Hay hay. Balik lagi...
Sorry ya Author baru update soalnya lagi sibuk banget sama tugas. Yau dah usah lama lama deh curhat nya. CekidottAku berlari memasuki Rumah sakit, ku tanya ruangan mama ku dirawat kepada seorang suster. suster itu memberitahuku, dan aku langsung berlari mencari ruangan itu. Sedangkan Daniel ia berada dibelakangku..
"Mama" panggil ku saat melihat tubuh mama ku terbaring lemah. Tangis ku pecah, sambil memeluk mama. Tak lama mama membuka matanya.
"Aiko sayang" ucap mama ku lirih sambil menangis."Iya ma, Aiko disini. Mama jangan nangis " ucap ku
Mama kemudian tersenyum, dan kemudian melirik Daniel yang sedari tadi berada disampingku. Yang berusaha menenangkan ku.
"Siapa dia sayang ? Pacar mu?"
Tanya mama.Aku melirik Daniel, belum sempat aku menjawab pertanyaan mama, Daniel malah terlebih dahulu menjawab nya.
"Iya tante." jawab nya.
Aku menatap wajah nya kesal karena sudah mengatakan jawaban yang salah. Tapi, aku tidak akan bertengkar dengan nya melihat kondisi mama yang seperti ini.Mama tersenyum ke arah ku.
"Gadis kecil mama sekarang sudah besar." ucap mama sambil mengusap rambutku. Aku tersenyum, walaupun air mata ku masih terus mengalir.
"Daniel" panggil mama
"Ya tante"
"Tante titip Aiko ya."
"Ma, mama apaan sih, kok ngomong gitu." ucap ku kesal. Seolah mama ingin meninggal kan ku. Mama hanya tersenyum.
"Sayang mama istirahat dulu ya, mama capek." ucap mama sambil menutup mata, aku hanya mengangguk.
Namun, tiba tiba kulihat monitor itu tidak lagi bergelombang melainkan lurus. Aku sontak berteriak memanggil dokter, begitu pula dengan Daniel.
Dokter mencoba memacu jantung mama. Sedangkan aku sekarang sedang menangis di pelukan Daniel.
Selang beberapa menit dokter menyatakan bahwa mama ku sudah meninggal. Aku yang mendengar hal itu merasakan seperti ada yang hilang dari diri ku. Aku menangis sejadi jadi nya sambil memeluk mama.
"Ma, jangan tinggalin Aiko." ucap ku sambil tetus menangis.
Namun, tiba tiba aku merasa pandangan ku kabur, dan brukk aku terjatuh~ pingsan.Daniel's pov
Aku berusaha menenangkan Aiko.ia menangis, dan tiba tiba tubuhnya melemah dan brukk dia pingsan.
Suster membawa nya ke ruang lain.Aku memandang nya sedih, kulihat raut wajah nya pucat, dan kantung mata nya terlihat kuat sekali.
Ku cium punggung tangannya."Hah Aiko dimana? Mama! Mama dimana?" ucap nya beranjak.
Aku berjalan beriringan dengannya, dan kupegang tangannya dengan erat.
****
Aiko pov
Gerimis turun seolah olah dunia ikut bersedih dengan kepergian mama.
Setelah semua orang pulang, aku tetap tak beranjak dari kuburan mama. Ku tatap batur nisan itu dengan air mata yang kini tlah menyatu dengan hujan."Aiko, pulang yuk." panggil Daniel.
"Daniel duluan aja, Aiko masih mau disini, nemanin mama."
"Aiko yuk pulang. hujan nya deras banget, ntar lo sakit" ucap Daniel dengan suara lembut~membujuk
Aku hanya menggeleng, dan terus menangis. Berbagai cara dilakukan Daniel dan akhirnya aku menyerah dan ikut pulang bersamanya.
***
Daniel pov
Sudah dua minggu ini Aiko selalu murung dan menangis. Ku rasa ia masih memikirkan mama nya.
Berbagai cara ku lakukan agar senyum ceria nya kembali. Tapi, nihil.
Jika tersenyum pun hanya sesaat setelah itu wajah nya kembali murung. Tubuh Aiko pun sekarang lebih kurus ditambah dengan mata yang seperti panda.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE LOVE
VampireWARNING❌14+ Aiko & Daniel Enggak pakai deskripsi, langsung baca aja kalau penasaran. Btw ini cerita pertama yang gua tulis. Penuh Typo!! Harap maklum guys. April2018 *74* dalam vampir