pertanda

111 7 1
                                    

"Puisi"Evelyn memeluk puisi erat erat tak ada niat untuk melepaskan,puisi membalas pelukan itu tak kalah erat ,sampai evelyn melepaskan pelukan itu lebih dulu

"Ma'af"hanya kaliamat itu yang di keluarkan puisi ,evelyn yang kebingungan memilih bertanya

"Untuk apa?"tanya evelyn

"Ma'af"sekali lagi hanya itu kalimat yang puisi keluarkan lewat mulutnya

"Iya"jawab evelyn akhirnya

"Lo kemana aja si?"pertanyaan itu tak di jawab puisi ,puisi memilih untuk kembali memeluk sehabatnya ,evelyn membalas pelukan itu ,entah ada angin apa, evelyn meneteskan air matanya

"Lyn...aku minta maaf...aku pamit ya"puisi melepas pelukan itu ,evelyn bingung untuk apa sehabatnya itu minta maaf berkali kali dan kenapa dia berpamitan

"Lo mau kemana?"tanya evelyn ,makin lama air mata evelyn makin banyak ,evelyn sendiri tidak tau kenapa dia menangis

"Gue ikut.."lanjut evelyn

Bukannya menjawab pertanyaan evelyn ,puisi malah berjalan menjauh dari evelyn ,dan evelyn baru menyadari bahwa dia ada di sebuah tempat yang penuh dengan bunga berwarna warni ,puisi juga memakai baju berwarna putih dengan wajah pucat ,semakin lama puisi makin menjauh ,sampai tak terlihat dari pandangan evelyn kemudian hilang seperti di telan sebuah cahaya terang

"PUISI"teriak evelyn dengan mata terbuka sempurna ,keringat memenuhi wajah ,air mata bercucuran tak beraturan

'Cuma mimpi'batin evelyn menenangkan ,evelyn melihat jam di atad nakas samping tempat tidurnya ,jam menunjukan pukul 05.00 ,evelyn beranjak dari tempat tidurnya hendak shalat subuh guna menenangkan pikirannya sehabis mimpi buruk

Selesai dari shalatnya ,evelyn bergegas mandi siap siap untuk sekolah

...

Disekolah sudah lumayan ramai ,jam menunjukan pukul 06.45,itu tandanya evelyn memang bukan murid rajin,langkah evelyn yang teramat santai terhenti ketika melihat kerumunan orang di depan mading sekolah,tapi evelyn pikir mading itu tidak penting ,jadilah dia melaniutkan jalan santainya itu menuju kelasnya

Di depan kelas ,evelyn masuk terburu buru ,biasanya dia tidak sendirian ,ada puisi yang selalu menemaninya ,tapi sekarang evelyn saja tidak tau gadis itu pergi kemana ,jika dia tau dia akan menyusulnya

Tak lama bel berbunyi sangat nyaring pertanda masuk,guru yang memgajar pun sudah siap dengan peralatannya,evelyn sama sekali tak berniat belajar hari ini ,dia masih memikirkan mimpinya tadi pagi

...

Evelyn melangkahkan kakinya keluar kelas setelah bel istirahat berbunyi nyaring di telinganya ,seharusnya dia senang tapi entahlah ,seperti ada yang mengganjal di hatinya ,walaupun begitu evelyn tetap menuju kantin mengisi perutnya

Seperti biasa kantin sekolah pasti ramai jika sudah jam istirahat ,melihat kepadatan itu evelyn memutar balikan badannya menuju kelas kembali ,dia tifak terlalu suka ramai

Perjalan ke kelas begitu membosankan tanpa puisi ,itulah yang sedang di rasakan evelyn sekarang ,langkah evelyn terhenti tepat di depan mading sekolah ,entah ada angin apa evelyn seperti di tarik untuk membaca mading itu ,matanya meneliti seluruh isi mading tak ada yang menarik sampai sebuah kertas berwana kuning dengan tulisan tulisan di dalamnya membuat evelyn meneteskan air matanya

Evelyn berlari menuju kelasnya ,mengambil tasnya kemudian kembali berlari ke arah mading ,mencopat kertas berwarna kuning dari mading ,membawanya pergi menjauh dari pekarangan sekolah ,teriakan teriakan dari sang satpam sekolah tak ada yang dia dengarkan ,sekarang yang dia perdulikan hanya tulisan di kertas berwarna kuning.

....
Hi! Aku kembali...

Ada yang nynggu aku

Gak?oke gpp

Kira kira apa isi kertas kuning itu hayo?

Ada yang bisa tebak?

Dah aku capek

Bye..

Salam hangat

Mayanurdianti

Puisi Sastra(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang