Happy reading!
Park Chanyeol dapat melihat jelas dari raut wajah Yoona, terlihat Yoona merasa tidak yaman dalam situasi ini.
"Kalian kapan di sini?" tanya Lalisa dengan menggeser kursi untuk didudukinya.
"Baru saja," jawab Chanyeol dengan ketus.
"Chan! Kau mau aku pesankan minum? Coppucino latte, kau masih meyukainya?" lanjut Lalisa semakin membuat Yoona kesal.
Bagaimana bisa perempuan lain mengetahui minuman favorit Chanyeol, sedangkan dia tidak tahu.
"Kau tunggu di sini." Lalisa beranjak dari duduknya dan kembali memesan minum untuk Chanyeol.
Yoona melirik sebentar ke arah Chanyeol, dengan tajam.
"Kau tenang saja, jika Lalisa berbuat macam-macam sama padamu Yon, aku yang akan mengatasinya," jelas Baekhyun membuat Yoona sedikit merasa lega.
Sekitar lima menit Lalisa kembali membawa secangkir cappucino latte.
"Ini, ish.. aku lupa jika Yoona ada di sini, aku hanya memesan satu, kau bisa pesan sendiri kan?" alibi gadis itu dengan memasang wajah polosnya.
Baekhyun dan Chanyeol sudah mulai kesal dengan tingkah Lalisa, Yoona tersenyum dan mengangguk, lalu beranjak dari duduknya, baru ia ingin melangkah Chanyeol menahannya.
"Kau minum saja punyaku." Yoona membalikan badannya menatap Chanyeol, sedangkan Lalisa kini sangat kesal melihat apa yang dilakukan Chanyeol.
"Kau minum saja, aku akan memesan sendiri, Lalisa sudah capek-capek memesankan untukmu, mana mungkin aku yang meminumnya." Yoona tersenyum garing, namun Chanyeol dapat merasakan apa yang saat ini Yoona rasakan.
"Kau duduk, kita minum berdua." Chanyeol menarik tangan Yoona agar duduk kembali di sampingnya.
Chanyeol tersenyum ke Yoona dengan sangat manis, sesekali ia melirik ke Lalisa sengaja ia melakukan semua ini agar Lalisa merasa panas.
Yoona merasa aneh, saat Chanyeol mulai mengarahkan cangkirnya ke bibirnya, baru Yoona menempelkan bibirnya di cangkir, tepat wajah Chanyeol di depannya, tidak hanya itu kini Chanyeol juga ikut meminum cangkirnya itu bersama Yoona, sehingga membuatnya semakin dekat.
Lalisa mengumpat kesal, hatinya saat ini sangat sakit melihat pemandangan di depannya, niatnya untuk Yoona gagal, malah dia yang panas, kesal.
"Ehem." Buru-buru Yoona menghentikan minumnya dan menatap Lalisa dan Baekhyun dengan canggung.
"Kalian sangat serasi, aku berdoa agar kalian selalu bersama sampai kakek nenek," kata Baekhyun yang semakin membuat Lalisa kesal.
"Chan, sebentar." Lalisa mengarahkan tangannya ke sudut bibir Chanyeol, lalu membersihkan sisa minuman di dekat bibir Chanyeol.
"Kau ini masih sama seperti dulu, seperti anak kecil, lihatlah blepotan." Yoona mengernyitkan dahinya, bagaimana bisa melakukan hal aneh yang akan membuat orang kesal.
Baekhyun menghela nafas melihatnya, kini ia tahu Lalisa sudah memainkan dramanya.
Chanyeol menepis tangan Lalisa dengan halus, saat ia melihat wajah Yoona kesal.
"Yoona, kau jangan berfikir macam-macam, aku hanya ingin membersihkan bibir Chanyeol saja," jelas Lalisa, Yoona hanya mengangguk dan tersenyum garing.
Entahlah ada angin apa, tiba-tiba Lalisa meresa sesak nafas, itu membuat semua orang takut.
Chanyeol mengetahui, jika Lalisa mempunyai penyakit sesak nafas, namun ia takut ini hanya bagian dari rencananya."Lisa," panggil Baekhyun dengan memegang pundak Lalisa.
Awalnya Chanyeol hanya bersikap biasa, namun saat melihat Lalisa yang semakin susah nafas membuat Chanyeol panik, takut terjadi sesuatu."Lisa." Kini Chanyeol beranjak dari duduknya dan menenangkan Lalisa.
Chanyeol mencari obat yang biasanya digunakan Lalisa.
"Ada di bagian dalam." Lalisa menunjuk ke arah tasnya.
"Ini cepat." Lalisa mengambil obat itu, lalu menyemprotkan benda kecil itu ke dalam mulutnya.
"Sudah berapa kali aku bilang, jangan terlalu banyak pikiran, apa kau lupa kau mempunyai asma." Lalisa tersenyum saat melihat Chanyeol memarahinya, ia senang ternyata Chanyeol masih peduli dengannya.
"Yoona, apa kau bisa mengambilkan air putih untuk Lalisa," kata Chanyeol yang masih di samping Lalisa.
"Baiklah,"
Kini Lalisa menyandarkan kepalanya di dada bidang Chanyeol.
"Apa aku harus sakit dulu? Untuk mendapatkan perhatianmu?" ujar Lalisa dengan lemah."Kau bicara apa? Kau tidak perlu melakukan itu, aku masih sama seperti Chanyeol dulu, namun perasaanku bukan untukmu lagi." Chanyeol menjelaskan dengan menatap Lalisa yang juga menatapnya.
Baekhyun membelalakan matanya dengan sempurna, saat melihat Yoona berdiri di belakang Chanyeol, menatap Lalisa yang berada di pelukan Chanyeol, terlihat jelas bahwa saat ini Yoona meneteskan air matanya.
Yoona mengambil tasnya, lalu berlari keluar dari kedai kopi.
Baru Chanyeol ingin berdiri mengejar Yoona, terhenti saat Lalisa menahan tangannya."Biar aku saja yang mengejar Yoona, kau temani Lisa saja," kata Baekhyun lalu mengejar Yoona, namun ia kehilangan jejak Yoona.
Yoona terus berlari dengan menangis, air matanya terus mengalir begitu saja tepat dengan hujan yang tiba-tiba turun.
"Bahkan, kau tidak mengejarku Chan, apakah ini jawaban dari semuanya bahwa kau masih mencintai Lisa?" teriak Yoona dengan menjatuhkan tubuhnya.
Hiks...hiks....
"Yoona!" teriak Kim Joon Myeon saat melihat Yoona menangis di tengah jalan.
Namun Yoona sudah terlanjur terlalut dalam tangisnya, sehingga ia tidak mengubris.
Kim Joon Myeon berjongkok memegang pundak Yoona membuat Yoona mengalihkan wajahnya menatap Kim Joon yeon.
"Ada apa Yoona? Kenapa kau menangis?" Bukannnya Yoona menjawab namun ia malah memeluk Kim Joon Myeon.
Yoona terus menangis, di dalam pelukan Kim Joon Myeon, saat ini Yoona tidak peduli siapa yang ia peluk sekaligusitu adalah musuh dari Chanyeol.
Baekhyun membelalakkan matanya dengan sempurna saat melihat Yoona dalam pelukan seseorang yang dia sangat kenal. Ingin dia menghampirinya, namun ia takut saat mengetahui jika lelaki itu adalah Kim Joon-myeon musuhnya, ia takut akan membuat Yoona dalam bahaya, namun kenapa dia bisa kenal dengan Yoona, bagaimana bisa?
Yoona mengatur nafasnya, dan menghapus air matanya menatap Kim Joon Myeon dengan serius.
"Aku tidak apa-apa, apa kau bisa mengantarku pulang?" pinta Yoona dengan lemas.
Buru-buru Kim Joo Myeon mengangguk dan membantu Yoona berdiri.
"Baiklah, kau pakai jaketku dulu, aku akan mengantarmu pulang," ujar Kim Joon Myeon dengan melepaskan jaketnya, lalu memberikan ke Yoona yang sedari tadi menggigil.
Di dalam mobil Yoona hanya menatap jalanan dengan tatapan kosong, Kim Joon Myeon dapat merasakan jika ada hal yang membuat Yoona sakit.
"Kau bisa cerita denganku, jika kau mau," kata Kim Joon Myeon, namun Yoona masih saja terlalut dalam lamunannya.
"Yoona! Apa kau baik-baik saja," sekali lagi panggil Kim Joon Myeon.
Yoona membuyarkan lamunannya dan tersenyum garing. "Maaf, aku tidak bisa menceritakannya kepadamu," jawab Yoona dengan lembut agar tidak menyakiti hatinya.
"Baiklah, aku tidak akan memaksamu, jika kau ingin bercerita denganku maka hubungi saja aku." Yoona tersenyum dan mengangguk.
****
Gimana part ini suka gak?
Suho (Kim Joon-myeon di mulmed)
Jangan lupa suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Park Chanyeol✔
Fiksi PenggemarAwal hidup Yoona baik-baik saja, gadis sederhana tanpa ada masalah apapun dalam hidupnya hingga tiba-tiba seseorang misterius merusak hidup sederhananya. Hanya karena Yoona mengetahui rahasia terbesar Park Chanyeol harus membuat gadis itu menjadi pa...