Atmomichani~15

19 4 0
                                    

Sudahlah jika masa lalumu terlalu berat untuk dilupakan maka lupakan saja masa sekarang mu bersama ku

***

Dilaly group's

Dissaesa
Udah deh Ly lebih baik lo sama Dokter ganteng itu.

Ollala
Apaan sih lo Dis gaje banget.
Kemaren bilangnya lebih cocok sama Masinis manis itu ini bilangnya lebih cocok sama Dokter ganteng enggak konsisten banget mulut sama pikiran lo.

Dissaesa
Kemaren kan gue enggak tau sifat aslinya Masinis bejibun itu. Ahh pokoknya harus sama Dokter ganteng titik!

Arlya
Trsrh.

Ollala
Ikutin kata hati lo aja deh Ly, gue enggak mau lo nyesel dibelakang hari. Kayak si mamak macan kita itu (sindir Dissa) 

Dissaesa
Lontong arab loh ollala berdosa lo ngatai gue Mamak macan.

Ollala
Biarin.
Lo nyuruh Arly sama Dokter itu maksudnya apa? Lo mau nikung Kak Syakieb Dis?  Nonono jangan jadi murahan Nek.

Arly meletakkan ponselnya. Sudah hampir seminggu dia seperti ini. Menjauh dari Syakieb begitu pula syakieb. Arly juga sebenarnya tidak tau mengapa ia bisa secemburu ini.

***

"Pagi Yah, pagi juga." Arly menghamburkan dirinya untuk bergabung dimeja makan.

"Kok nama Mas enggak disebutin dek?"

Arly yang duduk disamping Mas Syahdan hanya nyengir. " Lagi males nyebutnya."

"Uda dihabisin dulu sarapannya baru boleh berantem." Ibu menengahi perdebatan Arly.

Tidak ada lagi suara dentingan sendok ataupun gelas. Arly telah selesai sarapan. Ruang tv adalah tujuan utamanya untuk menghilangkan rasa bosan akibat libur panjang.

Mas Syahdan sendiri kini menyusul Arly diruang Tv. Matanya mencari sesuatu untuk dimainkan tapi tak kunjung ditemukan.

"Remote tv mana dek?" tanya Mas Adan.

Drttt drttt..

Mas Syahdan berlari kearah stop kontak yang berada disebelah tempat duduknya. Satu panggilan masuk.

Dissa called you

"Hallo."

"........"

"Lagi dirumah Sa emang kenapa?"

"......."

"Kenapa?Rindu ya?"

"........"

"Yauda kalau enggak."

".........."

"Ciee rindu ni. Nanti jam 10 aku jemput ya."

AtmomichaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang