Menyebalkan

659 13 0
                                    


Aisyah menghela nafas berat saat Mamanya terus saja membujuknya untuk mau diantar dengan Reyhan, sungguh ini adalah hal yang membuat Moodnya hancur seketika.

"Jangan begitu sama sodara, mama kan gak pernah ngajarin kamu buat benci sama orang"

"Iya maa" dengan berat hati Aisyah mengiyakan bujukan Riana yang memaksanya untuk diantar oleh Reyhan, sepupu resenya.

Baru saja Aisyah ingin bangkit bersama Riana dari permukaan kasur, namun urung saat kedatangan Reyhan menggunjing gendang telinga keduanya, Reyhan memanglah sangat Rusuh, Rese, Nyebelin, rasanya saat ini Aisyah sangat ingin Aisyah menimpuk kepala sepupuhnya itu dengan menggunakan Sepatunya. Namun sayang, ia sudah rapih, tidak mungkinkan jika ia harus mencopot sepatunya kembali hanya untuk menimpuk sepupuhnya sendiri.

Astaga.... Pekik batin Aisyah saat Reyhan menampakkan Kepalanya dibalik pintu.

"Reyhan, kamu itu ngapainsi masuk-masuk kamar orang teriak-teriak gak jelas" omel Aisyah seraya berkacak pinggang menghadap Reyhan.

"Ih apaansi lebay amat si lo" umpat Reyhan santai

"Ih kamu itu ya, isssssss" Aisyah menggeram kesal hendak mengepalkan tangannya sendiri "Mah, liat tuh masa ada sepupuh kaya gitu" sambung Aisyah dengan nada sarkastik.

"Udah ah, masa sama sodara berantem" ucap Riana menenangkan keduanya.

"Hai, Tante" Sapa Reyhan menaik turunkan kedua alisnya pada Riana.

"Iya Reyhan, buruan ya cepat antar Aisyah nanti dia ngamuk-ngamuk lagi" Riana tersenyum tipis seraya melirik ke arah Aisyah sesaat.

Riana dan Reyhan menahan tawa melihat wajah Aisyah yang sepertinya sudah memerah menahan kekesalannya terhadap Reyhan.

"Ih Mama kok jadi bela Reyhan si." ucap Aisyah tak terima melihat Mamanya sendiri hampir saja menertawakan dirinya.

Reyhan yang melihat wajah Aisyah memerah karna menahan amarahnya pun tersenyum tipis diam-diam

Lo manis banget kalo lagi marah pekik batin Reyhan.

"Udah-udah, ayo kita turun sarapan, mama udah buatin Roti Panggang buat kalian berdua" Ujar Riana menghentikan kegaduhan diantara Reyhan dan Aisyah.

Ketiganya pun berjalan beriring-iringan menuju meja makan, disana sudah ada Papanya dan Rasya yang sudah duduk rapih di meja makan tersebut.

"Kalian ini lama banget, ayo buruan dimakan Rotinya nanti keburu dingin" ucap Dennis setibanya Riana, Reyhan, dan Aisyah di Meja Makan.

"Iya Pah, tuh gara-gara si Rese dateng jadi rusuh kan" ujar Aisyah seraya melirik ke arah Reyhan dengan tatapan tajamnya.

"Ih apaan lo, gue punya nama, inget nih nama gue tuh REYHAN!" ucap Reyhan dengan nada tekanan di akhir ucapannya.

"Udah-udah ini kok sudah pada besar, kok masih saja nggak akur" Dennis menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya.

"Tau ni, kaka Ais sama Kaka Leyhan belantem mulu" ujar Rasya-adik-Aisyah.

"Tau kalian ini emang gak malu sama Rasya yang masih kecil" ucap Riana seraya mengoleskan selai kacang ke atas permukaan Roti Panggang.

Mengagumi Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang