Seoul, 11 Januari 2013
'Seribu permintaan maaf dariku mungkin tidak akan sanggup menghilangkan rasa sakit hatimu, tapi satu hal aku hanya ingin kau bahagia. Temukan seseorang yang tulus mencintaimu.'
Siwon memejamkan matanya berusaha untuk mengalihkan semua ingatan yang berkaitan dengan mantan kekasihnya itu.
Kata-kata terakhir Hwe Ji berhasil membuat hati Siwon terluka. Terlalu sakit untuk diingat dan terlalu susah untuk dilupakan. Karena bagi Siwon berpisah dengan Hwe Ji bagaikan mimpi buruk dan ia berharap semoga cepat terbangun dari mimpi itu, namun sayang itu bukan mimpi atau hayalannya itulah kenyataan yang harus ia terima.
Dengan perasaan kalut Siwon menegak seluruh beer yang ada di gelas kecilnya. Sebuah sensai dari minuman itu belum sanggup menghilangkan kenangan pahit itu, Siwon butuh sesuatu yang lebih kuat kadarnya.
"Hyuk Jae berikan aku yang lebih dari ini!!" kata Siwon sambil memberikan gelas kosongnya pada seorang bartender bernama Hyuk Jae itu.
"Ya, lihat dirimu. Apa kau baik-baik saja?" sebuah pertanyaan konyol terlontar dari mulut Hyuk Jae, ia tahu pelanggan setia yang ada di depannya itu nampak tidak baik-baik saja. Hyuk Jae terdiam dan memperhatikan keadaan Siwon lebih dekat. " Ya, Choi Siwon. Bisakah kau berhenti bersikap seperti ini. Aku tahu seberapa kadar alkohol yang harus kau minum dan saat ini kau...."
"Hentikan, sejak kapan kau menjadi banyak bicara seperti ini. Kau lupa dengan siapa kau berbiaca huh!!" Potong Siwon sambil menyodorkan gelas kecil ke arah muka Hyuk Jae.
"Dasar keras kepala." Cibir Hyuk Jae sambil mengambil gelas Siwon. Sedangkan Siwon hanya bisa menyunggingkan sebuah senyum yang entah apa artinya dan Siwon-pun menunggu Hyuk Jae mencampurkan minuman untuknya. Tidak lama kemudian minuman yang dibuat Hyuk Jae pun selesai, namun Hyuk Jae tidak langsung memberikannya, ia terdiam dan menatap pelanggannya itu. Hyuk Jae terlihat sedikit khawatir dengan keadaan pelanggan dan sekaligus teman dekatnya itu.
"Ya!! Berikan padaku. Aku baik-baik saja." Kata Siwon sambil menyambar gelas itu, kemudian tanpa pikir panjang lagi Siwon menegak isi gelas itu. Siwon memejamkan matanya untuk merasakan sensasi minuman itu. "So good, make it once again."
Hyuk Jae hanya memutar bola matanya malas dan ia tahu ia tidak memiliki pilihan lain selain menuruti perintah Siwon. Hyuk Jae membuatkan kembali minuman itu dengan komposisi yang sama dan kemudian ia memberikan minuman tersebut.
Hyuk Jae melihat Siwon mengambil gelas itu dan menegaknya dengan cepat. Dan setelah itu Hyuk Jae mengernyitkan alisnya ketika Siwon menaruh gelasnya, ia melihat Siwon bangkit dari kursinya lalu pergi berjalan menuju lantai dansa.
"Hey!! Choi siwon, apa yang akan kau lakukan?"
"Dancing...."
________
Yoona sedang menyusuri daerah Gangnam, ia memacu mobilnya dengan kecepatan sedang. Matanya terus berjaga dan mencari-cari sebuah club. Ia akan menjemput seorang pelanggannya, sebuah senyum manis muncul di bibirnya ketika ia berhasil menemukan club malam sesuai dengan perintah atasannya. Yoona menepikan mobil taksinya dan menghembuskan nafasnya. Dia harus siap dengan penumpangnya saat ini.
Yoona merapikan poninya dan ia sedang bersabar menunggu penumpangnya. Dia sempat berdoa semoga ia akan mendapatkan seorang penumpang yang normal , karena mengingat ini sudah sangat malam, kemungkinan mendapat penumpang normal sangatlah kecil prosentasenya. Tapi mau bagaimana lagi ia harus siap , ini adalah resiko perkerjaanya.
Yoona sedikit terkejut ketika ia melihat seorang lelaki mengetuk kaca mobilnya dengan terburu-buru dan sepertinya ia tidak sendiri- lelaki itu sedang berusaha menahan tubuh seseorang yang tidak sadarkan diri. Selain itu lelaki itu terlihat sangat panik. Dengan cepat Yoona membuka kunci mobilnya untuk membantu lelaki panik itu. Yoona membantu lelaki itu untuk membuka pintu belakang taksinya. Yoona melihat lelaki panik itu memasukkan lelaki yang tidak sadarkan diri di dalam taksinya dan nafas Yoona tercekat mengetahui lelaki yang tidak sadarkan diri itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Taxi
FanfictionYoona bukanlah seorang putri ataupun Cinderella ia hanya seorang mahasiswa yang bekerja paruh waktu sebagai supir taksi dan terjebak dengan permainan peran sebagai kekasih pura-pura seorang CEO Choi's Company.