"Ada langkah yang tak lagi mendekat. Ada genggaman yang tak lagi erat. Ada peluk yang tak lagi hangat. Ada tawa yang tak lagi pecah. Ada hati yang harus patah. Ada airmata yang harus jatuh. Ada hadir yang harus dilepas. Ada yang harus dilalui, untuk perlu mengerti."
Budayakan VOMEN!!^^
SELAMAT MEMBACA^^
Februari 2005
Udara dingin masih terasa dikulit meski tak sedingin bulan-bulan lalu. Bulan ini adalah bulan kasih sayang, semua orang akan memperingatinya dengan memberi coklat atau karangan bunga kepada pasangan atau teman dekat mereka.
Aku juga akan mebuat coklat dengan tanganku sendiri, akan aku bumbui cinta didalamnya, hingga yang memakannya dapat merasakan ketulusan cintaku sebagai sahabat bahkan lebih.
Aku langkahkan kaki keluar kelas, menggendong tas di punggung. Di luar kelas ada Taehyung yang menungguku. Dia akhir-akhir ini selalu melakukan itu, menungguku untuk pulang bersama.
Junghyun? Dia telah mengikhlaskan aku dengan Taehyung. Aku yakin ini adalah keputusan terberat bagi Junghyun. Baginya menjadi teman saja sudah lebih dari cukup, asal dia masih bisa terus bersamaku.
"Apa kau bahagia bersama Taehyung?"
"Kau sudah lama mengenalku Junghyun-ah. Kau sudah tahu semua perasaanku terhadap Taehyung. Kenapa kau masih menanyakan itu?"
"Aku akan melepaskanmu. Bahagiamu adalah bahagiaku juga."
"Munafik. Bagaimana bisa kau bahagia sedangkan hatimu sedang menderita?"
"Semenderitanya aku apa kau mau melepaskan dia dan berlari kepelukanku? Tidak bukan? Menjadi teman saja sudah lebih dari cukup bagiku asal aku masih bisa terus bersamamu."
"Maaf Junghyun-ah hiks.. hikss.. hikss.."
Junghyun membawaku kedalam pelukannya untuk menenangkanku. Aku menangis karena merasa bersalah, merasa bahwa aku adalah wanita jahat, wanita bodoh yang menyianyikan cinta begitu tulus.
Malam itu saat dimana Junghyun melepaskanku untuk orang yang aku cintai adalah malam dimana banyak kebahagiaan untuk menyambut tahun baru. Namun dilihat dari raut wajah Junghyun kala itu dia tersenyum bahagia penuh dengan kepura-puraan yang tergambar jelas diwajahnya.
Maafkan aku.
Maafkan aku.
Maafkan aku.
Aku bukan wanita yang tepat untuk kau miliki. Aku hanya wanita yang penuh duri yang jika terus kau genggam hanya akan melukai dirimu.
Kau akan mendapat wanita yang lebih baik dariku, wanita yang akan menjadi bunga yang akan membuat hari-harimu indah dan berwana. Maaf dan terimakasih, aku menyayangimu tapi aku tidak mencintaimu. Sekali lagi tolong maafkan aku.
Sejak saat itu sikap Junghyun berubah meski kedekatan kami masih sama tapi rasanya berbeda tidak sepeduli waktu dulu, dia juga jarang untuk pulang bersama. Mungkin dia mulai menjaga jarak.
"Yakk Kim Sejeong!!" Aku tersadar dari lamunanku.
"Kau menghalangi pintu, lihat teman-temanmu juga ingin bergegas untuk pulang."
"Ahh.. maafkan aku" Aku segera menyingkir dari ambang pintu.
"Dasar" Taehyung menyentil dahiku. Tanpa mempedulikan rasa sakitku, Taehyung langsung menarikku untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLE (KTH Story)
FanfictionKim Taehyung? Aku tidak tahu kenapa tapi aku mulai tertarik akan ceritanya.