.

Sore ini Maya berada dirumah Ustadz Al, tepatnya diruang keluarga. Setelah makan bersama tadi, Maya langsung di interogasi oleh Umi, Abah, juga Al atas kejadian siang tadi.

"Ya masak kita diserang diem aja, ya harus ngelawan lah Mi."

"Ya kan bisa lari, Dek," sambung Ustadz Al menengahi.

"Sorry ya Kak, kalau May sama teman-teman May lari, Indah and the genk malah kesenengen. Ntar disangka kita takut sama mereka lagi!" balasnya lagi tak mau kalah.

"Lagian juga, mereka yang bikin darah tinggi May naik!"

"Pake ngatain May dan teman-teman bau lagi!"

"Kayak sendirinya nggak pernah bersihin kandang kuda aja!."

"Terus juga mereka duluan yang mulai nyerang kita!"

"Ya kita serang balik lah," gerutu May mengungkapkan kekesalannya.

Umi A'isyah, Abah Salman dan Ustadz Al pun hanya menjadi pendengar setia ocehan yang keluar dari mulut Maya dengan lancarnya.

❇❇

Satu Minggu kemudian

"Apah?"

"Mama sama Papa bakal kesini, Bah?" ucap Maya dengan mata berbinar setelah mendengar penuturan Abah Salman.

"Iya, Sayang. Sekarang juga Mama sama Papa mu lagi diperjalanan!"

"Besok baru kesini," tuturnya lagi.

"Yeyyy yeyyy."

Spontan Maya langsung lompat-lompat saking senangnya, ia sangat rindduuu sama kedua orang tuanya itu. Sudah hampir satu tahun juga Maya tidak bertatap muka secara langsung dengan Mama Papa nya.

Ya mereka hanya berkomunikasi lewat Media Sosial.

"Loh loh loh, ada apa ini? Keliatannya bahagia banget!" celetuk Umi A'isyah yang baru datang dengan membawa nampan berisikan cemilan di atasnya.

"Umiii!" teriak Maya lalu menghambur ke pelukan Umi A'isyah.

"Mama sama Papa May mau kesini besok!" seru Maya dengan semangat 45 nya.

Umi A'isyah hanya menatap suaminya bingung dengan mengangkat satu alis kirinya. Kenapa? Karena Abah Salman menyuruh Umi A'isyah untuk tidak memberitahukan kedatangan calon besannya kepada Maya, karena ingin membuat kejutan. Tapi malah dia nya sendiri yang memberitahukannya.

Eh tunggu tunggu, apa tadi Author bilang? Calon besan?
Author menjawab: du dudu du du.

❇❇

Keesokan harinya

Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Maya, Umi, Abah serta Ustadz Al kini tengah berada di ruang keluarga. Mereka tengah mengobrol soal pelajaran apa saja yang May dapat ketika belajar di Ponpes Darul islami ini. Dan dengan senang hati, Maya pun menjelaskan semuanya ke Abah salman, Umi A'isyah, juga Ustadz Al. Yaa sembari menunggu Mama Papanya Maya datang juga.

Tok tok tok

"Yeyy, Mama sama Papa datang!" seru Maya gembira dan langsung menuju pintu utama dengan berlari terburu-buru.

Air Mata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang