Flashback
Hari ini adalah hari dimana si kembar puisi dan lisan berulang tahun yang ke 12 tahun ,mereka masih kelas 7 sekolah menengah pertama
Dengan baju biru putih yang masih melekat di tubuh kedua kembar itu,mereka berjalan bersisian untuk pulang kerumah ,selama perjalanan mereka hanya sesekali mengobrol,jarak dari sekolah mereka ke rumah memang tidak jauh itulah mengapa mereka memilih berjalan kaki
"Kira kira papa bawa kado apa ya untuk kita?"tanya lisan
"Gak tau"jawab puisi seadanya
"Aku gak sabar deh,lihat kado dari papa"
Puisi hanya diam
Setelah perbincangan singkat keduanya,tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah minimalis bercat putih
"Assalamualaikum"sahut kedua kembar kompak sambil membuka gagang pintu
"Wa'alaikumsallam,udah pada pulang?"tanya ola pada kedua putrinya
"Sudah,ma"jawab lisan ,kemudian keduanya bergantian menyalimi ola
"Papa mana ma?"tanya lisan
"Papa di sini tuan putri"bukan ola yang menjawab melainkan devin (papa si kembar)
Mendengar suara papanya ,lisan berlari memeluk papanya melepas rasa rindunya,sedangkan puisi menatap sendu ke arah lisan dan papanya yang tengah berpelukan
Puisi juga ingin di peluk pa,sekali saja batin puisiOla yang melihat puisi ,langsung memeluk putrinya erat sambil membisikan sesuatu"sisi kan masih ada mama"
"Tapi sisi ingin di peluk papa,bolehkan ma?"tanya puisi ke ola
Ola diam,ia tak tau harus menjawab apa
"Tidak boleh ya ma"lanjut puisi
Ola menghapus air matanya yang entah sejak kapan keluar,ola tak tahan melihat penderitaan putrinya,ola berlari ke arah kamarnya,ia tak kuat melihat kesedihan putrinya
Puisi menatap nanar ke arah papany dan lisan
"Papa,kado untuk lisan mana?"tanya lisan
"Aduhh,papa lupa kadonya "jawab papa pura pura lupa
Lisan mengerucutkan bibirnya kesal
"Tidak,papa tidak lupa kok,ini kado untuk kamu"bujuk papa sambil menyodorkan sebuah kado berukuran besar bewarna biru laut,tak menunggu lama lisan mengambil kado dari papanya dengan senyum mengembang dan langsung membuka kado itu
"Wah boneka panda,terima kasih banyak papa"
"Sama sama sayang"lisan memeluk kembali papanya
Puisi masih menatap pemandanga di depannya tanpa kedip,apa papanya tidak ingat bahwa bukan hanya lisan yang berulang tahun ,apa papanya tidak sadar bahwa bukan hanya lisan putrinya,puisi tidak butuh kado dari papanya,puisi hanya minta pelukan papanya sekali saja
"Papa,kado untuk puisi mana?"tanya puisi
Devin diam ,enggan menjawab pertanyaan puisi ,devin langsung pergi dari tempat nya meninggalkan puisi dengan sejuta luka
Puisi hanya ingin di peluk papa?apa itu salah
Apakah puisi harus menjadi lisan agar di peluk papa?
Puisi ingin seperti lisan pa,yang papa selimuti saat ingin tidur,yang papa ajarkan saat mengerjakan PR sekolah ,yang papa beri kado saat ulang tahun ,yang papa lindungi,yang selalu papa ajak berlibur,yang papa banggakan"Apa puisi bukan anak papa?"gumamnya pelan
Puisi tak menangis ,ia sudah lelah mengeluarkan air matanya,apa jika ia mengeluarkan air matanya papanya akan memeluknya?tidak akan pernah.
"Kadang puisi suka iri pa,papa tau teman teman puisi selalu bercerita tentang papa nya.puisi ingin tau pa ,apa rasanya di peluk papa?apa rasanya di sayangi seorang papa?"puisi berbicara seolah olah dengan papanya
Diam diam Ola sang ibu memperhatikan putrinya,ola menangis sekencang kencangnya,ola ingin bertanya pada semua orang kenapa harus putrinya yang merasakan itu?
------------------------------
Sorry untuk typo nya ,jujur ini aku gak ngerti aku nulis apa,tapi sudahlahOh iya baca cerita cerita my friend ya
-waiting love you!《karya sintaselviani23
-I hatelove tou 《karya nabilaanggiemaharaniCek wattpad aja
AUTHOR
-Mayanurdianti
Ig:@maya_dianti

KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Sastra(END)
Novela JuvenilCover by "rikakurnia11" Ini bukan sebuah puisi,hanya kisah tentang seorang gadis bernama puisi dan pemuda bernama sastra Jika kamu datang hanya untuk membuatku nyaman setelah itu pergi,jangan datang ~puisi karina karisma~ Ma'af ~sastra putra wijaya~