Suara ketuk palu terdengar dengan begitu Uchiha Fugaku resmi bercerai dengan istrinya.
Mikoto hanya memasang wajah datar saat suara palu itu terdengar, ia sudah tak memiliki perasaan apa pun mengenai hasil perceraiannya. Semua rasa sakit, kecewa dan benci sudah habis semenjak empat bulan yang lalu dimana ia menerima surat gugatan cerai dari pengacara mantan suaminya.
Mikoto bisa melihat rona lega di wajah Fugaku yang kini sibuk memeluk pemuda yang perutnya membuncit. Mikoto tahu jika selingkuhan mantan suaminya itu tengah mengandung. Haruskan pernikahan yang terjalin selama puluhan tahun harus berakhir hanya dalam hitungan bulan.
Mikoto berjalan menghampiri Fugaku, ia mengulurkan tangannya maraih tangan Hideyoshi dan menyalaminya.
"Selamat kau berhasil menghancurkan rumah tangga ku! Aku tidak menyangka akan kalah dari jalang seperti mu!" Ucapnya dingin.
"MIKOTO!?" Desis Fugaku tak terima.
"Kenapa?" Tanya Mikoto dingin setelah melepaskan tangan Hideyoshi.
Mikoto kembali menatap Hideyoshi yang menunduk diam.
"Semoga kalian bahagia! Tapi perlu kalian ingat kebahagiaan diatas perderitaan orang lain hanya akan menghasilkan kebahagiaan semu!"
"Hal itu tidak akan terjadi! Bukan salahku jika aku menceraimu! Kau sendiri yang membuatku mengambil keputusan ini Mikoto!?"
"Hm kau benar!" Ucap Mikoto dingin.
Mikoto menghela nafas pelan lalu mengedarkan matanya ia bisa melihat kedua anaknya menatap datar padanya. Apa selama ini ia sudah gagal sebagai istri dan ibu? Ia tidak menyesali perceraiannya namun ia menyesali karena tidak bisa membuat kedua anaknya kembali normal.
Mikoto kembali menatap Fugaku yang tengah menghibur Hideyoshi meski ada rasa sakit saat melihat betapa perlakuan lembut Fugaku kepada Hideyoshi namun ia berusaha menepis rasa sakit itu.
"Selamat tinggal!" Ucapnya lalu ia pun meninggalkan ruangan sidang tersebut.
"Kau tidak perlu memikirkan ucapannya! Kau cukup berada disampingku! Aku akan memberiku kebahagiaan!" Hibur Fugaku seraya memeluk calon istrinya yang tengah hamil lima bulan.
Itachi menatap Mikoto dalam diam ia seperti tak mengenal ibunya lagi, Itachi menyadari ibunya mulai berubah semenjak mengetahui jika Sai menyukai seorang pria. Ibunya yang ramah dan penyayang berubah dingin dan egois.
Sedangkan Sasuke hanya menatap datar ibunya ia sudah tak merasa simpati lagi kepada wanita yang telah melahirkannya, semenjak ingatannya kembali Sasuke menjadi semakin dingin dengan ibunya.
"Suke!" Rengek Naruto.
"Hn?"
"Naru lelah!" Ucap Naruto sembari bergelanyut manja pada lengan Sasuke membuat pemuda Uchiha tersebut tersenyum tipis.
"Kau lelah hm?" Naruto mengangguk lucu.
"Baiklah ayo pulang!" Naruto tersenyum manis sejujurnya ia bosan menghadiri sidang perceraian orang tua Sasuke.
Naruto melirik sekilas Fugaku dan Hideyoshi ada perasaan iri saat melihat perut Hideyoshi yang membuncit. Setelah beberapa bulan keguguran Naruto memang mengkonsumsi obat penunda kehamilan terlebih pekerjaannya sebagai penghibur membuatnya enggan untuk hamil kembali namun bukan itu alasannya yang menjadi alasan utamanya adalah ia takut gagal kembali menjaga buah hatinya.
Namun sekarang yang Naruto sesali adalah karena terlalu lama mengkonsumsi obat penunda kehamilan membuatnya sulit untuk hamil kembali.
"Naru kau kenapa sayang?" Tanya Sasuke khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBISI!!!
FanfictionMenceritakan tentang seorang pengusaha muda yang bernama Uchiha Sasuke yang tergila gila kepada seorang penghibur yang membiayai hidupnya dengan menjual tubuhnya kepada setiap pria yang berani membayarnya dengan mahal. "Kau milikku! Tidak peduli bag...