FLASBACK

6.7K 627 32
                                    


"Sa... Sai hiks... Sai... hiks!" Isak Naruto terdengar.

Semenjak kejadian itu Naruto menjadi murung ia lebih suka mengurung dirinya dalam kamar apartemantnya, Kiba dan Shikamaru berganti menjaganya. Sesekali Itachi pun ikut mengawasi Naruto, namun Naruto selalu histeris setiap kali melihat Itachi.

Itachi bukan orang bodoh ia tahu jika orang yang selama ini dicarinya adalah Naruto hal itu diperkuat dengan pertemuan tak sengajanya dengan Kabuto saat menjenguk Naruto.

Itachi marah kenapa Kabuto membiarkan Naruto bekerja sebagai penghibur, Kabuto sendiri hanya diam tanpa menjawab karena semua itu adalah keinginan Naruto sendiri. Naruto yang lelah berharap cinta yang abadi namun takdir selalu mengkhianatinya. Apa harapannya terlalu tinggi sehingga Tuhan enggan mengabulkannya? Yang ia inginkan hanyalah sebuah keluarga kecil yang bahagia dimana tidak pernah ia rasakan, kehidupan mewah hanya membuatnya sakit dan kecewa.

Saat ini Naruto duduk termenung sembari mengelus perutnya dimana benih Sai pernah ada, hal yang paling ingin ia lupakan justru terbuka kembali. Pekerjaan menjadi penghibur ia lakukan agar ia tak mengalami kembali sakit yang ia rasakan. Cinta pertama yang mengkhianatinya dan orang yang pertama memberinya benih kehidupan dalam dirinya meninggalkannya. Apa ia tidak pantas untuk mendapat kebahagian? Benarkah kata orang tuanya jika ia hanya parasit dalam kehidupan?

FLASBACK

Sebuah mansion mewah yang terletak di Suna, tampak seorang bocah berusia lima tahun tengah duduk termenung dikamarnya. Tatapan bocah itu begitu memilukan ia tampak sedih padahal sayup sayup terdengar gelak tawa orang dibawah sana, namun bocah itu hanya duduk seorang diri dalam kamarnya.

Cklek.

"Naru, Onii chan boleh menemani mu?" Seorang remaja bersurai orange melongokkan kepalanya.

"Kurama nii!" Ucapnya sendu.

Kurama mendekat kearah adik bungsunya,ia mendudukan diri disebelah adik bungsunya, adik yang paling ia sayangi, yang paling ingin ia jaga.

"Ada apa hm? Kenapa adik Onii chan yang imut ini sedih?" Kurama mengelus surai pirang adiknya dengan lembut.

"Kenapa Tou san dan Kaa san melarang Naru ikut pesta Onii chan? Apa karena Naru nakal?" Tanyanya sendu manik shappirenya mengeluran cairan bening, Kurama dengan sigap memeluk tubuh mungil adik bungsunya.

Kurama hanya diam memeluk tubuh adiknya ia tahu benar alasan kedua orang tuanya tidak membiarkan Naruto ikut pesta, padahal Naruto adalah anak kandung mereka. Tapi apa boleh buat kehadiran Naruto memang tidak pernah diterima sejak lahir, seorang anak yang mereka anggap cacat karena memiliki rahim.

Namikaze Minato dan Namikaze Khusina sebagai orang tua Naruto tidak pernah membicarakan perihal anak bungsu mereka pada orang luar, hanya Namikaze Kurama dan Namikaze Saara yang mereka anggap sebagai anak, sedangkan Naruto hanya sebagai orang luar yang menumpang.

Remaja berusia lima belas tahun itu tanpa sadar menitikan air mata, ia begitu membenci perlakuan orang tua mereka pada adiknya. Apa salahnya seorang lakilaki memiliki rahim? Apa Naruto yang meminta hal itu? Apa semuanya harus menjadi kesalahan adiknya?

5 tahun kemudian

Keluarga Namikaze tampak sibuk menyiapkan barang barang untuk liburan mereka, semua tampak sibuk kecuali bocah bersurai pirang ia hanya diam berdiri sembari memeluk boneka rubah pemberian Kakeknya.

"Kaa san apa Naru boleh ikut?" Tanyanya pada Khusina yang hanya diam tanpa berniat menjawab pertanyaan anak bungsunya.

Naruto paham jika ibunya sama sekali tidak menyukainya, ia memang hanya bocah berusia sepuluh tahun, tapi bukan berarti ia tidak paham akan sebuah perasaan.

AMBISI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang