Bersamanya

15 5 0
                                    

Aku yang berharap bisa bersama dengan dirinya, tapi itu hanya sebuah mimpi belaka yang tidak akan pernah terjadi. Hari – hari yang aku lewati. Di saat aku ingin dekat berada dengan dirinya, selalu saja ada penghalang untuk aku agar bisa dekat dengannya.

Aku hanya bisa melihat dengan kejauhan, yang bahagia bersama dengan sahabat baikku.

Aku yang sedang berjalan – jalan di pelataran kota yang begitu indah, mobil yang berlalu lalang, angin yang sepoi datang menghampiri, di penuhi orang – orang. Seketika aku melihat seorang perempuan yang tengah duduk di sekitar taman kota.

Bangku panjang bercat putih, perempuan itu menggunakan pakaian pendek, bercelana jeans hitam menggunakan sepatu biru cats, berambut panjang terurai. Aku yang memperhatikannya dari jarak jauh sepertinya aku mengenal perempuan, aku pun mengahmpirinya, aku yang menyapa dia dengan menepuk pundak perempuan " hey .. " permpuan itu berbalik kearahku lalu berdiri dihadapanku " iya ... ada apa ? " aku memperhatikan dengan seksama " apa benar kamu Windy " jawab perempuan itu sedikit heran " iya benar... kamu siapa " jawab aku dengan tertawa di hadapan perempuan itu " aku Bayu teman SMP kamu, apa kamu sudah lupa ".

Windy yang mulai mengingat tentangku " benar kamu Bayu ... " tanyanya sambil menunjuk " iya benar " aku kaget saat perempuan itu berteriak dihadapanku " haaa Bayu .... maaf aku nggak tahu, sepertinya kamu tampak berbeda dari sebelumnya ". Aku yang tertawa dihadapan perempuan itu " hahaha ini aku yang sekarang Win ".

Aku berbincang – bincang dengan Windy " apa kabar kamu " sambil kita berjalan berdua di pelataran jalan " baik, kalau kamu bagaimana " Windy pun mengajakku kerumahnya " hmmm Bay kita kerumah, sekarang aku tinggal disini juga " Aku pun menerima ajakan Windy " iya ... " aku yang berhenti sejenak di pelataran jalan Windy yang melambaikan tangan taksi itu datang mengahmpiri kami. Taksi itu berhenti di hadapan kami, aku dan Windy bergegas naik di taksi itu dan pergi.

Beberapa saat kemudian taksi itu berhenti tepat di rumah yang sering aku datangi, aku dan Windy turun dari taksi, melihat di sekelilingnya tampak sama, Windy yang berjalan masuk di halaman rumah menuju pintu. Aku yang berdiri sejenak Windy yang memanggil " Bay ... sini " aku pun menghampiri Windy.

Windy yang membuka pintu rumah, ia pun masuk ke dalam rumah itu. aku yang berjalan melihat – lihat sekitar halaman. Halaman rumah yang di penuhi dengan bunga – bunga yang tertatah rapi aku yang melihat sebuah kursi bercat putih dengan meja yang depannya. Aku yang duduk sembari menikmati pemandangan sekitar rumah yang begitu sejuk.

Windy berjalan masuk menuju ruang tamu, melihat Mikha yang sedang duduk di sofa berwarna cokelat dengan perpaduan warna, Windy pun memanggil " Mikha ... heyy kamu sedang apa ? " sambil memeluk adiknya, Windy berjalan lalu duduk disampingnya " aku lagi membaca buku novel yang versi terbaru. Windy ingin mengenal seseorang yang padanya, lalu ia mengajak keluar dari rumah " Mikha aku ingin mengenalkan kamu pada temanku ".

Dengan rasa penasaran Mikha pun keluar dari rumah bersama dengan Windy.

Mikha yang melihat seorang lelaki yang tampak duduk di teras rumah. Windy dan mikha menghampiri dan menegur " Bay kenalin ini adikku Mikha, aku berbalik arah kaget melihat Mikha " heyy .... " sapaku pada Mikha " Bay ... kamu ngapain disini " tanyanya dengan lantang.

Windy yang kaget mendengar bahwa aku dan Mikha sudah saling kenal " kalian sudah saling kenal " jawab aku " yaa kami sudah kenal sekarang aku dan Mikha satu kelas juga ".

Aku, Mikha dan Windy duduk, Windy yang duduk di sampingku sementara Mikha di duduk di hadapanku, ternyata bumi ini sangat sempit. Aku bertemu Mikha, kali ini aku bersama dengan dirinya.

Tuhan terima kasih untuk waktu saat ini, aku bisa bersamanya dengan bercerita, bercanda, tertawa menikmati suasana yang begitu hangat.

Aku yang bertanya pada Mikha tentang novel yang di bacanya " itu novel menceritakan tentang apa ? tanyaku pada Mikha " ini novel tentang petualangan " katanya kamu ingin jadi penulis novel yaa ? " tanyanya. " ii iya aku ingin menjadi seorang penulis " aku yang melihat di sekitar halaman rumah " bunga kamu bagus, kamu juga pecinta tanaman hias ? " tanyaku " iya aku suka bunga, bunga itu indah, menarik untuk di pandang "'

Hatiku Tentangmu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang