Sepuluh

108 10 2
                                    

Terlelap dalam mimpi semalam

---

"Bunda.. " Terucap lirih.

Vina yang sedang menggenggam tangan Kaylan pun tersentak kaget.

Dengan cepat, Vina memanggil Dokter.
Dan Dokter pun datang.

"Sebaiknya ibu diluar dulu." Ucap perawat.

Vina pun duduk ruang tunggu. Sambil ber dzikir dan berdoa.

Tak lama kemudian. Dokter pun keluar dari ruang ICU.

"Mari ikut ke ruangan saya bu. " Ucap dokter tersebut.

Lalu Vina pun mengikuti dokter tersebut dari belakang.

"Alhamdulillah Kaylan sudah sadar dari masa kritis nya selama kurang lebih tiga minggu. " Ucap dokter tersebut.

"Alhamdulillah... " Ucap vina bersyukur lalu meneteskan air mata nya.

"Kaylan tidak bisa langsung pulang. Karena harus menjalani perawatan sampai tubuhnya pulih. " Ucap Dokter.

Vina pun mengangguk.

Lalu keluar dari ruangan.

°°°

"Kaylan. Kenapa sih bun? Sampai banyak selang begini" Ucap Kaylan.

"Kamu kritis selama tiga minggu. " Ucap vina sambil menyuapi Kaylan bubur.

"Hah? " Ucap Kaylan.

"Kamu kecelakaan. Masa aja, ulahmu sendiri kamu tak ingat?" Ucap vina sambil menyodorkan sesendok bubur ke mulut Kaylan.

Kaylan pun meneteskan air matanya. Teringat kejadian waktu tempo lalu. Kejadian dimana motornya oleng karena dia terbawa kalut emosi.

"Kaylan kenapa menangis? Omongan bunda terlalu menyakitkan? " Ucap vina mengelap air mata Kaylan.

Kaylan menggeleng

"Alreeza... " Ucap Kaylan.

"Kenapa nak dengan Alreeza? " Ucap Vina menghentikan suapan nya.

"Minggu lalu, Alreeza ada kesini ko. Menjenguk kamu. " Sambung Vina.

Tapi Kaylan tak berhenti menangis.

"Riza udah punya pacar Bun... Hiks hiks.. " Ucap Kaylan dengan tangisan nya.

"Ah masa sih nak?" Ucap Vina.

"Kaylan cinta sama Riza.. Hiks hiks. " Ucap Kaylan masih menangis.

"Cup.. Cupp sayang gausah nangis ya. Kaylan harus banyak istirahat, biar cepat sembuh. Nanti kalau sudah sembuh kita curhat ya nak.. " Ucap Vina mencium ujung kepala Kaylan.

°°°

///Kaylan PoV///

Duh, sedang nyenyak sekali aku tidur. Entah berapa jam itu. Tetapi tubuhku rasa nya kaku serba sakit. Dan badan ku lemas.

Ternyata aku tak sadarkan diri selama 3 minggu. Akibat kecerobohan ku itulah, aku seperti itu. Untunglah Allah masih menyayangiku. Masih memberi aku nafas dan memberiku manusia manusia berhati mulia yang selalu menjaga di sekelilingku.

Ah aku terharu, ketika semua orang bercerita bahwa betapa panik nya mereka ketika aku dinyatakan Kritis. Doa doa terus mengalir hingga Allah mendengarnya. Lantunan ayat suci Al-Qur'an pun selalu ku dengar di sampingku. Padahal aku sedang tak sadarkan diri.

Need In MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang