MALAPETAKA

9.3K 663 47
                                    

"KYAAAAAAAAA!!!"

Setelah mengganggu aktifitas SasuNaru dengan cara menendang pintu, orang tersebut justru lari sambil menutup wajahnya setelah melihat apa yang dilakukan dua orang dewasa didalam kamar. Namun detik berikutnya ia justru menyeringai melupakan wajah merah padamnya beberapa saat yang lalu.

"Haru chan, kenapa kau berteriak seperti itu nak?" Nagato bertanya dengan lembut kepada anak semata wayangnya, ia tadi mendengar teriakan dari anaknya.

"Hanya kaget saja Kaa chan!" Jawab Haruka sambil membantu ibunya meletakkan makanan keatas meja.

"Kaget?" Beo Nagato.

"Haru lihat paman pantat ayam itu sama Kitsune nii lagi membuat dedek bayi!" Jawab Haruka enteng.

"Oh" Jawab Nagato belum merespon perkataan anaknya, detik berikutnya teriakan mematikan keluar dari mulut Nagato Uzumaki.

"APAAA?!"

Haruka segera menutup telinga demi menjaga keselamatan pendengarannya.

Sementara itu dikamar Naruto, dua orang yang terpaksa menghentikan kegiatan mereka tampak diam dengan ekspresi yang berbeda. Sasuke tampak kesal akibat ulah setan kecil pengganggunya melakukan ritual pelepasan segel keperjakaan Uchiha Sasuke sedangkan Naruto tampak malu karena keponakannya yang berumur empat tahun harus melihat adegan yang tidak pantas, seharusnya tadi ia mengunci pintunya kalau tahu Sasuke akan menyerangnya. Tanpa sadar Naruto berharap di ena ena Sasuke.

Sasuke menatap junior dengan prihatin.

"Sabar ya nak! Kau belum beruntung saat ini!" Batinnya sambil menatap juniornya yang masih berdiri tegak minta dielus.

Naruto menatap Sasuke prihatin ia tahu lakilaki itu berusaha menahan libidonya, Naruto beringsut mendekati Sasuke dengan lembut ia mengelus kejantanan Sasuke yang masih terbungkus rapat.

"Ahhh!" Suara desahan lolos dari bibir sexy Uchiha Sasuke.

Sasuke menoleh kearah Naruto yang tersenyum lembut kepadanya, jujur saja ia menyukai elusan lembut Naruto pada juniornya namun ia ingin melakukannya dengan cara yang romantis bukan hanya untuk sekedar pelepas nafsunya. Dengan enggan ia menjauhan tangan Naruto dari juniornya yang masih tertutup, Naruto menatap Sasuke bingung meski ia agak tersinggung dengan penolakan Sasuke.

"Tidak perlu! Aku bisa menyelesaikannya sendiri!" Ucap Sasuke datar meski ada kelembutan dalam suaranya.

Naruto menjauh dari Sasuke beranjak turun dari tempat tidurnya dan melangkah keluar sebelum ia menutup pintunya Naruto menoleh kearah Sasuke yang wajah merah padam akibat menahan lididonya.

"Lekaslah selesaikan masalahmu! Lalu kau ikut makan malam bersama kami!" Ucap Naruto agak sinis karena gagal melihat junior Sasuke secara langsung, entah mengapa Naruto agak penasaran dengan bentuk dan ukurannya.

Dimeja makan lima orang dengan ekspresi berbeda menyantap hidangan yang tersaji didepan mereka. Nagato bereskpresi malu sekaligus kesal entah karena apa ia harus malu, Naruto bereskpresi kecewa, Yahiko bereskpresi bingung melihat keluarga serta tamu dadakannya, Sasuke bereskpresi ala Uchiha sedangkan Haruka bereskpresi yang sulit diartikan entah rencana apa yang ada dalam benaknya.

"Uchiha san kau tidur dikamar tamu!" Ucap Nagato agak sinis setelah mereka selesai makan malam.

"Hn" Jawab Sasuke

"Haru chan kau temani kakakmu tidur! Jangan sampai ada orang yang berani masuk kekamar kalian!" Ucapnya kepada sang anak yang menatapnya penuh arti.

"Baiklah Kaa chan! Tapi jangan lupa buatkan dedek bayi untuk Haru!" Pinta Haruka, Yahiko bersorak dalam hati.

Nagato menatap anaknya prihatin, entah mengapa kemesuman Yahiko menurun keanaknya, Nagato lupa kalau ia juga mesum sama seperti suaminya. Ia menatap suaminya dengan kesal yang justru dibalas dengan cengar cengir gaje menambah keinginan Nagato menukar suaminya dengan sembako.

AMBISI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang