Puisi berjalan memasuki gerbang sekolah dengan langkah gontai.
"Good pagi sisi"puisi menoleh kesamping mendapati sehabatnya evelyn dengan heran
"Kok ga dijawab si?"evelyn memajukan bibirnya beberapa senti seolah olah dirinya sedang merajuk,bukannya menjawab pertanyaan evelyn puisi malah balik bertanya
"Kamu warnain rambut?"
"Iya,gimana kerenkan coklat gitu bawahnya" sekolah mereka memang membebaskan murid muridnya bergaya apapun yang penting terlihat sopan
"Keren"singkat puisi,keduanya berjalan bersisian menuju kelas,
Puisi dan evelyn memang bukan murid rajin,bel pertanda masuk ,menggema di seluruh penjuru sekolah,murid murid yang masih di luar perlahan satu persatu masuk ke kelasnya masing masing
"Woy"sontak seluruh isi kelas10 ips 3 ,menoleh ke sumber suara,benar saja sang ketua kelas berdiri di ambang pintu
"Hari ini pak mamat sakit jadi gak masuk jadi kita jamkos"pak mamat adalah guru ekonomi mereka
Kelas bersorak senang ,murid macam apa ini,guru sakit malah senang
Kelas yang tadi nya hening ,berubah menjadi ramai,candaan candaan di buat salah satu dari mereka membuat mereka tertawa
"Woy,gw mau ngerayu, lorang diem ye"itu adalah suara iko ,playboy kelad kakap di Sma pancasila
Kelas hening,penasaran untuk siapa rayuan itu di tujukan,yang jelas itu lah mangsa baru cowo itu
"Evelyn"lantang iko,evelyn membulatkan matanya sempurna,
"Nanti kalo gue rayu lo bilang iya kok tau ,gitu ya oke"evelyn menurut"Lyn lo suka maen layangan ya?"
"Hm,kok tau?"
"Itu rambut lo merah"sontak satu kelas tertawa ,setidaknya hari ini puisi merasakan bahagia nya bersama teman temannya
"Lyn,aku boleh peluk kamu?"evelyn terkejut dengan permintaan temannya itu,"gak,kita nanti kaya lesbi"
"Sekali aja"melihat wajah memohon puisi ,evelyn menganggukan kepalanya,puisi langsung memeluk erat sehabatnya "terimakasih"bisik puisi tepat di telinga evelyn,evelyn membalas pelukan puisi
*kring....kring
Bel istirahat berbunyi,puisi dan evelyn bangkit dari duduk nya berjalan menuju kantin,sambil sesekali tertawa
"Duduk di mana?"tanya evelyn,matanya mencari cari tempat kosong
"Situ"jawab puisi sambil menunjuk bangku kosong yang letaknya bisa di bilang pojok
Keduanya berjalan menuju bangku itu kemudian duduk
"Kamu mau pesan apa?"kalau biasanya evelyn yang akan memesan makanan ,kali ini puisi berinsiatif sendiri
"Tumben,yodah deh gw mau ,batagor sama jus jeruk 1"puisi menganggukan kepalanya ,kemudian berjalan menuju penjual batagor memesannya ,beralih ke penjual jus untuk memesannya juga
Puisi kembali ke bangku di mana evelyn duduk sambil membawa nampan yang lumayan besar berisi 2 piring batagor , 1 jus jeruk dan 1 jus alpukat
"Nih ,pesanannya mba"canda puisi
"Iya bi,makasih ya"balas evelyn bercanda
Evelyn memakan batagor nya lahap,sedangkan puisi hanya sesekali menyeruput jus alpukatnya
Evelyn yang melihat puisi heran
"Sisi,lu diet yak?"tanya evelyn
"Ha?,gk kok aku gak diet cuman lagi kenyang aja"
"Trus kalo kenyang knp di pesan?"
Tak mau membuat evelyn curiga,puisi memakan batagornya,evelyn yang melihat itu tersenyum
"Makan yang banyak,biar endut"evelyn mengelus elus puncak kepala puisi seolah olah puisi adalah balita umur 5 tahun
Kemudian evelyn melanjutkan makannya
"Ahh..kenyang"evelyn mengelus perutnya
"Lu udah selese blom si?,kalo udeh kuy balik kelas" ajak evelyn ,puisi menganggukan kepalanya,keduanya bangkit dari duduknya berjalan melenggang pergi meninggalkan kantin
"Duh,aku kebelet nih"
"Lyn,aku ke toilet dulu ya"evelyn mengangguk sembari tersenyum
"Jangan lupa nyiram ya"puisi mengangguk,temannya itu memang ada ada saja iya kali dia pipis gadisiram
Kan lucu....
Puisi berlari kecil menuju toilet perempuan,sampai di depan pintu toilet puisi langsung masuk tergesa gesa
Puisi keluar dari toilet setelah menyelesaikan ritualnya
"Uhh.lega"gumamnya
Bukannya pulang ke kelas,puisi malah berbalik arah ke taman belakang sekolah mencari seseorang,puisi yakin cowok itu pasti di situ
Sampai di taman belakang sekolah ,benar saja orang yang di cari cari puisi sedang duduk bersandar di pohon besar
"KAK SASTRA"teriak puisi
Sastra yang merasa nama nya di panggil,menoleh ke sumber suara ,ia melihat puisi berjalan ke arahnya,sastra memperlihatkan sepasang lesung pipinya,dan lagi lagi puisi terpesona melihat senyum itu
"Kak,aku ingin bicara boleh?"tanya puisi ,sastra mengangguk masih dengan senyum nya ,dalam batinnya ia sedang berpikir'benarkah puisi sudah tidak marah padanya?'
"Kakak mau aku maafin"
Sastra mengangguk
"Aku ingin kaka jaga lisan"
"Lisan?,maksudnya queen"
Puisi mengangguk
"Gue janji,bakal jagain lisan tapi kenapa lo minta itu ke gue,tanpa lo suruh gue pasti jaga dia"
"Okeh,aku udah maafin kaka,terimakasih,aku titip lisan"
Puisi pergi begitu saja setelah berkata seperti itu ,sastra memandang punggung puisi menjauh
"Gue pasti jaga queen,lo tenang aja"sastra bermonolog
♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡
Hi!!!
Aku update
Aku bakal tamatin secepat yang aku bisa
Tetep baca cerita ku ya
Tetap simpen puisi sastra di library kalian
Ku cinta kalian
Oiya ,nama Ig ku berubah
-mayadianti_
Follow aku open follback buat kalian

KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Sastra(END)
Teen FictionCover by "rikakurnia11" Ini bukan sebuah puisi,hanya kisah tentang seorang gadis bernama puisi dan pemuda bernama sastra Jika kamu datang hanya untuk membuatku nyaman setelah itu pergi,jangan datang ~puisi karina karisma~ Ma'af ~sastra putra wijaya~