2

6.8K 555 2
                                    

Seorang namja sedang berjalan menyusuri koridor kampus. Ia adalah ketua dari mapala yang terkenal dingin tetapi wajah tampannya bak pengeran di negeri dongeng mengalahkan sikap dingin yang ada padanya. Ia adalah Oh Sehun.

Sehun berniat untuk memasuki ruangan mapala, tetapi ia mendengar suara yeoja dan  mengurungkan niatnya untuk memasuki ruang mapala.

"Aku tidak tahu. Lagi pula itu organisasi yang terlalu beresiko. Itu semua berhubungan dengan alam, kita tidak pernah tahu hal apa yang akan terjadi jika kita mengikuti Mapala dan anak-anak Mapala kejam semua, aku tidak suka sifatnya itu yang suka memerintah. Dan satu lagi kegiatannya pun diluar kampus yang mengharuskan pisah dari orang tua dan rumah" ucap yeoja itu.

Bukannya Sehun menguping pembicaraan orang tetapi ia hanya kebetulan mendengarnya dan memutuskan untuk mengintip dibalik tembok.

Ya, mungkin Sehun bisa dikatakan seorang penguntit atau lebih tepatnya penguping. Yang namanya Sehun tak pernah ada niat ingin tahu masalah orang lain. Tapi hanya ruang dan waktu yang tidak tepat saat ini. Bagaimana Sehun tidak mendengar, dua yeoja itu berhenti tepat di samping ruang Mapala dan suara mereka sangat nyaring dan menggema diseluruh dikoridor. Dengan didukung Sehun yang berdiri didepan pintu ruang Mapala.

Sehun mendegarnya dengan sangat jelas dan makin penasaran dengan obrolan dua yeoja itu karena mereka membicarakan tentang Mapala, Sehun pun berinisiatif untuk mempertajam pendengarannya. Toh juga dia ketua di Mapala ini. Jadi tak ada salahnya kan jika Sehun menjadi penguping sekarang?

Sehun mendengarkan pembicaraan dua yeoja itu sampai akhir. Tiba-tiba salah satu yeoja berjalan meninggalkan temannya.

Sehun terkesiap dan cepat-cepat masuk ke ruang Mapala ia tidak mau citranya sebagai ketua Mapala jatuh begitu saja hanya karena menguping pembicaraan orang.

"Hufftt. Hampir saja." ucap Sehun sambil mengatur nafas dan menormalkan detak jantungnya yang tak beraturan.

"Haah." Sehun menghembuskan nafasnya kasar dan menyandarkan dirinya di pintu.

Setelah cukup aman Sehun keluar dari ruang Mapala dan berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya dikelas ia disambut namja yang bernama Park Chanyeol. "YA!! Sehun-ah apa kau sudah buat proposal kegiatan camping?" Tanya Chanyeol yang duduk didepan bangku Sehun.

"Aniyo." (belum). Ucap Sehun

"Kau harus cepat membuatnya Sehun. Tinggal 3 minggu lagi dari tanggal yang kita tetapkan." ucap Chanyeol.

"Ne, hyung. Apa kau sudah siapkan anggaran dana pengeluaran dan pemasukannya hyung."

"Sudah, dan aku sudah berikan pada Baekhyun. Oh ya, sekertaris kita sedang sakit dan Baekhyun yang menggantikan tugasnya membuat kerangka proposal. Kau bisa cek kerangkanya, aku akan memberitahu Baekhyun untuk memberikannya padamu."

"Baiklah." ucap Sehun mengakhiri obrolan karena Kim saem sudah memasuki ruang kelas.

****

Dikelas fakultas bahasa, Jisoo sedang mengobrol dengan Jenny sambil menunggu dosen selanjutnya masuk kelas. Mereka sedang asik membicarakan Mapala. Ani, lebih tepatnya Jenny yang membicarakan Mapala sedangkan Jisoo hanya mendengarkan tanpa mau memenuhi permintaan Jenny yang memintanya mengikuti Mapala.

Hingga bel berdering pun Jisoo tak mendengarnya. Karena sedang asyik berbicara mengenai ketua Mapala yang katanya baik dan tampan, Jisoo tak sadar jika Jung saem sudah memasuki kelas.

Jung saem yang terkenal dengan dosen yang sarkastis berjalan menuju bangku Jisoo sedangkan Jenny hanya memasang tampang terkejutnya melihat Jung saem berjalan ke bangkunya. Lebih tepatnya berjalan menuju bangku Jisoo yang letaknya didepan bangku Jenny, membuat Jisoo mengarah ke belakang menghadap Jenny. Hingga Jisoo tak menyadari jika Jung saem sudah berdiri di belakangnya dan menepuk pelan pundak Jisoo menggunakan rotan yang menjadi ciri khasnya di kampus.

"....." (Jung saem menepuk pundak Jisoo)

"Ada apa sihh ketua!" jawab Jisoo yang belum membalikkan badan.

"....." (menepuk pundak Jisoo lagi)

"Mwoya? Katakan saja ketuaa!!" Ucap Jisoo yang membuat Jung saem membelalakkan matanya karena terkejut jika ia sudah dibentak oleh mahasiswinya. Semua orang yang ada dikelas sontak terdiam semua tak berani ada yang berbicara.

"Ya, Jisoo-ya". Kali ini Jenny berbicara, itupun berbisik. Dan matanya mengisyaratkan 'dibelakangmu'. Tapi Jisoo tak menggubrisnya.

"....." (kali ini tepukannya lebih keras) membuat Jisoo geram sendiri.

"YAA!!!!! Mwoya ketuaasaemmm." sambil membalikkan badannya dan berteriak kini suaranya mengecil sekaligus nyengir seakan ia tak bersalah. Jisoo langsung menunduk karena mendapat tatapan horor dari Jung saem.

"HAN JISOO!!!!" Teriak Jung saem. Semua anak-anak dikelas tutup telinga, apalagi Jisoo yang saat ini didepannya. Ia hanya bisa menunduk dan memejamkan matanya karena bentakan Jung saem yang sangat nyaring ditelinga.

"N-ne, s-saem." ucap Jisoo terbata-bata karena takut. Oke sekarang ia telah membangunkan macan yang sedang tidur. Diposisi Jisoo saat ini seperti akan diterkam macan yang sudah bangun itu.

"Jisoo apa yang kau lakukan?. Matilah kau Jisoo. Dasar bodoh." umpat Jisoo dalam hati.

"Kau tahu apa yang kau lakukan?" Tanya Jung saem.

"Ne, saem. A-arraseoyo." ucap Jisoo

Hingga tiba-tiba...

BRRAAKK

Commen and voted juseyo

[REVISI] I'm Falling You {Sehun Vs Jisoo}✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang