1

10.1K 682 17
                                    

"Eomma, naega chulbalhalkkayo." (ibu, aku berangkat)

"Ne, jalga." (hati-hati)

Hari ini adalah hari dimana Jisoo masuk kuliah setelah libur hari Kemerdekaan Korea.

Jisoo berjalan menuju halte bis yang tak jauh dari rumahnya. Sekitar 5 menit Jisoo sudah sampai di halte bis dan mendudukkan dirinya di kursi tunggu. Di halte bis tidak terlalu ramai karena Jisoo berangkat jam 6 pagi.

Akhirnya bis yang ditunggu Jisoo pun datang. Jisoo langsung memasukki bis dan duduk dibagian belakang.

Bis berhenti tepat di depan halte yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kampusnya. Jisoo turun dan berjalan menuju kampusnya. Setelah memasuki kampus Jisoo mendengar sesorang memanggil namanya.

"Jisoo-ya...". Panggil seseorang.

Jisoo pun berbalik dan menemukan temannya yang bernama Jenny.

"Ne,"

Jenny berlari menghampiri Jisoo dengan wajah yang senang.

"Jisoo-ya kau tahu-". Belum selesai berbicara Jisoo langsung memotong ucapan Jenny.

"Tidak. Jadi katakan."

Jenny langsung mendelik sebal.

"YA! kau memotong ucapanku."

"Ne,ne. Jadi katakan aku akan mendengarkanmu. Kau membuat telingaku sakit." ucap Jisoo yang diselingi kekehan. Jenny langsung merangkul Jisoo dan berjalan menyusuri koridor kampus yang lumayan sepi.

"Kau tahu organisasi Mapala?." Ucap Jenny. Jisoo menghentikan langkahnya dan menghadap Jenny.

"Ne, arrayo. Waeyo?"

"Aku mengikutinya dan harus mencari teman. Maukah kau mengikutinya bersamaku?." Ucapnya sambil ber aegyo.

"Tidak. Tidak mau. Kau tahu, aku membenci organisasi. Organisasi hanya akan membuang waktu. Lebih baik digunakan untuk belajar, shopping, jalan-jalan, liburan dan-" belum sempat Jisoo lanjutkan, ucapannya sudah dipotong Jenny.

"Stop. Jangan dilanjutkan aku pusing dengar ocehanmu." Ucap Jenny.

"Jisoo-ya nan juseyo. Hmm." lanjut Jenny kali ini aegyonya benar-benar memohon, hingga membuat siapa saja yang melihatnya tidak akan tega menolaknya.

"Tidak." ucap Jisoo yang tetap teguh pada pendiriannya.

Jenny menatap Jisoo kesal. "Apakah kau akan hidup seperti ini? Tanpa mengikuti organisasi atau kegiatan apapun?"

"Aku tidak tahu. Lagi pula itu organisasi yang terlalu beresiko. Itu semua berhubungan dengan alam, kita tidak pernah tahu hal apa yang akan terjadi jika kita mengikuti Mapala dan anak-anak Mapala kejam semua, aku tidak suka sifatnya itu yang suka memerintah. Dan satu lagi kegiatannya pun diluar kampus yang mengharuskan pisah dari orang tua dan rumah." ucap Jisoo.

"Kau salah, Mapala tidak seperti yang kau pikirkan. Anak-anak Mapala sangat baik. Mereka akan marah jika anggotanya tidak patuh pada aturan yang mereka buat bersama. Jika pun mereka galak mereka juga tidak akan menggigitmu."

"Justru kegiatan diluar area kampus itulah yang mereka tunggu. Itu adalah hal yang menyenangkan. Kegiatan inilah yang menguji kesabaran dan tingkat kemandirian  seseorang. Kau akan menemukan hal baru jika mengikuti kegiatan ini dan tinggalkan sifat manjamu yang seperti anak kecil." lanjut jenny.

"Apa kau mau pasang iklan? Jangan dihadapanku, kau bisa buat brosur atau handbanner dan memutari seluruh kampus." ucap Jisoo dan meniggalkan Jenny menuju kelas. Sedangkan Jenny hanya bisa mengumpat menahan kesalnya.

"Jisoo-ya. Tunggu aku" teriak Jenny dan berlari menyusul Jisoo.

Jenny mensejajarkan langkahnya dengan Jisoo. Dan berkata "Jisoo, kau benar-benar tak mau ikut? Aku jamin jika kau mau ikut kau akan ketagihan. Jadi kumohon ikutlah, itung-itung mencari hiburan baru, ne?"

"Sudah berapa kali kukatakan, aku tidak mau, tidak minat dan aku tidak akan pernah tertarik dengan yang namanya organisasi." Kata Jisoo.

"Kali ini percayalah padaku. Mapala disini tidak seperti yang kau pikirkan tadi, ketua Mapala disini juga sangat baik dan satu lagi ketua Mapala sangat tampan. Yaa, walaupun agak dingin, tapi ketampanannya mengalahkan sifat dingin yang ada pada dirinya." Ucap Jenny yang sangat mengagumi organisasi itu apalagi dengan ketuanya.

Huh, Jisoo sudah terlalu muak dengan Jenny yang terus menerus membicarakan Mapala.

"Bisakah kau diam. Kepalaku sedang pusing." Kata Jisoo. Ia mendudukkan dirinya di bangku setelah memasuki kelas dan menidurkan kepalanya.

Jenny hanya memutar bola matanya malas dan menggerutu dalam hati.
"Aku bersumpah, suatu saat nanti kau akan mengikuti Mapala dan kau akan tertarik dengan ketua Mapala itu." Ucap Jenny dalam hati.

Jenny duduk dibangkunya yang berada di belakang Jisoo. Ia memikirkan cara bagaimana ia bisa mengenalkan Jisoo dengan organisasi. Jujur, Jenny sangat ingin mengikutkan Jisoo di salah satu organisasi agar temannya itu tidak menganggap organisasi itu buruk. Tapi apa boleh buat Jisoo itu orang yang sangat keras kepala. Jisoo akan menurut bila ia dinasehati oleh kedua orang tuanya.

Bel pun berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai. Jisoo yang dari tadi menidurkan kepalanya kini sudah mengakkan badannya dan siap untuk mengikuti kelas bahasa.

Commen and voted juseyo

[REVISI] I'm Falling You {Sehun Vs Jisoo}✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang