Miss Taxi Part 13

365 39 5
                                    


Siwon terpaku saat Hwe Ji menyodorkan satu kotak kecil berbahan bludru. Siwon hampir melupakan kotak kecil itu. Jantungnya bergemuru.

"Kalau tidak begini aku tidak tahu bagaimana caranya untuk mengembalikan ini." Siwon masih terdiam. Perlahan Siwon menyentuh kotak itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat sebuah cincin emas bermata satu. Cincin itu terlihat sederhana namun tetap anggun. "Kurasa kau sudah tahu untuk siapa cincin ini diberikan Wonnie." Hwe Ji tersenyum lembut kepada Siwon sebelum menyesap kopi hitamnya.

Suasana ruang longue first class pada suatu maskapai penerbangan internasional nampak lenggang. Belum ada tamu lain selain Hwe Ji dan Siwon. Hwe Ji nampak santai dengan kaos putih dengan potongan v neck diikuti setelan celana levis. Hwe Ji belum pernah nampak sesantai ini.

"Kau tak apa Woonnie?" Tanya Hwe Ji ketika melihat Siwon yang diam saja dihadapannya.

Siwon pun menutup kembali kotak cincin itu. "Iya. Aku hanya...-" Siwon nampak menimbang ucapannya. "Aku hanya takjub saja, ternyata kau akan pergi dalam minggu ini. Kau bilang jadwalmu ke Paris minggu depan hmm."

Hwe Ji tersenyum sekilas. Ia tahu, Siwon tak mungkin akan mengatakan sebenernya. Bisa jadi hubungannya dengan Yoona, masih belum berkembang ke arah yang lebih serius. Atau mungkin Siwon masih ragu. Entah. Perlahan Hwe Ji meletakkan cangkir kopinya. "Iya aku sendiri tidak menyangka akan secepat ini. Hampir semua urusan besar yang ada di sini sudah aku selesaikan dan yah, apa yang akan kulakukan lagi di Seoul? Toh semuanya sudah beres."

Siwon mengangguk paham. Namun, baru kali ini konsentrasinya pecah, pikirannya kacau setelah melihat cincin itu. Rasanya sudah lama sekali Siwon melupakan cincin itu. Siwon pikir Hwe Ji akan membuang cincin itu namun tak disangka wanita itu menyimpannya dan kini mengembalikan cincin itu. Jujur saja, cincin itu adalah saksi bisu saat Siwon melamar Hwe Ji. Dan karena penolakan pahit itu, Siwon tak sempat membawa kembali cincin itu. Ia pergi begitu saja dan berusaha melupakan hari itu dengan cara konyol.

Benar sangat konyol sekali. Ia ingat temannya Hyuk Jae baru saja mendapatkan kerja di club malam kawasan Gangnam. Di sanalah Siwon melepaskan segala bentuk kekecewaannya dan pertama kali bertemu dengan Iim Yoona.

Iim Yoona.

Siwon memijat pelipisnya saat seluruh rentetan kejadian tentang Iim Yoona berputar di dalam benaknya. Mulai dari pertemuan itu lalu beralih ke perjanjian konyol itu dan seterusnya. Ciuman di atap saat mabuk, obrolan random dan perdebatan yang tidak penting dengan Iim Yoona terngiang di telinga Siwon. Tuan Muda Choi Siwon.... Kau menyebalkan.... Aku ingin menendangmu ke bulan dan masih banyak lagi.

"Wonnie?" Siwon terhenyak dari lamunannya, Hwe Ji menatapnya tanya. "Apa yang sedang kau pikirkan?"

Siwon menggelengkan kepalanya, " tidak ada." Siwon segera menguasai dirinya, ia mengambil kotak cincin itu dan memasukkannya ke dalam saku jas. "Apa di Paris semuanya sudah siap?"

"Iya. It's almost done, i just do some little touch in there. But before that, i'll take time to enjoy some of my free days. " Sambung Hwe Ji sambil memotong-motong bacon. "Bagaimana dengan proyekmu? Kapan kau akan mempublikasikan semuanya?"

"Soon." Jawab Siwon singkat sambil menyesap ekspresso. Rasa pahit yang pekat menjalar di kerongkongan Siwon. Secangkir ekspresso sangat cocok sekali dengan Siwon yang saat ini membutuhkan kesadaran penuh.

Miss TaxiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang