Divide 10

440 44 2
                                    

" Noona, aku mau minumanmu " Jihoon mengambil minuman di depan Seulgi

" Oiya hyung, apa akhir-akhir ini kau sibuk?  "

" Hmm, Wae? " Jimin

" Kenapa kau tidak menjemput noona tadi? Suami macam apa kau? Apa kalian sedang marahan? "

" A.. Anii, kita.. " Seulgi gugup, Sungguh.

" Kita hanya sedang sibuk dengan urusan kantor "

" Benarkah itu noona? "

" N.. Ne, kita sedang sibuk "

Kalian berbohong -pjh

Seulgi dan Jimin saling mencuri pandangan

" Hyung, kapan kalian akan membuatkanku seorang keponakan? Aku sudah siap menjadi samchon "

Pertanyaan sekaligus pernyataan Jihoon menohok bagi Jimin maupun Seulgi. Bagaimana bisa?

" Kau ini bisa saja, bagaimana denganmu? Kapan kau akan menikah? Aku rasa aku siap menjadi kakak ipar" Jimin

" Ahh itu, apa kau tau hyung ttg gadis yang selalu aku ceritakan padamu waktu itu? "

" Hmm, Wae? "

" Dia sudah menikah asal kau tau, dan lagi menikah dengan-"

" Seulgi-ya "

Ucapan Jihoon terpotong oleh suara Baekhyun yang tengah berjalan kearahnya

Sialan kau tuan-pjh

Shit! Kenapa harus dia lagi? -Pjm

" Oppa " Seulgi berdiri dan mempersilahkan Baekhyun duduk di sebelahnya.

" Annyeong Jimin-ssi,Jihoon-ssi. Sepertinya Aku mengganggu waktu  kalian? "

Sangat -pjm,pjh

Kini suasana kembali sepi.

" Seulgi-ya " Jimin mencoba mencairkan suasana.

" Ne? "

" Apa makanannya tidak enak? Kenapa kau tidak memakannya? " Jimin melirik lirik kearah Jihoon, memastikan sang adik tidak curiga terhadap ke anehan ini.

" A.. Aniyo Oppa, ini rasanya enak "

" Astaga! " Jihoon mendesah kasar

" Kau kenapa? " Jimin menatap Jihoon

" Kau ini kenapa tidak romantis sih hyung? Apa kalian memang sedang marahan? dan kau juga noona kenapa kau gugup sekali? Kami keluargamu, apa ada sesuatu yang kalian sembunyikan dariku? " Jihoon berkata seolah-olah ia memang benar benar tidak mengerti situasi ini.

" Bagaimana aku bisa jadi Samchon kalau sepasang suami istri ini tidak akur, benar kan tuan Byun? " Jihoon menoleh kearah Baekhyun

" Ahh.. Ne, kau benar. Hmm, Mian aku harus pergi ke suatu acara, terima kasih atas waktunya " Baekhyun meninggalkan mereka bertiga

Terimakasih kembali atas pengertianmu tuan-pjh

Kenapa Baekhyun malah pergi? Astaga -seulgi

" Hyung? "

" Ne? "

" Kapan? "

" Apanya? "

" Kapan aku bisa punya keponakan? "

Uhukk

Jimin dan Seulgi tersedak bersamaan

" Kenapa? Kalian tidak mau memberiku keponakan? "

" Astaga Jihoon-ah, kau ini! Aku akan memberimu Keponakan. Tenanglah! "

Deg

Seulgi tersenyum getir mendengar penuturan Jimin barusan. Ingin rasanya ia memberitahu kepada Jimin bahwa jabang bayi itu bukan miliknya. Tapi sungguh, sepertinya alam tak mendukungnya.

Sial, kenapa harus seperti ini -pjm

Jimin tau makna senyuman Seulgi, ia tau bahwa wanita itu terluka.

" Hyung, Noona aku akan menginap beberapa waktu di Apartemen kalian "

" Mwo? " Seulgi membelalakkan matanya

" Wae? Aku kan tidak selamanya, kenapa noona tersedak? Tenang saja, aku tidak akan mengganggu kegiatan kalian kok "

Jimin dan Seulgi saling tatap, entah apa yang tengah merasuki jiwa kedua insan tersebut, salah satu mengangguk dan tersenyum. Ya. Jimin tersenyum.

……………………………………

Hana tersenyum melihat pantulan tubuhnya di cermin besar didepannya.

" Terimakasih sudah hadir disini sayang, Eomma menyayangimu " Ucapnya sambil mengelus perut besarnya

" Kita akan segera membuat si Park sialan itu menyesal, hmm? "

Wanita itu tersenyum, melangkah keluar rumah.

………………………………

Jimin dan Seulgi pulang ke Apartemen Jimin yang dulu. Apartemennya sewaktu masih bersama Seulgi.

" Hyung, aku akan tidur di kamar Bawah ne "

" Hmm "

Jimin berulang kali melirik kearah Seulgi,mencoba mencaritahu apa yang sekiranya ada di pikiran Seulgi.

" Uhukk Uhukk " Jimin mencoba berbatuk

Seulgi menoleh dan memegang tangan Jimin
" Gwenchana? "

Pria itu tersenyum sambil menunduk

" Ne, Gwenchana "

Sedangkan dibalik kegiatan itu, terdapat seorang Pria yang kini tengah tersenyum memperhatikan mereka, perasaannya ikut bahagia melihat kedua insan di depannya itu kembali akur.Dia. Park Jihoon.

Gimana
Gimana
Gimana
???

Maapkeun author Chingudeul

Sinyal kurang ngedukung soalnya

Jadi telat Update

Divide ( Park Jimin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang