///Kaylan Pov///
Aku masih mendengus kesal. Ketika ayah ingin mengantarku. Alhasil di mobil ini sepi. Tanpa ada sepatah kata pun.
"Kaylan, tenang aja, ayah gabakal ikut masuk kedalam." Ucap ayah.
Aku masih terdiam.
"Muka nya murung sekali. Ada apa nak? " Ucap Ayah.
"Enggak ko yah. " Ucapku sambil menggelengkan kepala.
"Kay, yakin mau masuk UNPAD? " Ucap ayah.
"Iya. " Ucapku.
"Terserah kaylan saja. Itu hak kaylan untuk menentukan pilihan. Jadilah kebanggaan keluarga ya nak. " Ucap ayah.
Ayah ada orang yang sangat spesial. Disaat aku kesal, pasti ayah selalu menghiburku. Ayah selalu menyemangatiku disaat aku rapuh.
Tapi ntah bagaimana dia bisa menebak suasana hatiku."Sampai! " Ucap ayah.
"Ayah gaakan ikut masuk? " Ucapku.
"Engga. Ayah langsung pulang saja ya. Kalau nunggu kamu sampai beres. Nanti pekerjaan ayah terbengkalai. " Ucapnya diiringi tawa renyah.
"Oke. Assalamualaikum ayah. " Ucap berpamitan lalu keluar dari mobil.
Aku masih menyusuri ruang tunggu. Tapi aku tak melihat keluarga Dimas.
Aku membuka handphone ku.
Terpampang lima notifikasi line.Langsung saja ku buka. Ternyata dari Dimas.
-Dimas! -
:Kay?
: Masih dimana?
: Mau mengantarku ke bandara tidak?
:Yasudah lah.Dua menit yang lalu.
Langsung saja ku balas.
:iya napa sih bawel banget!
:Aku udah di bandara.Aku menekan tombol send.
Berselang 3 menit kemudian.
Seseorang memanggil ku dari arah belakang."Kay! " Ucapnya dengan nada teriak.
Aku pun menoreh. Ish Dimas. Malu maluin aja.
Tapi kok sendiri. Mana keluarga nya?
"Ish malu maluin aja! " Ucapku geram.
"Kemana tante Ely sama om Wira? " Sambungku.
"Mama sama papa lagi beli dulu camilan. " Ucapnya.
Dimas menyeretku untuk duduk di kursi tunggu.
Tak berselang lama, datanglah kedua pasangan yang umurnya cukup sudah tak muda lagi."Kaylan ya? " Ucap wanita tersebut. Atau lebih tepatnya adalah tante Ely.
"Ehh iya tan. " Ucapku sambil mencium tangan Tante Ely dan om Wira bergantian.
"Gadis bungsu nya Aryanto ya? " Ucap Om Wira.
"Hehe iya om. " Ucapku.
"Dulu pas masih satu batalyon. Tante masih ingat sekali dengan mu. Kamu masih bayi. Masih di pangkuan Vina. Mungkin kamu sudah tak ingat. Karena waktu itu masih sangat kecil. Hehe.. " Ucap Tante Ely.
"Ohya? Ko Kay baru tau ya kalo pernah satu batalyon sama keluarga om Wira. " Ucapku.
"Cuman satu tahun aja. Keburu om Wira pindah tugas. " Ucapnya.
"Oh gitu ya. " Ucapku.
"Kacang kacang!! " Ucap Dimas.
Dan diiringi tawa renyah kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/127635218-288-k193286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Need In Mind
Teen Fiction"Kita mungkin hanya ditakdirkan sebagai teman dekat saja, bukan lebih. Tetapi, cinta ini terus menggebu-gebu. " - Kaylana "Aku mencintaimu. Tapi inilah yang dinamakan takdir Tuhan. Apa boleh buat? Aku tak bisa melanggar ketentuannnya." - Alreeza "En...