Daniel pov
Ku tatap wajah nya dengan perasaan bersalah. Sebenar nya aku tidak ingin menyakiti nya.
Tapi, entah mengapa aku sangat marah saat melihat nya dicium pria itu, ditambah lagi aroma darah nya yang sangat kuat.
"Akh maaf kan aku, aku hilang kendali" lirih ku sambil menicium punggung tangan nya.Ku rasa kan tangan nya bergerak, dan ia membuka mata. Mata kami bertemu. Aku tersenyum menatap nya, sedangkan dia malah memundurkan tubuh nya dari ku dengan wajah ketakutan.
"Aiko jangan takut, maaf gue hilang kendali" ucap ku sambil menatap bola mata coklatnya.
Entah mengapa tiba tiba saja dia menangis. Ku bawa tubuh mungil nya ke pelukan ku. Bukan nya tenang ia malah meronta. "lepas!" ucap nya menangis sambil berusaha melepaskan diri. tak ku pedulikan, aku malah tambah erat memeluknya.
Akhirnya ia pun diam, tidak lagi memberontak."kamu siapa?" tanya Aiko yang masih berada dipelukan ku.
"Daniel"
"bukan, maksud Aiko. Kamu itu makhluk apa?"
"Vampir"
Sontak ia menjauh dari ku."Aiko jangan takut, gue gak akan nyakitin lo" ucap ku sambil mendekati nya.
"Daniel bohong kan, mana ada vampir dizaman sekarang. Tahayul"
"gue serius."
Aiko tetap diam.
"kalo gue bukan vampir, ngapain gue ngisap darah lo"
Aiko menangis kembali. ku peluk lagi, berusaha menenang kan nya.
"Daniel kenapa ngisap darah Aiko?"
"gue cemburu"
Ia menatap mata ku "cemburu?"
"Aiko lo tu gak peka?, gue itu selama ini suka sama lo" balas ku sambil mencium kening nya.
"suka apa?"
Aku mengernyit tak mengerti.
"kalo suka, pasti ada alasan nya. Entah suka dengan senyuman atau yang lain. Beda dengan cinta, cinta gak punya alasan" ucap nya lago.
"gue gak punya alasan." balas ku sambil tersenyum.
"jadi?" tanya Aiko.
"jadi, gue itu suka plus cinta sama Aiko"
Balas ku sambil menarik hidung nya."ihh sakit" ucap Aiko sambil melepas kan tangan ku dari hidungnya.
Kami saling menatap dan kemudian tertawa bersama sama. Ku peluk ia.
"Aiko jugak cinta sama Daniel" ucap Aiko sambil melepaskan pelukan dan menunduk, kulihat pipi nya kini berubah warna menjadi merah muda.
Author pov.
Daniel mendekat kan wajah nya ke wajah Aiko. Hanya tinggal beberapa senti lagi. Dan tok tok tok. Suara pinta diketok.
"ngapain sih ganggu, padahal dikit lagi" ucap Daniel kesal, sambil beranjak menuju pintu kamar.
Sedangkan Aiko malah tertawa."eee maaf Tuan, ada yang nyariin" ucap bi dewi sambil menunduk.
"siapa?"
"gak tau tuan"
"suruh saja masuk, sebentar lagi saya turun"
"baik tuan" sambil berlalu tarun.
Saat turun tamu yang tadi masih diluar, sekarang sudah duduk diruang tamu.
"sebentar lagi tuan turun, bapak dan ibu mau dibuat kan minuman apa?"
Tanya bi Dewi dengan sopan."terserah!" balas wanita yang duduk diruang tamu itu dengan ketus.
Bi dewi pun permisi menuju kedapur,membuat kan minuman meninggalkan dua orang tamu itu.
.....
Aiko yang sedari tadi memperhatikan percakapan mereka, lantas bertanya saat Daniel mendekat ke arah nya.
"siapa yang datang?"
"entah, yaudah gue kebawah dulu." ucap Daniel beranjak. Namun tangan nya dicekal Aiko.
"ikut" rengek Aiko
"lo masih sakit, mendingan istirahat"
"please... Daniel sayang " ucap Aiko dengan manja.
Akhirnya Daniel mengalah. Mereka turun kebawah sambil bergandengan tangan.
.....
"ini pak, buk, minuman nya. Permisi"
Ucap bi dewi, lalu pergi ke dapur kembali."Papa" teriak Aiko terkejut. Saat mereka sampai diruang tamu.
Tuan hendra tersenyum ke arah putrinya, ia mendekat dan kemudian memeluk putri semata wayang nya itu. Aiko hanya diam, ia tak membalas pelukan papa nya.
Mereka berempat kemudian duduk kembali.
"begini nak Daniel, kedatangan saya disini ingin menjemput Aiko untuk tinggal bersama saya dan istri saya."
Ucap Tuan Hendra melirik wanita disamping nya, yang hampir seumuran dengan Aiko. Mungkin hanya lebih tua beberapa tahun dari Aiko"istri?" tanya Aiko sambil menatap wanita itu.
"iya, saya mama tiri kamu."
"perkenalkan nama saya sofi"
Ucap wanita itu sambil mengulurkan tangan nya dan tersenyum.Aiko hanya menatap tangan sofi, ia tidak ingin membalas uluran tangan tersebut. Akhirnya wanita itu menarik kembali uluran tangan nya.
"dasar jalang, mungkin kau bisa menipu papa dengan senyum itu. Tapi, tidak dengan ku. Dasar serigala berbulu domba" batin Aiko.
"jadi gimana sayang, kamu ikut papa kan?" tanya Tuan Hendra.
"enggak, Aiko gak mau tinggal sama jalang ini" jawab Aiko ketus.
"Aiko jaga bicara mu, bagaimana pun juga sofi adalah istri papa dan mama kamu" ucap Tuan Hendra dengan marah.
Sedangkan sofi menunduk, dan berpura pura sedih."om, sabar om" ucap Daniel menenang kan Tuan Hendra.
"papa kemana saat mama meninggal?" tanya Aiko. Air mata nya tiba tiba saja jatuh.
"papa lagi bulan madu di Eropa"
Balas Tuan Hendra dengan raut wajah menyesal.Aiko tertawa mendengar jawaban Tuan hendra. "papa lebih mentingan bulan madu sama si jalang ini, dari pada mama." ucap Aiko marah sambil menunjuk sofi.
Setelah mengucap kan itu, Aiko berlari menaiki tangga. Dan masuk ke kamar. Ia menangis.
Tuan hendra membuang nafas nya.
"Daniel" panggil Tuan Hendra.
"iya om" balas Daniel.
"tolong bujuk Aiko, om gak enak sama kamu. Kesian kamu kerepotan kalau Aiko tinggal di sini"
"Daniel gak kerepotan kok om"
Balas Daniel."tapi tetap saja om merasa tidak enak dengan kamu. Ya sudah om dan tante sofi permisi dulu."
Setelah Tuan Hendra dan sofi pergi Daniel pergi menuju kamar Aiko.
Daniel membuka pintu kamar Aiko. Dilihatnya Aiko sudah tertidur.
Daniel kemudian mendekati Aiko yang sudah tertidur kemudian menarik selimut menutupi tubuh Aiko sampai dagu."gue gak nyangka kehidupan lo rumit kaya gini" ucap Daniel sambil mengusap pelan kepala Aiko.
Lalu Daniel mencium kening Aiko kemudian keluar kamar membiarkan Aiko untuk istirahat.Hay balik lagi. Author bosan baca buku mulu 📖. Jadi, update cerita📜 deh.
Maaf cerita nya gaje dan typo nya berterbangan.
Do'a in semoga nilai Author bagus ya.. Vote bintang nya jangan lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE LOVE
WampiryWARNING❌14+ Aiko & Daniel Enggak pakai deskripsi, langsung baca aja kalau penasaran. Btw ini cerita pertama yang gua tulis. Penuh Typo!! Harap maklum guys. April2018 *74* dalam vampir