#CERITA INI HANYA KARANGAN SI PENULIS#
🌹
Sudah hampir enam bulan Maya berada di Ponpes Darul Islami ia sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Dan Gadis itu sudah tidak lagi terkena hukuman karena ia sudah menuruti Peraturan yang ada di Ponpes itu..Memang pada awal-awal Maya mengijakkan kaki di Ponpes ia sering sekali melanggar peraturan, ia pernah sempat dikeluarkan dari Ponpes karena teramat banyak peraturan yang ia langgar, tau kalau dirinya akan segera di keluarkan ia pun teramat senang, ia heboh sendiri sambil teriak-teriak.
Tapi pada keesokan harinya Maya harus menelan kepahitan, karena ia tidak jadi di keluarkan. Padahal Maya sudah berpamitan dengan ketiga Sahabat-Sahabat nya (Melin, Kiky dan Bella). Mereka sama-sama menangis, bedanya jika Melin, Kiky dan Bella menangis karena haru tapi kalau si May menangis bahagia karena bisa keluar dari Ponpes yang menurutnya Penjara Menyeramkan ini, ya walaupun May juga sedih karena nantinya nggak bisa gila-gila.an lagi bareng sahabat-sahabat konyolnya..
May juga berpamitan dengan Ustadz Al. Ustadz Al berlagak biasa saja tapi dari sorot Matanya sudah terlihat jelas bahwa ia tidak mau May pergi..
Eittt, tapi sekarang May masih berada di Ponpes kok, bahkan May juga salah satu Santriwati terpandai, terajin, dan terkenal
❇❇
Pagi ini begitu cerah, Matahari pagi menyinarkan cahaya hangat nya.
Terdapat banyak Santriwati yang tengah berada di Lapangan Khusus tempat memanah..
Ya memang setiap seminggu sekali para Santri&Santriwati belajar memanah, Berkuda dan juga Memanah sambil berkuda.. Semuanya sudah di atur, tinggal mengikuti jadwalnya saja..
Dalam waktu 6 bulan ini, May sudah mahir Memanah sambil menaiki Kuda.. Patut di acungkan dua jempol buat si May..
Panahannya pun hampir tidak pernah meleset dari titik merah face target. Pokoknya sudah mahir banget dah, dan Maya pun sudah tidak di wajibkan mengikuti pelatihan bahkan yang jadi pelatih malah si May..
❇❇
Latihan panahan khusus Santriwati sudah selesai, dan sekarang giliran para Santri yang memulai latihan..
May duduk dibawah pohon sambil melihat para Santri latihan. Disitu pun ada Ustadz Al yang merupakan pelatih Panahan santri putra.. Ustadz Al itu seseorang yang multitalent, ia bisa berkuda, Memanah, mengaji dengan sangat baik, hafal Al-qur'an dan Hadist, menjadi Ustadz muda+ganteng, menjadi Imam di Masjid Darul Islami, tinggal menjadi imam si May aja yang belum.. Ahahayy
Kalian pikir May bisa Memanah dan Berkuda itu siapa yang ngajarin..? Ya Ustadz Al lah, setiap keduanya ada waktu luang, Ustadz Al selalu mengajari May dengan sabar. Pernah sekali Ustadz ganteng itu marah, karena May latihannya nggak serius. Eh si Ustadz nya malah dicuekin 7 hari 7 malem sama si May..
Okelah balik ke cerita..
Karena bosan duduk sendiri dibawah pohon. May pun menghampiri Ustadz Al yang tengah berdiri sambil mengamati para Santri yang tengah memanah di lapangan itu..May berjalan merimbit-rimbit berniat untuk mengageti Ustadz berusia 21 tahun itu, ketika sudah hampir dekat.....
"DORR"
"Aakkhh" teriak Maya terkejut
Tanpa di duga sebelumnya Ustadz Al berbalik badan dan mengejutkan Maya yang sudah ambil ancang-ancang.. Niatnya pengen ngagetin eehh malah dikagetin..
"Iiihh Kakak" kata May sambil merengut
Kak Amiin pun hanya tertawa, tapi nggak terbahak-bahak yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Cinta
Spiritual"Bahagiamu adalah Bahagiaku" ~*Maya Sahara*~ "Mari kita Berjuang bersama, aku sama sekali tidak masalah, jika kamu atau orang lain berjuang untuk mendapatkan Hatinya* ~*Dewi Setiana*~ "Aku ingin kalian tidak mengganggu ku" ...