"KA... KAU!?""APA YANG KAU LAKUKAN HAHH?!" Teriak seorang pria bersurai hitam ikal berwajah tampan.
Mikoto membelalakan matanya tak percaya menatap pria yang sudah lama tidak bertemu dengannya.
"Harasawa Katsunori!" Lirih Mikoto.
"Ya ini aku Mikoto!"
"A....apa yang kau lakukan dirumahku?"
"Aku tinggal disini semenjak orang tua mu meninggal!"
"A...apa?!"
Semenjak Mikoto menggugurkan kandungannya ia memang jarang berkomunikasi dengan orangnya bahkan saat menikah dengan Fugaku pun Mikoto hanya menatap datar orang tuanya, Mikoto mengetahui jika orang tuanya meninggal namun sakit hatinya karena di paksa menggugurkan kandungannya membuat Mikoto enggan menghadiri pemakaman orang tuanya.
Harasawa menatap sahabat masa kecilnya dulu dalam hati ia berpikir kemana perginya Mikoto yang ceria dan ramah kenapa Mikoto yang ia temui kini terlihat kosong dan menyimpan luka yang dalam.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada mu?" Batin Harasawa.
"Bagaimana kau bisa tinggal disini?" Tanya Mikoto datar.
"Orang tua mu meminta ku merawat rumah ini sebab mereka merasa suatu saat nanti kau pasti akan kembali! Ternyata perasaan mereka benar haahaha!" Harasawa tertawa kecil.
Mikoto terdiam tanpa mengatakan apa pun ia pergi meninggalkan Harasawa yang menatapnya sendu.
Mikoto memasuki kamar yang dulu ia tempati, barang barangnya masih tertata rapi seperti dulu. Seandainya dulu ia tidak bertemu dan jatuh cinta kepada Daisuke apa kehidupannya akan lebih baik dan ia tidak akan membunuh bayinya sendiri? Seandainya ia merestui hubungan Sai dengan Naruto apa Sai akan tetap hidup? Seandainya ia bisa menjadi ibu dan istri yang baik apa keluarganya akan tetap utuh? Apa semua ini adalah kesalahannya? Lalu dimana keadilan untuknya?
Mikoto tersenyum miris memikirkan nasib hidupnya selama ini, dosa apa yang ia lakukan di masa lalu sehingga kebahagiaan enggan menghampirinya. Apakah ia masih bisa menemukan kebahagiaan setelah kehilangan semuanya.
Bahkan ketika ia ingin mengakhiri hidupnya Tuhan seakan tak mau menerimanya sehingga rencananya untuk mati pun gagal.
Skip
Tok! Tok! Tok!
"Mikoto apa kau baik baik saja? Kenapa kau suka sekali mengurung diri dikamar?" Tanya Harasawa sembari mengetuk pintu kamar Mikoto.
Tok! Tok! Tok!
"Oi Mikoto pendengaranmu masih berfungsikan?" Harasawa kembali menetuk pintu kamar Mikoto karena tak mendapat respon apa pun.
Tok! Tok! Tok!
Mikoto yang semula ingin tak mengacuhkan Harasawa pun mulai merasa kesal, apa teman masa kecilnya itu tak bisa membiarkannya tenang sedikit.
Cklek!
"Bisakah kau tenang sedikit? Apa kau tidak ingat umur sehingga sudah setua ini pun masih saja cerewet?" Ucap Mikoto sinis Harasawa merengut kesal mendengar ucapan Mikoto.
"Aku kan hanya mencemaskanmu saja! Bagaimana kalau kau nekat melakukan bunuh diri lalu arwahmu gentayangan dan menakutiku? Aku kan takut!" Gerutu Harasawa, Mikoto hanya menatap datar pria tersebut.
Tanpa mempedulikan Harasawa Mikoto pun berlalu meninggalkan pria paruh baya yang masih terlihat tampan itu.
Harasawa memandang Mikoto dengan tatapan yang sulit diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBISI!!!
FanfictionMenceritakan tentang seorang pengusaha muda yang bernama Uchiha Sasuke yang tergila gila kepada seorang penghibur yang membiayai hidupnya dengan menjual tubuhnya kepada setiap pria yang berani membayarnya dengan mahal. "Kau milikku! Tidak peduli bag...