"Loving him is like trying to change your mind."
Bagi Yoona mencintai seorang Choi Siwon seperti mencoba mengubah jalan pikirannya. Yang awalnya Yoona menolak ajakan itu namun, kini ia malah menyetujinya. Ajakan menjadi menjadi 'kekasih Siwon' bukanlah ide yang bagus. Saat itu Yoona seakan tidak sanggup menolak ajakan Siwon. Logikanya sudah tidak berfungsi, ia membiarkan dirinya kembali terjebak dengan belenggu permainan'sebagai kekasih Choi Siwon'. Akankah kali ini berkahir bahagia atau sebaliknya? Entahlah.
Bagi Yoona mencintai seorang Choi Siwon terasa seperti sedang mengendarai mobil Maserati dengan kecepatan tinggi dan sangat memacu adrenalinnya. Beresiko tinggi namun tetap saja Yoona melakukannya. Ia seakan mengesampingkan segala akibat yang mungkin akan membuatnya menyesal.
Lihatlah! kini Yoona sedang bersiap diri untuk acara kencannya dengan Siwon yang ke... entah sudah ke berapa kalinya mereka berkencan. Sebagai catatan, mereka sering menghabiskan waktu bersama. Siwon pandai mengatur jadwal pertemuan , jika dihitung-hitung mereka dapat bertemu tiga kali dalam seminggu- itupun jika Siwon tidak ada jadwal kunjungan bisnis ke luar. Intensitas pertemuan mereka bisa lebih dari itu.
Yoona sedang memoles light make up pada wajahnya. Aktivitasnya sedikit terganggu karena ponselnya terus bergetar. Perlahan Yoona meletakkan kuas pemerah pipinya lalu ia pun mengambil ponsel yang tergulai di meja riasnya. Choi Siwon kau keterlaluan!! Teriak Yoona dalam hati.
[ Immature guy 06;20] Mau sampai kapan kau membuatku menunggu!?
[ Immature guy 06; 25] PING!!
[ Immature guy 06; 26] PING!!
[ Immature guy 06; 27] PING!!
[ Immature guy 06; 28] PING!!
[ Immature guy 06; 29] PING!!
[ Immature guy 06; 30] PING!!
Dasar diktator! Pekik Yoona dalam hati. Yoona hanya membiarkan pesan Siwon- ia pun meletakkan kembali ponselnya sembarangan. Yoona menatap pantulan wajahnya di balik cermin, ia masih belum selesai memoles make up-nya. Kurang sedikit lagi.
Malam ini adalah malam yang penting baginya-karena malam ini bukan kencan biasa. Siwon mengajakknya untuk bertemu dengan Direktur Komisaris II. Selain itu, Siwon pasti akan mengomel juga jika ia tidak berdandan dengan baik. Memang merepotkan, terlambat salah, tidak memakai make up yang benar juga salah. Tapi biarlah, bagi Yoona tidak ada hari tanpa pertengkaran kecil dengan Siwon. Selalu saja ada sebuah perdebatan kecil dan nantinya akan berkahir dengan candaan konyol.
Tanpa mereka sadari, sesungguhnya mereka saling membutuhkan satu dengan yang lain. Hanya saja mereka masih butuh waktu untuk benar-benar mengerti, terutama bagi Choi Siwon. Pria kenak-kanakan itu masihlah sama, ia masih tetap menyebalkan, masih buta dengan apa yang Yoona rasakan padanya, selalu menyuruh Yoona ini dan itu. Tentu masih banyak lagi, bagi Yoona mendiskripsikan tentang Siwon tidak ada habisnya.
Untuk sentuhan terakhir, Yoona memilih lipstick merah. Perlahan ia memakai lipstick-nya , namun sekali lagi aktivitasnya terganggu dengan pesan Siwon. Dengan cepat Yoona menyambar ponselnya dan membacanya seketika.
[ Immature guy 06;45] Miss taxi cepatlah turun, aku bisa gila menunggumu di sini!?
[ Immature guy 06; 47] PING!!
[ Immature guy 06;48] Apa kau tahu, nyamuk-nyamuk gila ini sedang mengigitku. Mereka sangat menyebalkan- sama sepertimu!
[ Immature guy 06; 49] PING!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Taxi
FanfictionYoona bukanlah seorang putri ataupun Cinderella ia hanya seorang mahasiswa yang bekerja paruh waktu sebagai supir taksi dan terjebak dengan permainan peran sebagai kekasih pura-pura seorang CEO Choi's Company.