MANTAN AYAH

8.4K 722 91
                                    

"NA...NARUTO!!"

Naruto mendongak ia terkejut melihat orang yang ditabraknya adalah orang yang pernah ia panggil Tou san, raut wajah terkejutnya berubah menjadi datar.

"Cih aku pikir siapa! Ternyata Tuan Namikaze Minato yang terhormat!" Ucapnya dingin seraya berdiri, Minato pun ikut berdiri namun wajahnya masih memperlihatkan keterkejutannya.

Naruto melangkah melewati Minato, namun Minato menahan tangannya membuat Naruto menoleh dan menatap datar tangannya yang dipegang Minato.

"Lepas!" Ucapnya dingin.

Minato terperangah mendengar nada suara Naruto yang begitu dingin. Kemana Naruto yang selalu bersikap hangat dan selalu tersenyum, kenapa sekarang ia berubah menjadi pribadi yang dingin dan tak tersentuh.

Naruto menarik tangannya yang masih di pegang Minato, ia menatap Minato datar sebelum pergi meninggalkan Minato yang masih diam mematung.

Naruto terus melangkah sampai ia merasa jaraknya cukup jauh dengan ayahnya, Naruto menggenggam tangannya yang baru saja dipegang Minato lalu meletakannya di dadanya,  dadanya kembali sesak Naruto tak kuat menahan airmatanya, ia menangis dalam diam.

Selama mereka tinggal bersama baru kali ini ayahnya mau menyentuhnya disaat ia sudah melepaskan keluarganya, ayahnya menyentuh bahkan menggenggam tangannya.

Naruto ingat betul ayahnya tidak pernah menatap atau bahkan berbicara dengannya, sekalinya ayahnya berbicara kata katanya justru menyakitinya. Naruto menangis kenapa ia harus lahir di keluarga yang tidak mau menerimanya? Kenapa ibunya mau mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan jika akhirnya ia harus dibenci?

Naruto mengusap airmatanya ia mengambil nafas dalam dalam lalu menghembuskannya perlahan.

CEKLEK

Sasuke ingin sekali melempar orang yang dengan berani membuka pintu ruang kerjanya tanpa permisi namun rencananya harus ia buang jauh jauh begitu melihat orang yang membuka pintu ruang kerjanya adalah Naruto.

Wajah seramnya berubah menjadi berseri seri seketika saat melihat wajah manis Naruto.

"Maaf membuat mu menunggu lama Suke!" Ucap Naruto dengan senyum manisnya, lama lama Sasuke bisa diabetes kalau mendapat senyum itu setiap hari.

"Tidak apa apa sayang!" Sasuke membekap mulutnya sendiri, wajahnya bersemu merah saat tanpa sadar ia menyebut kata sayang untuk Naruto.

Naruto memiringkan kepalanya memasang wajah polos saat melihat tingkah Sasuke yang menurutnya aneh, tapi tadi Sasuke bilang apa? Naruto berpikir mencoba mengingat lalu tak lama wajahnya pun ikut bersemu merah.

Mereka diam beberapa detik mencoba menetralkan detak jantung mereka yang marathon tiba tiba.

Naruto menyiapkan makanan yang dibawanya sedangkan Sasuke menunggu dengan senyum menyembang. Naruto terkikik geli melihat ekspresi Sasuke, kenapa setelah ingatannya hilang Sasuke berubah 180 derajat. Naruto tidak tahu jika Sasuke seperti hanya padanya jika bersama orang yang sikapnya sangat dingin.

Sasuke melahab makanan yang dibuat Naruto, ia baru tahu jika dulu dirinya adalah pelanggan Naruto, Sasuke berpikir kalau dulu dirinya adalah pelanggan setia cafe atau restoran milik Naruto.

Selesai menemani Sasuke makan siang Naruto pamit pulang meski Sasuke ingin menahan pria manis yang mencuri hatinya namun ia harus mengurungkan niatnya karena Naruto berkata kalau dia ada urusan yang penting. Jujur saja Sasuke cemburu karena Naruto lebih mementingkan urusan tersebut ketimbang dirinya.

Naruto menghubungi Nagato begitu ia sampai di apartemantnya ia menceritakan tentang pertemuannya dengan Minato, Naruto bisa mendengar nada terkejut yang keluar dari kakak sepupunya itu.

AMBISI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang