Momen dimana kalian bisa nangis dan tertawa sepuas-puasnya ya cuma bareng sahabat
***
Sore ini Arly, Dissa dan Olla sedang menikmati waktu luangnya di salah satu kafe yang dekat dengan kampus mereka. Sudah tak terhitung berapa kali mereka sering menghabiskan waktu bersama. Arly masih ingat dua makhluk didepannya ini adalah teman dari masa SMA-nya. Kalau dihitung-hitung mereka sudah hampir 6 tahun bersahabat.
Dissaesa larasati,
Merupakan orang yang paling mendominasi didalam pertemanan ini. Dissa itu tipe orang yang blak-blakan,omes,tapi dia dewasa. Dalam hubungan pertemanan ini Dissa adalah wadah curhat. Dia punya sifat yang ingin selalu melindungi orang-orang terdekatnya. Dalam masalah apapun Arly belum pernah melihat Dissa dalam keadaan menangis. Cihh apakah Dissa benar seorang perempuan?Lain lagi dengan Olla Launa.
Dia itu perempuan dengan segala pesona kelembutannya. Olla mungkin tipe orang yang cuek dengan lingkungan sekitar. Tingkah Olla lebih baik daripada tingkah Sinting Dissa. Tuhan itu adil memberikan sahabat ke Arly yang lengkap sepaket seperti paketan ayam. ada yang rada gila dan ada yang pas gilanya. Olla bisa saja jadi manusia yang super gila jika hanya bersama Arly dan Dissa selebihnya dia bersikap normal.Dalam satu spesies yang dinamakan lingkaran sahabat pasti ada salah satu orang yang berstatus jomblo.Jomblo itu bukan masalah prinsip ataupun idealis tapi karena doi selalu ngasih janji yang enggak pernah ditepati dalam kehidupan realistis. Tapi kali ini hanya Arly saja yang memegang penghargaan tersebut. Olla kali ini sedang dalam masa pendekatan dengan salah satu senior mereka di fakultas pertanian,laki-laki yang sedang dekat dengan Olla merupakan salah satu ketua Mapala. Bahkan seringkali Olla diajak mendaki gunung bersama Mapala lainnya. Sedangkan Dissa tengah dekat dengan Mas Syahdan. Dissa memang sinting dia sangat suka berpacaran dengan orang yang umurnya jauh melampaui umur dia.Umur Mas Syahdan sudah 26 tahun berarti jarak umur mereka selisih 6 tahun. Dissa memang tipw perempuan pecinta laki-laki dengan umur yang dewasa.
Arly sendiri sedang tidak dekat dengan siapa-siapa. Sebenarnya banyak yang ingin mendekatinya tapi dia tidak menanggapinya. Dia takut Mas Syahdan akan ngamuk kalau tau adiknya berani berpacaran tanpa sepengetahuan dia. Bisa digantung dipohon belakang rumah kalau Arly ketauan pacaran diam-diam.
"Semalam gue kan ketoilet kampus jadi gue ngeliat Kak Randa terus dia nyamperin gue Ly." Dissa melempar pandangannya kearah Arly yang saat ini sedang menyesap nikmat kopi miliknya.
"Terus?" Arly sedang malas membahas kakak seniornya itu.
"Dia minta Id lo dekapar." embel-embel apalagi yang diberikan Dissa kepadanya.
"jadi lo kasih Dis?" tanya Olla.
"Ya enggak lah, gue bilang sebelum dapat id nya kak Randa gue suruh beliin softex di minimarket depan kampus tuh dan bodohnya dia mau hahahaha." Olla tak henti-hentinya tertawa mendengar ucapan Dissa.
Apa yang ada diotak Dissa sampai dia menyuruh seniornya melakukan hal gila seperti itu.
"Arly belum mandi taktuntuang taktuntuang tapi masih cantik juga taktuntuang taktuntuang apalagi kalau Mas Syahdan jadi suami Dissa pasti bahagia sekali 🎶." suara Disaa yang melingking membuat Olla semakin tertawa lebar dan mengambil alih perhatian pengunjung lainnya.
Arly terkekeh melihat kelakuan Disaa kali ini. Jika benar dia sampai menjadi kakak ipar Arly bisa mati tertawa Arly dibuatnya setiap hari.
***
Mereka bertiga saat ini telah berada dirumah Dissa yang berada di kawasan komplek elit. Rumahnya sepi hanya ada Pembantu dan satpam penjaga.Orang tua Dissa sedang keluar kota menghadiri acara pernikahan sepupu Dissa yang ada di Bogor.
"Kenapa enggak ikut ke bogor?" tanya Arly yang saat ini sedang memperhatikan rak buku milik Dissa.
"Lo mau buat calon kakak ipar lo pulang dari bogor pengen minta dikawini Mas Syahdan karena kebelet?" Arly yang mendengar ucapan Dissa langsung melotot.
"Mulutnya Dissa keseringan disetrika jadinya licin banget ya kan Ly." Olla ikut menyahuti ucapan si sinting Dissa.
"Meskipun sahabat ku sedikit gila tapi merekalah yang selalu membuatku bahagia." Itulah kata-kata yang selalu diingat Arly sampai saat ini. Arly yakin sahabat yang dimilikinya ini bisa menjadi pegangan yang kokoh untuk cerita hidup kedepannya.
***
Jam menunjukkan pukul 9 pagi Arly sangat terburu-buru, 10 menit lagi kelas akan dimulai. Karena acara begadang dengan sahabatnya semalam ia benar-benar harus terjaga. Arly melangkah menaiki tangga kampus yang menghubungkan ruangan lab KSDH dengan ruangan II.
"Maaf pak saya telat."Tatapan Arly menunduk ia tidak berani menatap dosen killer dihadapannya ini bisa-bisa terkena hunusan pedang dia.
Dosen itu memperhatikan Arly dengan seksama. "Kamu dengarkan penjelasan saya dari luar kelas." Dosen itu lalu kembali menjelaskan studynya.
"Sebagai mahasiswa KSDH kalian harus menciptakan rancangan pembangunan untuk melindungi hutan dan lingkungan selain itu......"
"Pak tolong izini saya masuk,saya kan baru kali ini terlambat mengikuti study bapak." siapapun yang mendengar pasti akan tahu Arly sedang berusaha menahan tangisannya.
"Tidak bisa. Sekali lagi kamu mengganggu saya menjelaskan materi ini saya tidak akan membiarkan kamu mengikuti kelas saya lagi." Dosen itu menatap tajam Arly.
Arly sudah tidak bisa menahan air matanya lagi.Ini akibat kecorobohannya sendiri.Dia membalikkan badan untuk keluar dari dalam ruangan itu.
"Uda tua pak uda bau tanah sadar diri gitu pak kayak yang bapak lakuin selama ini enggak melanggar peraturan aja! " Dissa sudah berapi-api.
Dissa mencoba mengontrol emosinya saat melihat dosen didepannya ini menyuruh Arly keluar dari kelas studynya. Dissa sudah bersabar tapi Dissa lebih paham garis finish dari kesabarannya itu sendiri.
"Bapak itu enggak bisa sesuka jidat klimis bapak ngusir anak orang. Kalau bapak bisa ngeluarin Arly waktu jam pelajaran bapak kenapa Amel enggak pernah diberikan sanksi yang sama? Apa karena dia anak dari salah satu penyumbang dana di kampus ini? Bapak pernah jelasi kan kalau makhluk hidup itu harus dapat perlakuan yang adil dan samarata. Bapak itu uda tua bangka tinggal nunggu matinya saja berlagak banyak tingkah!"Kata-kata Dissa saat ini sudah melampaui level amarahnya.
Amel teman sekelas Arly dan Dissa hanya terdiam melihat kemarahan Dissa. Tapi dia masih menyempatkan dirinya untuk tersenyum atas kemenangannya saat ini.
"Kamu Dissa keluar dari kelas ini juga SEKARANG! " suara dosen itu sudah naik tiga oktaf.
"Semoga cepat mati pak." Dissa langsung melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari ruangan terkutuk itu.
***
Ada yang pernah ngalami kejadian kayak Arly atau Dissa?
Kalau uda boleh dong berbagi cerita terus akhir permasalahannya gimana.
Terus baca cerita aku ya jangan lupa vote and comment.
1018 kata
Kiaax26
KAMU SEDANG MEMBACA
Atmomichani
RomanceKamu kejam membiarkan Aku jatuh hati sendirian.Kamu memberikan pengharapan dengan celah besar namun Kamu hanya membiarkan itu sebagai impian.Kamu yang selalu menjanjikan kebersamaan,namun kamu membuang perasaan.Yang Aku miliki ini hati bukan Mumi ya...