Evelyn masuk kedalam taxi yang berhenti didepannya ,di dalam taxi evelyn menangis sepuasnya ,tangisan itu terdengar pilu ,evelyn memandang kertas berwarna kuning itu dengan isakan isakan kecil yang berhasil lolos meski dia tahan,evelyn mengambil surat dari puisi di dalam tas nya.
Evelyn memandang kedua kertas di tangannya dengan kedua matanya yang penuh dengan air mata,sekarang yang ada di pikirannya hanya sehabatnya.
Taxi itu berhenti di sebuah tempat dengan hamparan tanah dengan sedikit pohon pohon di sekitarnya ,mata evelyn meneliti hamparan tanah bergundukan ,sampai akhirnya matanya terhenti pada sebuah gundukan yang di kelilingi orang orang berbaju hitam ,secepat kilat evelyn berlari ke arah gundukan itu.
Evelyn kembali menangis setelah melihat gundukan itu , matanya memerah ,bibirnya ia gigit kuat menahan isakannya,evelyn terduduk di tanah samping gundukan itu ,tangannya terulur memegang sebuah kayu ,kayu dengan ukiran yang membuatnya menangis ,evelyn memeluk kayu itu dan menangis sekuat kuat nya ,yakinlah dia sudah seperti orang gila sekarang.
"Si,ini bukan lo kan?"evelyn bertanya entah pada siapa
Evelyn bahkan tidak menyadari bahwa Mama puisi , Papa puisi ,queen dan sastra juga berada di situ keadaan nya juga tak jauh berbeda dari evelyn.
"Lo kenapa tinggalin gue"tangisan evelyn terdengar sangat pilu bagi siapa saja yang mendengarnya ,evelyn masih memeluk kayu itu ,kayu dengan ukiran nama puisi ,tanggal lahirnya dan tanggal yang membuat evelyn menangis
"Si,kenapa lo pergi"masih dengan tangisannya evelyn meracau
"Sisi gue mau ikut lo"lanjutnya
"Si ,gue kangen lo"lanjut evelyn dengan tangisnya
"Sisi lo kangen gue juga kan"
"Si lo dateng ke mimpi gue karna lo kangen gue kan"
"Jawab dong si"evelyn menangis sejadi jadinya ,isakannya mulai terdengar tak karuan
"Si ,kalo lo gak jawab pertanyaan gue ,gue benci sama lo"racau evelyn
"Sisi gue mau ikut lo ,kemanapun lo pergi ,gue mau ikut "evelyn menangis memeluk kayu ukiran itu ,bajunya sudah mulai kotor karna tanah
"Puisi ,gue mau ikut lo..."itu adalah kalimat terakhir yang evelyn ucapkan ,karna pandangannya mulai kabur dan semakin lama hitam ,evelyn pingsan.
Seluruh orang yang ada di sana ,sontak kaget dengan evelyn yang tiba tiba pingsan ,semua mulai panik dan akhirnya memutuskan untuk pergi membawa evelyn kerumah sakit.
...
Kabar menyakitkan itu sungguh menusuk hati evelyn ,setelah mengetahui penyebab kematian puisi ,evelyn memutuskan pergi meninggalkan indonesia ,menghilangkan jejak masa lalu yang membuat hati nya sakit
Evelyn masih belum melupakan kejadian itu ,bahkan setelah 4 tahun lamanya
Evelyn masih belum mau menerima kenyataan bahwa puisi sudah pergi meninggalkannya
Evelyn rindu dengan puisi ,sudah lama sekali setelah kejadian itu ,evelyn sudah tidak pernah mengunjungi makam puisi ,dan sekarang evelyn memilih untuk kembali ke indonesia ,dan mencoba untuk menerima kenyataan bahwa puisi sudah meninggalkannya sangat jauh
...
Hi!
Gak terasa udah 3 part lagi bakal tamat
Cerita ini gak akan ada sequel
Jadi buat kalian para readers ku
Baca cerita ku yang lain aja yaCewek jaman now
&
Sebuah kata dengan makna

KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Sastra(END)
Ficção AdolescenteCover by "rikakurnia11" Ini bukan sebuah puisi,hanya kisah tentang seorang gadis bernama puisi dan pemuda bernama sastra Jika kamu datang hanya untuk membuatku nyaman setelah itu pergi,jangan datang ~puisi karina karisma~ Ma'af ~sastra putra wijaya~