Atmomichani~8

36 5 0
                                    

Aku sendiri punya prinsip enggak akan bahas kata 'jodoh' sebelum waktu yang mengurai namun setelah aku bertemu dengan mu aku menjadi bodoh dengan memikirkan kapan kita bisa 'memulai'?

***

Ruang kelas KSDH kali ini sangat ribut. Celotehan dari berbagai mulut manusia telah membuat kelas ini seperti pajak lama. Arly memutar kepalanya melihat kondisi kelas. Tampak berbagai macam style busana yang digunakan dari style yang paling keren,norak,sampai biasa aja.

Bisa dikatakan ruangan ini diisi oleh anak-anak menengah atas atau gaya mereka yang sok keras?. Terkadang Arly bingung dengan anak kuliah zaman sekarang gayanya selangit padahal orangtuanya kerja benar-benar sengit sangat miris bukan?

Apalagi gaya anak zaman sekarang, labrak sana-sini,dandanan uda kayak tante-tante, nempel sana-sini sama cowok, ini orang mau ngampus apa mangkal?

Ada satu orang yang Arly sukai diruangan ini. Namanya Rara dia berasal dari pedalaman, kalau dilihat dari penampilan Rara ini anak yang biasa-biasa saja tapi ada yang tidak biasa dari dirinya yaitu kecerdasannya. Jika diejek teman satu ruangan dia hanya diam saja kadang pun dia menjawab "saya bukan kalian yang taunya hanya foya-foya sedangkan orang tua saya banting tulang. Hidup ini bukan tentang penampilan tapi tentang keberhasilan. Bahkan seorang model yang katanya mengutamakan penampilan saja harus mengimbangi kemampuan dan keberhasilan. Terus untuk kalian yang gaya sama keadaan enggak selaras harusnya malu pura-pura kaya tapi dengan jalan 'kotor' paham kan!"

"Ly, katanya lo mau pulang cepat?"suara Dissa mengacaukan pikiran Arly.

Hampir saja Arly lupa. Hari ini jam kuliah dosennya sedang tidak ada dan ini kesempatan Arly pulang. Arly kemudian membereskan buku-buku nya yang berserakan karena ulah Dissa dan Olla.

Arly menemui Andre,orang kepercayaan Buk Mira dosen zoologinya itu. "Ndre, Aku pulang duluan ya soalnya ada acara dadakan dirumah please."

"Yauda,perlu gue anterin enggak Ly?" Andre mengedipkan matanya.

"Mau gue tinju lo ndre?" tantang Dissa.

***

"Assalam.... "

"Ibu enggak bisa gitu dong Arly juga masih kuliah semester 7 dia masih mau gapai cita-citanya buk."

"ini kan cuma sekedar pengenalan dua keluarga aja kalau Arly enggak suka tinggal bilang dan kalau cocok bisa dilanjutkan ke acara lamaran."

"Mau apapun itu buk mau pengenalan atau lamaran ibu juga enggak bisa ngambil keputusan sepihak kan, Arly pasti enggak setuju."

Hati Arly panas mendengar ucapan ibunya. Tega sekali ibunya menjodohkannya secara sepihak. Walaupun niat ibunya baik tapi dia tidak bisa

***

Arly tengah duduk dihadapan ayah dan ibunya. Tangannya mencengkram dress peach yang ia gunakan. Suasana saat ini benar-benar tidak diinginkannya.

"Arly perkenalkan ini keluarga Pak wijaya." ibunya memberi tatapan tajam ke Arly.

"Nak Arly perkenalkan ini anak om namanya Rendi. Om datang kesini punya niat yang baik. Om mau ngejodohin kamu sama Rendy. Ini bukan lamaran tapi hanya pengenalan dua keluarga. Om harap kamu bisa lebih dekat dengan Rendi soalnya dia uda menyukai nak Arly semenjak jamuan pesta 5 bulan yang lalu. Oh iya Arly kuliah ngambil jurusan apa dan uda semster berapa? "tanya Om Wijaya.

"Ohh iya Arly kuliah ngambil jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan sekarang uda menginjak semester 7 tante."jawab Arly.

"Arly ini uda cantik, sopan pinter lagi kan mbak Retno." puji Tante Sarah.

"Kalau nak Rendi Kuliah kedokterannya gimana?" tanya ibuku.

"Saat ini Rendi uda selesai kuliah kedokteran buk uda nerima gelar S. Dok.  Tapi ini ngelanjutin ngambil gelar Dokternya."ucapan Rendi membuat Ayah dan ibuku merasa kagum.

"Saya sebagai ayahnya Arly hanya menginginkan kebaikan untuk Arly. Kami serahkan semuanya kepada Arly. Toh ini hanya masa pengenalan jadi seharusnya hal ini hanya dilakukan mereka berdua." lanjut Ayahku.

"Sebenarnya ini juga ide ku dan ide mbak Retno. Mas sendiri tau kan semenjak aku hamil aku pengen besanan sama mbak Retno. Ehh rupanya alhamdulillah kesampaian. Ya kan mbak?" penuturan Dari tante Sarah membuat ku menutup mata.

***

Entah kenapa sejak pertemuan dengan keluarga Rendi hati Arly begitu gelisah. Arly tidak suka dengan  keputusan ibu nya dan tante Sarah. Mereka terlalu terburu-buru. Mana mungkin Rendi yang sebentar lagi akan mendapat gelar Dokter mau dengan Arly bocah ingusan yang masih duduk dibangku kuliah. Kalaupun Rendi benar-benar mau Arly lah yang tidak mau.

Jika diamati lebih dalam akhir-akhir ini Arly sedang dekat dengan seseorang berseragam putih. Mulai dari Syakieb sampai Rendi. Memangnya Syakieb pernah berbicara sedang dalam proses pendekatan dengan Arly? Tidak kan. Ralat pasti Arly yang terlalu banyak berimajinasi.

***

Uda kehabisan ide untuk part ini. Bener-bener  boring guys.

Oh Iya aku mau tanya ini wattpad aku bermasalah deh kayaknya seharusnya kan kalau kita buat cerita itu lebih banyak yabg lihat daripada yang vote nah punya aku ini kebalik lebih banyak yang vote daripada yang lihat aku jadi bingung sendiri. Kalau ada yang tau kenapa komen ya.
Terimakasih.

Kiaax26

AtmomichaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang