Terkagum

1.4K 36 2
                                    

Aku tahu, aku telah melanggar larangan apa yang sudah allah berikan untuk seorang hambanya.
Aku tahu, jika sebenarnya apa yang aku rasakan ini hanya angin lewat.
Aku juga tahu, di dalam dalil Al-Qur'an ataupun hadist tidak ada yang mengatasnamakan jika berpacaran itu halal. Jelas itu haram, aku tahu.
Aku pun tahu rasa ini terlalu larut di dalam angan-angan ku yang entah sudah seberapa jauhnya. Rasa ini sungguh membuatku gelisah.
Rasa ini sungguh membuatku terpeleset ke dalam panasnya api neraka mu ya allah.
Namun aku berusaha untuk menghilangkan semua rasa yang aku rasa saat ini.
Aku tidak ingin allah membenciku hanya karena hal bodoh seperti ini.
Kini aku telah larut dalam virus merah jambu itu.
Aku terlarut dalam semua rasa syahwadku untuk bisa memilikinya.
Ya allah, jika memang dia jodohku maka dekatkan lah aku.
Jika dia bukan jodohku tolong hapuskan lah semua rasa ku padanya.
Kini diriku menjadi wanita hina di mata mu Ya Allah, semua rasa cintaku padamu telah terkalahkan dengan makhluk ciptaanmu. Ya allah ampuni lah semua dosa ku. Dosa yang kini telah melarutkanku dalam Cintanya dengan seorang hamba yang belum halal denganku.

Isak tangis Aisyah kini tak terbendung lagi, telapak tangannya sudah basah oleh tetesan air mata Aisyah saat ini.
Kini dirinya merasa sangat dibenci oleh tuhannya.

Sehabis sholat wajib, ia berdiam diri ditempatnya dan berdoa pada Allah Swt.
Hingga rasa ini membuatnya kembali terisak oleh suatu kesalahan yang membuat ia merasa hina dimata allah.

Berulang kali pula dirinya mengucap istighfar.
Baru kali ini rasanya dirinya terlarut dalam cinta yang tak suci, dirinya begitu sangat mengagumi dan mencintai seorang pria.

Tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan yang membuatnya lalai dalam ketaatannya pada allah. Aisyah langsung bergegas berdiri seraya berjalan memasuki Wc kembali yang ada di kamarnya saat ini.
Dirinya mengambil air wudhu kembali dan berniat untuk menunaikan Sholat Taubat.

Setelah dirinya menunaikan ibadah shalat sunnah ia berdoa di sela-sela doa nya dirinya kembali Mengingat semua rasa Hina nya ini.
Mengingat kembali rasa hinanya pada Seseorang pria yang bukan Makhramnya aisyah tertunduk lemas dan seraya menangis.
Dirinya tak kuasa jika harus mengingat kembali betapa hina nya dirinya di mata Sang Pencipta.
Rasa kagumnya melebihi batas cintanya Kepada-Nya dan Rasul-Nya.

Bahkan sebelum nya dirinya juga telah memiliki rasa dendam nya terhadap Sahabatnya sendiri Zahra.
Aisyah tak kuasa menahan tangisnya yang terbendung saat ini.
Dirinya merasa jika hanya dirinyalah satu-satunya gadis bodoh di dunia ini.
Mengapa jika Allah memafkan seorang hambanya dan dirinya tidak mau memaafkan Sahabatnya itu.
Kini suara tangis Aisyah pecah.
Bahkan Riana yang saat ini sedang memasak di dapur pun mendengar suara Anaknya itu menangis.

Dengan cepat Riana mematikan kompornya dan bergegas menuju kamar Aisyah.
Hingga tiba lah wanita paruh baya itu datang seraya berjalan menuju Aisyah yang saat ini masih tertunduk lemas sesekali terseguk dalam tangisnya.

"Aisyah kamu kenapa sayang?" Tanya Riana yang saat ini yang sedang duduk disamping aisyah seraya membelai pucuk kepala aisyah.

"Mama,?" Jawab aisyah menegakkan kepalanya dan menghapus sisa-sisa air matanya itu.

"Iya sayang kamu kenapa kok nangis?" Tanya riana lagi.
"Kamu gapapa kan nak?" Sambung riana yang kini terlihat sedikit cemas.

"Gapapa kok Mah," jawab aisyah berbohong.

"Coba cerita sama Mama, kamu kenapa sayang?" Tanya riana

"Maah.. kalo kita Kagum sama seseorang itu salah gak mah?" Ucap aisyah di sela-sela menghapus sisa air matanya.

"Gak ada yang di salahin ko, cuma caranya mengaguminya harus sesuai dengan keadaan" jawab mamanya menegaskan.

"Sesuai dengan keadaan maksudnya Mah?" Tanya aisyah bingung.

"Maksudnya itu, kita boleh aja mengagumi seseorang, tapi kita juga harus kendaliin rasa kamu itu, kalo kamu udah berasa tumbuh benih rasa suka, cepatlah hilangkan perasaan itu nak, karena Allah sedang cemburu dengan Hamba yang berharap selain pada-Nya, jangan sampai semua rasa kamu itu dikendalikan oleh Syaithon nak, jagalah kesucian rasa kagum mu. karena jika nantinya kita sudah mulai merasakan hal itu, kita bakalan masuk ke dalam kategori Zinah hati, dan Zina Pikiran dan kamu tahu itu kan sayang? Jika berpacaran di dalam Islam tidak di anjurkan kita cukup mengagumi aja, mengagumi bukan berarti menyukai kan?" Ucap mamanya menjelaskan.

"Kamu lagi kagum sama seseorang ya?" Sambung mamanya.

Aisyah yang kini mendengarkan serius nasehat mamanya itu seketika wajahnya merona.
Dirinya sangat malu di tanya seperti itu pada mama, walaupun mamanya itu pengertian tetapi tetap saja dirinya serasa malu jika harus Curhat dengan mamanya itu.

"Ih apaan si Ma, orang Ais cuma nanya doang" ucap aisyah berbohong.

"Hmm.... yakin cuma nanya doang?" Tanya mamanya dengan nada menggoda.

"Iyaa Mama, apaansi" jawab aisyah malu.

"Hmm, yaudah kalo gamau jujur" ucap mamanya seraya bergegas berdiri.

Dengan cepat aisyah langsung menahannya.
"Maah, iyah nih Ais jujur" jawab aisyah mengerucutkan bibirnya.

"Ais lagi kagum sama seorang pria mah, dia sholeh, dia tampan, dia pintar, dia rajin Ngaji,  tapi aku takut mah sama Allah, Ais takut nanti allah marah sama Ais" ucap aisyah Dengan nada pelan.

Riana yang mendengarkan keluh kesah anaknya itu langsung menatap aisyah dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Kamu gak salah sayang, wajar kamu kagum sama seseorang semuanya juga sama wajar. Cuma yang harus kita tahu itu, bagaimana caranya mengendalikan rasa Kagum kamu  itu sebagai bentuk motivasi kamu. kamu juga harus bisa pintar seperti dia, harus bisa juga sholehah, walaupun hati kita mengagumi nya dengan perasaan hati, tapi usahain kita jangan sampai jatuh ke dalam Virus merah jambu itu. Kamu berdoa saja sama Allah, jika memang dia benar jodohmu insyaallah dia bakalan dekat dengan kamu nak" jawab mamanya bijak menjelaskan.

Aisyah yang mendengarkan itu langsung mengerti dan mencerna nasehat mamanya itu.

"Ohh gitu ya Mah, jadi kalo sekedar kagum itu gapapa kan ma?" Tanya Ais polos

"Gapapa sayang, asal kamu bisa kendaliin rasa kagum kamu itu" jawab riana bijak.

"Hmm.. makasih ya Ma, Mama selalu support aku, Mama selalu ngertiin aku, pokonya aku sayang sama Mama" ucap aisyah seraya memeluk tubuh riana dengan sangat erat.

Riana yang kaget, langsung membalas pelukan anaknya itu.

"Iya sama-sama sayang" ucap mamanya

Semoga pria yang saat ini kamu kagumi itu jodoh kamu nak. Ucap batin riana.

*****

Mengagumi Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang