Atmomichani~10

46 2 0
                                    

Aku tau kamu lagi berduka Jadi datanglah kepadaku kemudian peluk aku bawa dirimu kemari  dan nikmati waktu kita kali ini

***

Arly sudah melupakan acara perkenalan dua hari yang lalu dia tidak ingin mengingatnya kembali jika Arly dan Rendi memang berjodoh pasti akan ada masa mereka dipertemukan dan didekatkan kembali. Ibunya pasti akan memahami dirinya.

Sore ini Arly sedang berada di taman komplek Arly duduk disalah satu bangku taman yang tepat berada di bawah pohon besar. Kali ini taman cukup ramai. Arly melihat sekililing dan menemukan beberapa anak ABG yang sedang nongkrong bersama pacarnya. Ada juga anak-anak berseragam SMP dan SMA yang juga menikmati cuaca sore hari di taman komplek.

Bagi Arly ketika dia sedang mempunyai masalah dia akan datang ke taman ini. Arly tidak ingin bercerita ke Dissa ataupun Olla karena Arly tau Dissa saat ini sedang ada masalah dengan orangtuanya dan kalau Arly bercerita kepada Dissa tentu saja akan menambah masalah. Kalau ke Olla, Arly yakin Olla saat ini sedang sibuk dengan aktivitas  penelitian.

Penelitian? Arly baru sadar seminggu lagi penelitian perkelompok akan segera dimulai tapi Arly saja belum mencari referensi untuk bahan penelitiannya. Kenapa bisa lupa begini? Arly berjalan meninggalkan taman dengan begitu terburu-buru sampai dia tidak memperhatikan ada seseorang yang memanggilnya.

" Kalau dipanggil itu dijawab Arly." Suara berat Syakieb menggema ditelinga Arly.

Arly berhenti kemudian memutar badan 180 derajat. " Kak Syakieb? Sejak kapan ada disini?"

Syakieb tersenyum hangat ke Arly. Senyuman ini mampu membuat siapa saja yang melihatnya jatuh kedalam pesonanya." Sejak kamu duduk di bangku taman. Kamu mau kemana kok terburu-buru?"

"Mau kerumah Olla kak."

"Sama aku aja."

Mana mungkin Arly dapat menolak permintaan Syakieb sedangkan selama beberapa hari ini dia merindukan Syakieb.

***

Saat ini Syakieb dan Arly berada diruang tamu milik Olla. Ternyata ada Dissa disini. Tapi kali ini penampilan Dissa benar-benar hancur dengan mata yang sembab,hidung merah dan rambut yang acak-acakan. Baru kali ini Arly melihat sosok Dissa menangis padahal Dissa dikenal sebagai sosok perempuan jadi-jadian karena dia tidak pernah menangis.

" Sini peluk aku." tawarku ke Dissa.

Dissa langsung saja menghamburkan dirinya kearah Arly. Syakieb yang melihatnya mengangkat sebuah senyuman tipis bahkan tidak pantas disebut sebagai senyuman. Kali ini Dissa benar-benar terlihat hancur. Arly juga belum tau pasti apa penyebab Dissa menangis dan pastinya Dissa menangis bukan karena patah hati itu bukan tipe Dissa sama sekali. Tangisan Dissa bisa dibilang seperti tangisan kehilangan. Ahhh kenapa Arly menjadi psikolog dadakan begini.

" Aku enggak tau masalah kamu apa Dis tapi aku yakin yang kamu hadapi ini pasti masalahnya besar banget sampai buat diri kamu begini. Aku juga enggak tau kenapa kamu enggak cerita ke aku ataupun Olla. Aku mau kamu pulang bareng aku. Ceritain apa yang buat kamu sampai kayak begini."

" Kalau masih ada yang ganjel dihati lo gue tau tempat pulang lo itu Arly jadi lebih baik ikut Arly Dis, gue bukan mau ngusir tapi gue mau kebaikan lo juga. " ucapan Olla membuat Dissa berhenti menangis.

Dissa tersenyum ke arah Olla. Olla tau maksud senyuman Dissa ini. "Tapi lo janji ya ngerjain penelitian kita tiga biar gue kerumah Arly capek mendem dari anak bekicot sebelah." Dissa tersenyum dan menghapus sisa air matanya.Bisa-bisanya Dissa melakukan dua hal sekaligus memang manusia aneh.

***

Bila nanti saatnya tlah tiba

Kuingin kau menjadi suamiku

Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan

Berlarian kesana-kemari dan tertawa

Namun bila saat berpisah tlah tiba

Izinkan ku menjaga dirimu

Berdua menikmati pelukan diujung waktu

Sudihlah kau temani diriku 🎶

" Katanya lagi sedih tapi ini malah nyanyi-nyanyi enggak jelas." Syakieb mengecilkan volume musik karena dia tau akan ada pembicaraan yang terjadi selanjutnya.

Dissa berdecak kesal sebab Syakieb mulai mencibirnya seperti sudah dekat saja. Oh mungkin ini adalah salah satu triknya mengambil hati Arly dengan cara mendekati sahabat-sahabatnya terlebih dahulu. Dasar masinis pedofil untung saja dia tampan kalau tidak habis dia.

" Namanya lagi ngelakuin sesuatu supaya enggak terus-terus kepikiran. Oh iya Ly lo kok bisa sama masinis pedofil ini lagi sih? Betah amat deket-deket sama orokan sampah." bibir Dissa mengerucut.

Akhirnya manusia sinting kembali ke peradabannya semula. Jika Dissa dapat menghina orang kembali maka percayalah Dissa sudah mujud ke jati dirinya yang semula seperti saat ini.

" Tadi ketemu di taman komplek. Oh iya Dis itu tugas penelitiannya kapan mau berangkat biar aku persiapin dari sekarang." ucap Arly.

" Tanya Olla aja deh kalau masalah begituan gue uda pusing mau bobok cantik dulu. Kalian jangan mesum ya didalam mobil." Dissa mengambil bantal dia bawa dari rumah Olla jika Olla tau pasti dia akan merajuk tujuh turunan.

" Itu temen kamu rada geser otaknya ya Ar. Jangan keseringan bareng entar nular gesernya." ucapan Syakieb membuat Arly tersenyum.

Tangan Syakieb mengacak rambut Arly. Kemudian Syakieb memberanikan diri mencium puncak kepala Arly. Entah bagaimana perasaan Arly saat ini. Bahkan saat ini dirinya lebih kacau daripada diri Dissa.

" Kan uda gue bilang jangan mesum disini. Kalau ada Mas Syahdan enggak masalah gue bisa balik bales kayak gitu." Dissa merajuk.

Satu bantal melayang kearah Arly dengan cepat ditangkap oleh Syakieb. Kemudian bantal tersebut kembali ketempat semula. Ini tidak adil menurut Dissa.  Sendainya ada Mas Syahdan pasti dia akan dibela juga. Jadi rindu mas Syahdan.

***

Kira-kira Dissa kenapa ya??  Ada yang tau?
Jangab lupa tinggali jejak guys.
Typo bertebaran

Kiaax26

AtmomichaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang