///Kaylan Pov///
Bismillah...
Itulah kata yang terlontarkan untuk hari ini. Semoga aku bisa menjalani, Ujian Nasional hari ke terakhir ini dengan lancar. Tanpa kendala apapun.
Detik detik menegangkan pun, Sedang ku hadapi. Mengisi soal demi soal yang telah diberikan.
Dan akhirnya soal soal pun telah selesai. Bismillah... Semoga nilai ku bagus.
"Mau dilanjutin kemana Kay? " Ucap Dimas tiba tiba dari arah belakangku.
"Hm, masing menimbang nimbang dulu pikiran. Ayah dan Bunda menyuruhku masuk AKPOL. sedangkan kak Retha, menyuruhku masuk AKMIL agar sama dengannya. Aku bingung. " Ucapku.
"Ohh gitu,, " Ucapnya. Yang kini duduk bersama ku di kursi taman sekolah.
"Kamu sendiri, mau lanjut kemana?" Ucapku.
"Rencana, mau masuk AKMIL. Malah aku sudah daftar. " Ucapnya.
"Ohya? Semoga sukses. " Ucapku melirik dan tersenyum kearahnya.
"Iya amin... Sebaliknya. " Ucapnya.
"Bang Riza, besok mau ke Bandung. " Ucapnya.
Aku langsung kaget, terkejut, sangat bahagia!
"Ohya?? Kapan?? " Ucapku Antusias.
"Besok, tapi cuman dapat Izin dua hari. " Ucapnya.
"Yahh... " Ucapku mulai tak bersemangat lagi.
"Kenapa?" Ucap Dimas datar.
"Ingin satu hari full." Ucapku.
"Jadi taruna itu, ga segampang itu Kaylan. " Ucap dimas.
"Iya aku juga tau. " Ucapku.
"Pulang , udah hampir mendung cuaca nya. " Sambungku lagi.
Kami pun pulang.
Dengan arah yang berbeda.Langit berubah menjadi orange.
Aku bergumam dalam hati."Rasa ini masih sama seperti dulu. Masih merindukan mu. Masih menyayangimu. Bila kita bertemu lagi, mungkin adalah hadiah tuhan yang istimewa bagiku. Bila kita bertemu, tapi kamu sudah memiliki yang lain? Apa boleh buat. "
///Author PoV///
Senja mulai pergi.
Kaylan masih saja termenung di balkon atas rumahnya. Lebih tepatnya lagi balkon yang menyatu dengan kamarnya.
Tak lama kemudian, seorang wanita yang umurnya cukup dibilang tua, datang menghampiri Kaylan.
"Kay, itu ada Dimas. Kasian, menunggu dari tadi." Ucap Vina atau ibunda Kaylan. Dengan senyuman khas nya.
"Hah?" Ucap kaylan tersentak kaget.
"Baru aja tadi siang ngobrol di taman sekolah, eh sekarang datang ke rumah. Ish nyebelin! " Batin Kaylan.
Dengan langkah gontai, Kaylan menuruni satu persatu anak tangga menuju ruang tamu.
"Dimas? " Ucap Kaylan. Membuyarkan lamunan Dimas.
"Eh iya kay. " Ucap Dimas tersentak kaget.
"Ada apa ya? Ga cukup gitu ngobrol nya? Bukannya tadi siang kita udah ngobrol kan di taman sekolah? " Ucap Kaylan dengan nada ramah, namun mengandung unsur pedas.
"Aku kesini mau ..." Ucap Dimas terbata-bata.
"Dih, bicara aja lama! " Ucap Kaylan dengan nada tak suka. Dengan lemparan mata ke seluruh ruangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/127635218-288-k193286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Need In Mind
Teen Fiction"Kita mungkin hanya ditakdirkan sebagai teman dekat saja, bukan lebih. Tetapi, cinta ini terus menggebu-gebu. " - Kaylana "Aku mencintaimu. Tapi inilah yang dinamakan takdir Tuhan. Apa boleh buat? Aku tak bisa melanggar ketentuannnya." - Alreeza "En...