Divide (02)

641 53 0
                                    

Brakk

" Seulgi-ya "

Merasa namanya dipanggil, Seulgi mendongakkan kepalanya.

" Baekhyun?  Astaga,maafkan aku ne! Aku tadi tidak sengaja dan -"

" Ne ne, Arasseo arasseo. Kau.. Apa yang.. Maksudku apa yang kau lakukan disini? " Baekhyun menatap wajah Seulgi yang menunduk

" A.. Aku?  Tentu saja aku.. Aku.. Aku menghadiri pernikahan. Ya! Menghadiri pernikahan "

" Gi-ya "

" A.. Aku- hiks hiks "
Seulgi menangis dihadapan Baekhyun

" Tenanglah, aku mengerti posisimu Gi-ya. Sudahlah! Kau.. Hufffttt, bagaimana kalau kita keluar sebentar "

Seulgi kembali mendongak dan mengangguk mantap.

……

" Gi-ya, kenapa kau lakukan ini?  "

" Kami tidak bisa punya anak Baek, mereka semua mengklaim bahwa aku mandul dan.. Dan mereka.. hiks hiks, mereka meminta Suamiku menikah lagi Baek, hiks Dia suamiku " Seulgi menangis, kali ini terdengar jelas memilukan.

" Mwo? K.. Kau mandul? "

" Wae?  Apa..  Apa kau akan menjauhiku juga setelah tau aku mandul?  hiks hiks "

" A.. Anii, hanya saja.. Bukankah kau sering berolahraga?  Kenapa kau bisa mandul? "

Tangis Seulgi berhenti. Sejenak.

" Hiks hiks, Hyunnie. Aku takut. Akh takut dia akan melupakanku setelah istrinya itu melahirkan, hiks hiks. Aku.. Aku takut dia akan membuangku Baek,hiks hiks. "

Baekhyun sudah tidak tahan. Ia merengkuh tubuh mungil Seulgi kedalam pelukannya.

" Menangislah! Aku ada disini untukmu "

Terdengar jelas suara ratapan hati Seulgi. Teman Kecilnya. Cinta pertamanya itu tengah menangis. Menangisi pria brengsek yang haus akan keturunan

" Seharusnya kalian bersabar, Tuhan tidak akan membuat hambanya berada dalam kesulitan Seulgi-ya "

" Tapi dia tidak Byun, dia menyerah sebelum aku melangkah berjuang. Dia lelah Byun. hiks hiks. "

Seulgi menangis dan menangis

.
.
.






















Brakk

Suara itu mengintruksinya untuk menoleh, mendapati wajah sang tetangga kamar membuatnya kembali mengingat kejadian neberapa waktu lalu.

" Disini dingin juga, pantas saja Jimin Oppa memaksaku melakukan itu sekarang. Dasar tidak sabaran " Hana, gadis itu berdiri di samping Seulgi setelah menutup pintu kulkas dengan keras.

" Hmm, aku rasa begitu " Ucap Seulgi dan membawa potongan buahnya kembali ke Kamar

Apa Jimin Oppa mencintainya juga? Hiks hiks

Seulgi menangis mendengar suara laknat dari sebelah kamarnya. Ingin rasanya ia berteriak dan menarik rambut suaminya kembali ke pelukannya. Namun sayang. Ia harus sadar bahwa kini Cinta Jimin bukan hanya untuknya.

Tringtiningbrut ( anggap aja suara nada dering telphon :v)

" Yeoboseyo? "

Divide ( Park Jimin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang