Restu

346 5 1
                                    


Adik kecil perempuan itu sangat menggemaskan, hingga sepanjang perjalanan Ia dan Adik kecil yang katanya bernama Rena terus saja berceloteh ria dengan Aisyah yang saat ini menduduki bangku penumpang.

Ya, semenjak melihat keberadaan Rena, Ia sempat meminta bahwa Ia dan Rena akan duduk di kursi penumpang, tidak duduk didepan.

Walau baru bertemu, tetapi Rena terlihat akrab dengan Aisyah terbukti bahwa saat ini, tubuh mungil Rena sedang ada di pangkuan Aisyah, dan tiada henti-hentinya Rena berceloteh dari hal yang menurutnya wajar ditanyakan, hingga hal-hal konyol yang membuatnya tertarik untuk terus mendengarkan celotehnya.

Ia tidak memperdulikan Pria yang sedari tadi memperhatikan keduanya lewat kaca spion, Ia benar-benar kesal dengan Pria itu.

Menurutnya, biarkan saja Dia seperti supir, siapa suruh menjemputnya dikala Mood nya yang sedang naik turun.

Di sepanjang jalan, Aisyah sesekali bercerita tentang dongeng-dongeng yang kala kecil Ia baca, Ia sangat senang saat melihat raut wajah berbinar Rena saat Aisyah memulai ceritanya.

Hingga tiba lah Ia di perkarangan rumah Riana, Rena telah tertidur pulas di pangkuan Aisyah.

"Sini biar ku gendong Rena nya" Reyhan mencoba untuk menggendong Rena dengan hati-hati agar tidak membuatnya terjaga dari tidurnya.

Ya, Pria itu adalah Reyhan, sepupuh yang membuatnya selalu naik darah saat bertemu dengannya.
Mengapa Ia menjemput Aisyah? Ya, sudah tentu Ia pulang sekolah lebih awal dibanding Aisyah. Dan hal itu membuat Aisyah terus-terusan bertemu dengannya

     
********

"Iya Abi, Indra memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Indra di Fakultas Kedokteran Jakarta." Ujar Indra menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Ya, saat ini Indra beserta keluarga sedang membicarakan bagaimana pendidikan Indra kedepannya.
Setelah makan malam bersama tadi di ruang makan, Indra memutuskan untuk mengajak bicara Abi dan Umi-nya di ruang pribadi Keluarganya.

"Apakah itu cita-cita Mu Nak?" Tanya Ani selaku Umi-nya Indra.

"Iya Mi, Indra ingin menjadi orang yang bermanfaat bisa mengobati banyak orang" ujar Indra dengan pembawaannya yang wibawa.

"Baiklah, jika itu keputusanmu Abi dan Umi selalu dukung kamu, asal kamu mau bekerja keras demi meraih cita-cita Mu" dan kini Dafid selaku Abi-Nya Indra yang yang turun tangan atas keputusan Sang Anak.

"Terimakasih Bi, Mi yang sudah memberi restu untuk Indra" Indra beranjak dari posisi nya dan memeluk Kedua Orang Tuanya dengan bergantian.

**********

Tringggg....
Trihgggg...

Suara bel  yang memekakan telinga bertanda istirahat sudah tiba, dimana para siswa dan siswi berkeliaran menuju kantin, ada pula yang menuju lapangan untuk bermain basket atau apapun.

Reyhan menarik kerah seragam yang dikenakan Reza dari belakang, ini sudah waktunya untuk perutnya di isi, tetapi melihat Reza yang terus menerus bermain  game di Handphone nya, membuatnya jengah padahal kelas nya sudah kosong hanya tinggal mereka berdua, tetapi Reza belum juga beranjak dari posisinya.

"Woooii, ayo elah ke kantin, perut gue udah laper nih" sergah Reyhan kala melihat Sahabatnya itu masih serius memandang layar pipihnya.

Mengagumi Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang