Puisi pulang di antar Queen jam 03.53 ,ketika hujan reda,masih dengan baju queen puisi berjalan memasuki rumah,ia yakin mamanya pasti sudah pulang
"Assalamualaikum"
Puisi masuk kedalam rumahnya dengan langkah gontai,salamnya tak kunjung di jawab oleh mamanya ,karna penasaran puisi berjalan ke arah kamar mamanya ,mengetuk pintu kamar mamanya sembari memanggil mamanya"ma,mama,puisi pulang"
"Ma,mama dimana?"panggilannya tak kunjung di jawab mamanya,khawatir puisi masuk ke dalam kamar mamanya,ia tak melihat mamanya di dalam kamar,puisi mencari di kamar mandi namun hasilnya nihil,mamany tak ada di situ
Sambil terus memanggil nama mamanya,puisi berjalan ke halaman belakang ingin melihat apakah mamanya ada di taman belakang,dugaannya benar mamanya ada di sana
"Mama"panggil puisi,Ola sang mama menengok melihat putrinya
"Sisi,sudah pulang?"tanya ola pada puisi,puisi mengangguk
"Si,kamu pake baju siapa?"
"Em,oh ini tadi puisi pinjem baju teman,kehujanan ma"ola mengangguk menanggapi jawaban puisi
"Ma,puisi boleh tanya?"
"Boleh,kamu mau tanya apa?"
"Em,mama tau tentang penyakit lisan?" Ola diam sedikit lama sampai dia menjawab
Ola menarik napas kemudian menghembuskan perlahan
"Tau"
"Kamu tau dari siapa?"kali ini Ola yang bertanya
"Dari lisan"
"Lisan cerita?"puisi mengangguk mengiyakan pertanyaan mamanya
"Kamu gak ke kamar,naro tas?"
"Yaudah,puisi ke kamar ya ma"puisi berlari kecil menuju kamarnya,pintu berwarna hijau tua menyambutnya,dengan cepat puisi masuk ke kamarnya,merebahkan dirinya ke kasur,pikirannya terlalu lelah mengalami hal hal menyakitkan di saat bersamaan
Jika lisan tidak segera operasi,bagaimana?
Jika penyakit nya semakin parah,dan menyebabkan hal yang tak di ingin kan terjadi bagaimana?
Mama pasti sedih
Papa juga pasti sedih
Kak sastra juga sedih
Kira kira itulah pikiran puisi
Puisi tak suka melihat orang yang di sayangnya sedih,apa yang harus ia lakukan agar orang orang yang di sayangi nya bahagia?
Sungguh,puisi lelah dengan semuanya,hatinya telah remuk karna pengakuan sastra,kemudian kejujuran queen membuatnya sedih,bagaimana bisa kembarannya itu menahan sakit nya?
Setelah lama memikirkan masalahnya,puisi mengambil buku diary nya ,merobek 4 lembar kertas itu,mencari pulpennya di dalam tas ,puisi yakin ini adalah keputusan terbaik yang di miliki nya
Satu persatu kertas kosong,mulai penuh dengan tinta tinta hitam,tangannya menari nari di atas kertas ,matanya memerah menahan kristal bening yang akan turun hanya dengan sekali kedipan mata
Puisi melipat satu persatu kertas itu,mengambil kotak kecil di atas meja belajarnya,memasukan kertas kertas itu ke dalam kotak itu,puisi menutup kotak itu mengelusnya "mungkin hanya ini yang bisa puisi lakukan untuk kalian"lirihnya
"Puisi,buka pintunya"Suara Ola dari luar menyadarkan puisi,dengan cepat puisi menyembunyikan kotak itu
"Iya,bentar ma"puisi berjalan mendekati pintu berwarna hijau tua itu kemudian membukanya
Melihat mamanya dengan senyum yang tercetak di bibirnya ,puisi ingi menangis,tanpa di suruh ,puisi memeluk mamanya erat ,menangis di bahu mamanya
"Ma,puisi sayang mama"
Ola diam heran dengan putrinya
"Puisi sangat sangat sayang mama"
"Maafin puisi ya ma"
Ola membalas pelukan putrinya ,menepuk nepuk pundak putrinya kemudian beralih mengelus elus rambut panjang putrinya
"Mama juga sayang puisi"
"Puisi gapernah salah,kenapa minta maaf?"
Bukannya menjawab pertanyaan ola ,puisi malah menangis semakin kencang mengeluarkan isakan isakan kecil yang tak dapat di tahan olehnya
"I love you mom"
Entah mengapa Ola merasa pelukan puisi,seolah olah mengisyaratkan bahwa ini adalah pelukan perpisahan
Bukankah begitu,Ikatan batin antara ibu dan anak memang sangat kuat
<><><><><><><><><><><><><><><><>
Pendek kan?
Iya sengaja ,hehehe
Buat kalian yang sayang ibu ,aku tantang peluk ibu kalian terus bilang betapa sayang nya kalian sama ibu kalian
Okehh aku sudah mulai lelah
Udah dulu ya
I LOVE YOU ALL
SALAM KECE
-AUTHOR(MAYANURDIANTI)
♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Sastra(END)
Teen FictionCover by "rikakurnia11" Ini bukan sebuah puisi,hanya kisah tentang seorang gadis bernama puisi dan pemuda bernama sastra Jika kamu datang hanya untuk membuatku nyaman setelah itu pergi,jangan datang ~puisi karina karisma~ Ma'af ~sastra putra wijaya~