Part 13

6K 601 33
                                    

Selalu ada banyak pilihan dalam hidup. Jalani dengan penuh pertimbangan. Jangan pernah meragukan kuasa-Nya, karena selalu ada kemudahan dibalik pilihan yang selalu melibatkan-Nya.

[Sah_Three]

💞💞💞

"Maaf Mbak. Cari siapa ya?"

Wanita itu mengerjap pelan sesaat termenung akan cerita papanya kemarin. Mata sembabnya kembali mengembun, secepat kilat dia usap dan tersenyum menatap wanita hamil yang tampak sederhana di hadapannya.

Itu pertama kali, akhirnya dia bisa melihat dengan jelas wanita yang sudah dua bulan membuatnya penasaran. Istri dari laki-laki yang sempat dia kagumi, laki-laki yang pada kenyataannya adalah kakaknya sendiri.

Vania tertegun menatap lekat wajah wanita berkerudung yang tampak berisi itu. Cantik dan sederhana. Tidak ada kesan glamour apalagi berlebihan seperti dirinya.

"Mbak?"

Vania kembali mengerjap, tapi bibirnya terkatup rapat. Bingung harus memulai dari mana, karena dia seperti tanpa sadar malah mendatangi rumah kakaknya yang dia ikuti kemarin dari kantor.

"Vania!"

Wanita itu menoleh mendapati Haris menghampirinya, dengan rahang mengeras menahan emosi. Dan wanita hamil di hadapannya menatap mereka heran.

"Ngapain ke sini?!" Haris langsung menarik lengan Vania menjauhi rumah itu, tanpa peduli pandangan bingung wanita yang masih bertahta di hatinya.

Jika saja tidak ada Vania, mungkin Haris akan berlama-lama menatap wajahnya. Wajah Citra Aluna yang mungkin sudah setengah tahun tidak bisa dia lihat sedekat tadi. Salahkah dia masih mengharapkan istri orang?

"Lepas, Mas!" Vania menghempas keras tangan Haris yang mencengram lengannya.

"Ngapain kamu ke sini? Gila kamu? Lihat, dia sedang hamil! Jangan ganggu rumah tangga orang!" seru Haris lagi sambil menatap jauh ke arah rumah No.20 A dari samping mobilnya di seberang jalan.

Vania menatap Haris sengit. "Gak usah sok tahu kamu, Mas! Kamu gak tahu tujuan aku ke sini!"

"Aku memang gak tahu, dan aku gak mau tahu! Sekarang pulang! Minggu depan kita akan menikah!" Haris menatap lekat Vania yang melotot kaget padanya.

"Nikah? Yakin kamu mau nikahin aku?" Suara Vania terdengar mengejek, tatapannya jadi meremehkan.

"Kenapa? Masalah Papa kamu? Bukannya gak ada masalah sama Mami Papi aku? Mereka tidak masalah, kan?" Haris mengernyit heran.

Vania mendengus pelan. "Lalu, bagaimana kalau aku ini ternyata adik dari Adrian Faiz? Kamu masih mau menikahi gadis yang masih ada hubungan darah dengan laki-laki yang sudah menikahi wanita yang kamu cinta?"

Kali ini Haris yang terlonjak kaget. Ucapan Vania bagaikan petir di pagi yang cerah untuknya. Gadis ini pasti bercanda!

"Jangan bercanda kamu!" Haris menyeringai tanda tidak percaya.

"Untuk apa aku bercanda, Mas? Kalau kamu gak percaya, bisa minta penjelasan sama papaku. Karena dia adalah laki-laki yang sudah menelantarkan anak kembarnya. Yang tidak lain adalah Adrian dan Adriana, kedua kakakku!" ucap Vania penuh emosi, lalu berjalan ke arah mobilnya. Kemudian ia menghentikan langkah ketika membuka pintu mobil.

Takdir Kita (Sequel Cinta yang Memilih) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang