"Udahlah, Sung. Kalo kita putus kan, gabisa kaya gini lagi," ujarnya.
Gue mengelak, "Yaudah gausah putus. Gampang kan?"
"Palalu gampang," dia noyor kepala gue keras. "Balik yuk, emak gue nanti marah,"
Dia berdiri dari kursi taman. Gue ngekor. Kebetulan, rumah gue sama rumah dia cukup dekat. Beda 6 rumah.
"Dah, Jisung!" dia melambaikan tangannya ke gue. Gue cuma senyum kecil.
🌊
Hari ini, gue datang cukup siang. Kemaren malem, gue searching "Kenapa cewek bisa nolak cowok ganteng" di google, tapi hasilnya sampah semua. Salah satunya adalah, "Derita lo,"
Gue turun dari motor, kemudian berjalan menuju kelas.
Di kelas, dia udah duduk di bangkunya, sambil baca novel.
Gue nyamperin dia, kemudian duduk disampingnya.
"Pagi, Depi," sapa gue.
Dia natap gue sinis, "Anjir,"
"Pagi - pagi udah ngumpat aja lo," ujar gue.
"Diem lo, marsha bengek," katanya sambil terkekeh.
"Tai. Ngajak perang," umpat gue, "Untung sayang,"
Dia memutar matanya malas, "Ganggu banget lo,"
Saat jam istirahat tiba, dia masih duduk di bangkunya. Ga bergerak sama sekali. Bahkan, tadi, saat jamkos, dia masih lanjutin baca novelnya. Gue penasaran, ada yang iseng naruh lem uhu di bangkunya kali ya?
"Kantin yok," ajak gue. Kebetulan, gue lagi pengen mie ayam.
Dia ngegeleng, "Lo aja. Gue mager,"
"Yah... tumbenan lo gamau ngantin???" tanya gue curiga.
"Lo liat dong, gue lagi asik baca novel,"
"Tumben amat lo baca novel. Biasanya mentok baca buku mewarnai,"
"SAMPAH LO JISUNGGGGGGG!!!" ia mukul gue pake novelnya.
"Santai dong,"
"Dari tadi gangguin gue mulu. Suka ya lo sama gue??"
.....
Hening.
.....
"Kan emang," jawab gue santai, "Kemaren kan kita berduaan. Terus gue nembak lo, tapi lo sok sokan ngerendahin diri lo. Ga cocok lah, lo mirip upil lah. Ga inget?"
"Lo juga sok sok an nangis melarat nolak gue. Hahahahaha, komuk lo ga kontrol kemaren,"
Dia mendelik, "Sialan,"
"Udahlah. Lo juga suka kan sama gue? SUKA KANNNN???"
Dia menggeleng, "Siapa bilang?"
"Gue. Gadenger lo barusan?"
"Ih. Nyebelin bat," dia mendorong pundak gue kasar.
"Kalo boleh jujur sih," lanjutnya, "Gue.. juga suk—"
Gue tersenyum, "Noh kan akhirnya juga lo ngaku..."
"Gue aja belom kelar ngomong,"
Gue terkekeh, "Emang alasan sejujur - jujurnya lo nolak gue kemaren apasih?"
"Anu..." ucapnya, "Ya gue ngerasa, lo tuh, ya gitu, eum..."
"Gitu, Sung... gimana ya... ya gitu.. lo tuh, terlalu baik gitu... apa - apa kan lo yang pasti nemenin gue, bantuin gue, pokoknya segalanya, coba pikir, gue gaada sama sekali bantuin lo,"
Gue mengacak puncuk kepalanya gemas, "Hanya karena itu? Please deh, ini 2017, alasan klasik kaya gitu udah ga jaman,"
"Gue gak merasa tuh, kalau gue sendiri yang memperjuangkan. Karena, gue seneng kalo ada lo disamping gue,"
"cHEESY banget lo!" dia tertawa, "Geli banget anjas, lo belajar dari mana?"
Gue cemberut. Aksi ingin jadi sweet pun gagal. Ni anak gatau kondisi banget sih??
"Iya, sorry, sorry," dia meminta maaf, "Yaudah, deh,"
"Apa?"
"Gitu..."
"Apaan?"
"Ya gitu, Jisungggggg,"
"Apaan,"
"Jadi..."
"Jadi apaaa, Son Chaeyoungku???"gue terus menggoda dia, sampe - sampe kepala gue dipukul lagi sama novelnya, "Jadian nih?"
"Iya....."
Gue memeluk Chaeyoung erat. Kemudian berbisik, "Lo bauk terasi,"
🌊
HAIII GAISSS!!!!!!! Sudah the real real real kelar!
Aku juga bikin work baru! main castnya one and the only cutie Felix!
di check yaa buis❤gue udah buat draft ini jauh sebelum felix ke elim
pas mau publish
felix ke elim.
im not crying.
KAMU SEDANG MEMBACA
awalnya juga teman. ➖ han jisung
Cerita PendekKami hanya teman, dan berujung juga akan menjadi teman -hidup. [completed🌜]