Author pov
"gimana sudah kenyang?" tanya Daniel setelah menyuapi makanan yang kini telah habis.
Aiko mengangguk.
"Daniel haus." ucap Aiko sambil memegang tenggorokannya.Dengan cepat Daniel menyodorkan gelas di atas nampan.
Aiko meminumnya sampai tandas."makasih sayang" ucap Aiko manis.
"sayang kalo lagi ada mau nya" kesal Daniel.
Aiko terkikik mendengar nya.
"btw siapa yang ngelakuin?" tanya Daniel.
"ngelakuin apa?" tanya Aiko bingung.
"ngelakuin semua ini."
"semua apa?"
"aduh Aiko... Kamu itu selain cantik lola banget ya" kesal Daniel
Aiko memajukan bibirnya, tanda ia sedang kesal.
Daniel melanjutkan ucapannya.
"Sayang... Siapa yang buat kamu jadi sakit gini. Yang buat kamu lebam lebam sama motong rambut kamu asal?" tanya Daniel gemas dengan sikap Aiko.
"....." Aiko diam tidak menjawab.
"sayang... Jawab dong. Jangan ngambek nanti kucium, mau?"
"...." Aiko masih tetap diam.
"oke minta di cium."
Daniel mulai mendekat ke wajah Aiko."eee berhenti!" ucap Aiko sambil menahan tubuh Daniel.
"loh kok berhenti? Emang enggak mau di cium" tanya Daniel jahil.
"enggak!" ucap Aiko tegas.
Daniel menghela nafas. Berpura pura sedih.
"jadi, siapa sayang?" tanya Daniel lembut.
"Tari cs"
Daniel terkejut. Memang dari awal ia melihat gelagat tidak suka dari Tari cs terhadap Aiko.
"maksud kamu, Tari, Kania, sama Pipit?" tanya Daniel.Aiko menggangguk.
"coba cerita sayang" pinta Daniel.
"Waktu itu...."
Flashback off"Akhirnya..." ucap Aiko setelah keluar dari toilet. Ia kemudian bercermin memperbaiki tampilannya.
Tampak Tari, Kania, dan Pipit memasuki toilet.
"eh... Ada cewek gak tau diri nih" sinis Pipit.
"hmm iya, apa sih yang buat Daniel suka sama cewek kaya lo?" ucap Tari sambil mendorong bahu Aiko kuat, mengakibat kan Aiko tersungkur ke lantai.
"Cantik? enggak. Yang ada dekil malah" Kania menambahkan ucapan Tari.
Aiko meringis menahan sakit.
"Kalian apa apaan sih. Aku enggak ada urusan sama kalian!" ucap Aiko kesal.Ia mencoba bangun.
belum sempat bangun, tubuhnya di dorong kembali. Tapi kali ini Kania yang mendorongnya."Kal..." belum sempat Aiko menyelesaikan ucapannya, rambutnya sudah di tarik Pipit.
"Cewek ganjen, Pelacur!!" Hardik pipit dengan ucapannya yang pedas.
Aiko meringis kesakitan.
air mata meluncur dengan sendirinya.
Sementara itu Tari mengeluarkan gunting dari tas nya.
Pipit menarik tubuh Aiko masuk ke dalam salah satu toilet, di ikuti Tari.
Sedangkan Kania menutup pintu utama toilet, agar tidak ada orang yang masuk ke dalam toilet.Mereka memulai....
Mereka memukul dan menendang tubuh Aiko, mengakibatkan tubuh Aiko penuh lebam dan keluar darah dari sudut bibirnya.Belum puas!
Tari menarik rambut Aiko dan memotong nya sembarang.
Begitu juga dengan baju Aiko tak luput dari gunting tangan Tari."yaudah yuk, kita keluar" ajak Pipit.
Mereka mengangguk.
Kemudian berlenggang pergi meninggalkan Aiko."eh bentar, gue mau ke dalam bentar" ucap Kania saat mereka sudah hampir keluar dari pintu utama toilet.
Kania memasuki kembali toilet tempat mereka menyiksa Aiko.
"hay.. Kesian banget lo, mau dibantuin?" tawar Kania dengan senyum liciknya.
"...." Aiko diam. Tubuh nya sudah terlalu lemah.
Tiba tiba Kania menyiram tubuh Aiko dengan air. Tampak nya Kania belum puas dengan yang dilakukan mereka tadi.
"nah, kalau gini kan jadi komplit. Yaudah gue keluar dulu ya.. Bye" ucap Kania melenggang pergi sambil tertawa.
Aiko menggigil.
Ia menangis menahan sakit dan dingin.
Aiko berharap semoga Daniel datang kesini.Setengah jam sudah Aiko berada di dalam toilet tidak ada tanda tanda orang masuk.
Derap langkah terdengar. Tanda ada orang yang masuk.
"Aiko..." panggil Daniel berulang ulang.
Aiko mendengar panggilan Daniel.
Namun lidahnya terasa sulit untuk di gerakkan."Daniel" panggil Aiko pelan berulang ulang, makin lama suaranya makin melemah.
"Aiko.... Sayang kamu di mana?" terdengar suara Daniel yang khawatir.
Terdengar suara pintu pintu yang terbuka. Dan akhirnya pintu tempat Aiko berada terbuka.
"sayang.." teriak Daniel. Ia menghampiri Aiko. Di lepasnya jaketnya, lalu disampirkan ke tubuh Aiko yang menggigil.
Di rengkuhnya tubuh Aiko ke dalam pelukannya. Namun, tiba tiba Aiko pingsan.
Daniel bergegas keluar untuk membawa Aiko menuju rumah sakit. Diabaikannya tatapan para penghuni kampus yang penasaran.Flashback on
Daniel menggeram menahan marah.
Perlahan taringnya mulai keluar, mata birunya berubah warna menjadi merah.Aiko panik sekaligus takut melihat perubahan Daniel. Ia takut jika Daniel kembali seperti waktu dulu lagi.
"Sayang....." panggil Aiko.
Aiko memanggil Daniel berulang ulang, berharap Daniel sadar.
Awalnya Daniel tidak merespon ucapan Aiko. Namun lama kelamaan, kondisi tubuhnya kembali seperti semula.
Daniel melihat tubuh Aiko bergetar ketakutan.
Di rengkuhnya Aiko ke dalam pelukannya."Maaf..... Aku tidak suka jika ada yang melukai milik ku." ucap Daniel menenangkan Aiko.
"Maaf... Aku belum sempurna dalam mengontrol sisi vampir ku" sesal Daniel.
Aiko mulai tenang.
' akan ku balas kalian! ' batin Daniel marah.
Bersambung
Don't forget comment and vote guys🔅🔅💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE LOVE
VampireWARNING❌14+ Aiko & Daniel Enggak pakai deskripsi, langsung baca aja kalau penasaran. Btw ini cerita pertama yang gua tulis. Penuh Typo!! Harap maklum guys. April2018 *74* dalam vampir