Atmomichani~13

37 3 0
                                    

Kamu kira hati ini layangan yang seenak jidat dapat kamu naik-turunkan


***

Seperti malam ini akan ada rencana dinner yang akan dilakukan secara 'paksa' oleh Arly. Walaupun hal ini dilakukannya dengan keterpaksaan, Arly tidak akan membuat dandanan yang menjijikkan seperti di film-film supaya couple dinnernya merasa jijik kemudian menjauhinya begitu saja. Arly tau hal yang dilakukan secara keterpaksaan akan membuahkan hasil yang membusukkan.

Entah kenapa waktu yang ia lalui saat ini sangat cepat berputar. Sudah jam 8 malam. Berarti sebentar lagi Rendy akan datang untuk menjemputnya. Seandainya hal ini dilakukan oleh dia dan Syakieb maka Arly akan dengan senang hati melakukannya namun takdir berkata lain semenjak kepergian Dissa yang mendadak setelah itu juga Syakieb ikut-ikutan pergi. Apa Syakieb ingin dicari-cari juga? Kurasa Syakieb tidak dalam masalah, Syakieb juga bukan anak labil zaman sekarang.

Tinnn tinnnn

Suara klakson mobil membuyarkan lamunan Arly. Oke Arly tidak boleh memasang wajah cemberut ataupun wajah kesal karena kedatangan Rendy. Walupun sudah mencoba mengontrol diri tetap saja Arly terlihat kesal.

" Kenapa cemberut gitu? Mau dicium?" Sosok laki-laki jakung menampilkan  tubuh casualnya.

Arly yang melihat terkejut dengan kehadirannya. " Kak Syakieb?"

Masih dalam keadaan yang terkejut Mas Syahdan lewat dengan keadaan bertelanjang dada.

"MAS SYAHDAN!!" suara Arly sudah naik satu oktaf.

Yang diteriaki hanya tersenyum-senyum saja. Tanpa merasa bersalah Mas Syahdan mendekati dua sosok yang ada dihadapannya ini. Dahi Arly berkerut tanda ia sedang bingung.

" Uda buruan pergi sana!" Tangan Mas Syahdan bergerak seperti gerakan mengusir.

Mobil hitam milik Syakieb bergerak meninggalkan halaman rumah Arly. Selama diperjalanan Arly hanya diam dia juga memalingkan wajahnya kearah jendela. Dia juga masih bingung kenapa bisa keberadaan Syakieb yang muncul seharusnya kan Rendy.

***

Drrtt drttt

1 New Message

Mas Syahdan
Rendy uda mas tangani jadi santai aja dek.

Syakieb mengalihkan pandangannya menjadi ke arah Arly. "Dari siapa Ar?"

Senyuman khas wajah Arly mengembang."Dari Mas Syahdan kak."

Entah kenapa Syakieb sangat suka senyuman milik Arly baginya senyum Arly itu adalah obat penenang jiwa. Arly yang ada dihadapan Syakieb nampak sangat bahagia.

"Itu pipi atau bakpau sih Ar?"

Arly mencoba menahan senyumnya dia mencoba berpura-pura marah saat ini.

"Bakpau mungkin kak." bibir Arly mengerucut.

Syakieb tersenyum mendengar jawaban Arly. "Kalau emang itu beneran bakpau tandanya boleh dimakan bukan?".

Oh Tuhan kenapa Syakieb membuatnya seperti ini rasanya Arly ingin berteriak sekencang-kencangnya. Semua perkataan Syakieb berhasil membuatnya salah tingkah.

AtmomichaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang