Flashback

757 23 0
                                    

#CERITA INI HANYA KARANGAN SI PENULIS#

🌹
Flashback On

"AKU TIDAK MAAUU!!" Teriak seorang Gadis, yang emosinya sudah hampir ke ubun-ubun.

"Kamu mau masuk Pesantren atau mau Mamah Nikahkan sama anaknya teman Mamah?"

"Maya tidak mau ke dua-dua nya Mah! Maya baru aja lulus sekolah, masak langsung nikah sih!!" balas Gadis itu dengan muka yang teramat jengkel.

"Papah, belain Maya dong," rengek Maya kepada papah nya untuk mencari pembelaan.

Pak Hardi yang merupakan Papah nya Maya hanya terdiam, tidak berkata apa-apa. Karena sebenarnya Pak Hardi juga menginginkan Maya untuk masuk ke Pesantren.

Melihat tidak ada respon dari Papah nya, Maya pun kembali berucap,
"Pokoknya Maya nggak mau ke Pesantren, TITIK!!" ucap Maya setengah berteriak.

"Baiklah. Brarti kamu bersedia menikah dengan Nak Reza, anak teman Mamah."

"Nggak mau, nggak mau, nggak mau!" sanggah Maya, ia tengah menahan tangisnya agar tidak pecah.

"Mamah tidak mau tau! Cepat kemasi barang-barang mu! Besok pagi kita akan berangkat ke Jawa Timur." ucap Mamah Maya begitu tegas.

"Mamah egois!" sentak Maya lalu berdiri dan berjalan dengan cepat sambil menghentak-hentakan kakinya menuju kamarnya.

GUBRAAKKK

Terdengar pintu yang dibanting dengan sangat kerasnya.

"Huaaa... Huaaaa..."

Mendengar tangisan yang menggelegar itu, Pak Hardi pun bangkit dari duduknya berniat untuk menenangkan gadis kecilnya itu.

"Biarkan saja Pah," cegah Mamah Maya dan menarik tangan suaminya untuk duduk kembali.

"Sekali-kali Maya harus di tegesin." sambung Mamah Maya.

"Tapi Mah, kasian anak Papah." ucap Pak Hardi sendu.

"Memang nya Papah mau Maya terus-terusan bergantung sama kita?" sengor Mamah Maya pada suaminya itu. "Mamah sadar kalau kita nggak mungkin selamanya menjaga Maya. Oleh karena itu Mamah masukin Maya ke Pesantren agar dia bisa mandiri pah." sambungnya lagi.

"Papah sih selalu manjain Maya, apa yang dia mau selalu dituruti. Jadinya susah diatur kan!" tambahnya lagi, dan kemudian langsung melenggang pergi meninggalkan Suaminya yang masih mematung ditempat.

"Hmmm salah lagi... Salah lagi..." gumam Pak Hardi.

"Memang nggak bakal menang kalau ngomong sama Ratu Laut Kidul."

"Apa barusan Papah bilang?"

Pak Hardi dibuat terkejut oleh Istrinya yang muncul kembali secara tiba-tiba.

"Eh..eh.. Nggak Mah, itu kucingnya si May mau lahiran," jawab Pak Hardi asal-asalan.

"Loh Pah, kucingnya Maya kan jantan, masak lahiran." ucap Mamah Maya kebingungan.

"Eh, errrr maksudnya, si Bruno (kucing Maya) pengen punya anak, tadi dia meong-meong ke Papah, dia minta tolong sama Papah buat cariin dia istri."

Hellehhh hellleehhh ngawur..

❇❇

Keesokan Harinya

Maya menatap keluar dari dalam jendela mobilnya, keadaan jalanan macet dan udara diluarpun begitu panas. Tapi Maya tak menghiraukannya, dirinya hanya diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Air Mata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang